CANTIKA.COM, Jakarta - Festival Film Indonesia 2024 sebentar lagi akan digelar, untuk mengingat kembali perjalanan para pemenang perain Piala Citra sebagai pemeran utama terbaik akan disajikan. Penghargaan FFI untuk pemeran utama perempuan terbaik atau Piala Citra untuk pemeran utama perempuan Terbaik atau aktris terbaik adalah sebuah penghargaan yang diberikan (FFI) kepada para pemeran perempuan (aktris) Indonesia atas prestasi mereka dalam peran-peran utama.
Penghargaan Citra, yang oleh Screen International disebut sebagai "penghargaan Indonesia yang setara dengan Oscar",adalah penghargaan film paling prestisius di negara tersebut.
Penghargaan ini ditujukan untuk mengakui prestasi insan perfilman Indonesia dan menarik perhatian masyarakat kepada industri perfilman tanah air. Awalnya para pemenang dipilih dari setiap entri oleh juri, namun karena perhatian terhadap efisiensi dan merebaknya ketidaksepakatan dari para pemenang dalam industri film Indonesia, maka mulai tahun 1979, FFI memberikan sebuah sistem nominasi dimana sebuah komite memilih para pemenang Penghargaan FFI dari daftar pendek terdiri dari tiga sampai enam nominator. Daftar pendek tersebut ditetapkan menjadi lima pilihan sejak tahun 1987.
Berikut Cantika mengulas 10 aktris peraih citra sebagai pemeran utama perempuan Terbaik selama 10 tahun terakhir.
1. Adinia Wirasti
Adinia Wirasti, aktris. Foto: Instagram/@adiniwrst
Adinia Wirasti merupakan model dan aktris kelahiran 18 Januari 1987. Namanya mulai dikenal sejak membintangi film Ada Apa dengan Cinta? atau AADC (2002) sebagai Carmen, teman SMA Cinta yang diperankan Dian Sastrowardoyo.
Tiga tahun berikutnya, Adinia Wirasti membintangi film Tentang Dia dan berhasil Piala Citra sebagai Pemeran Pendukung Wanita Terbaik di Festival Film Indonesia 2005. Ia menjadi aktris termuda sepanjang sejarah perfilman Indonesia yang memenangkan Piala Citra kategori tersebut, ketika itu Adinia Wirasti berusia 18 tahun. Di tahun dan film yang sama, ia juga memenangkan penghargaan Festival Film Bandung.
Aktris Adinia Wirasti (kiri) memperlihatkan Piala Citra untuk kategori pemeran utama wanita terbaik dalam film Laura & Marsha, pada Malam Penganugerahan FFI 2013 di Marina Convention Centre Semarang, Jateng, Sabtu (7/12) malam. ANTARA/R. Rekotomo
Pada 2013, Adinia Wirasti kembali meraih Piala Citra sebagai Pemeran Utama Wanita Terbaik Festival Film Indonesia 2013 lewat film Laura & Marsha.
Adinia Wirasti membintangi sederet film layar lebar lainnya, seperti Arisan! 2, Kapan Kawin?, Ada Apa dengan Cinta? 2, Cek Toko Sebelah, Kartini, Critical Eleven, Susah Sinyal, Quarantine Tales, Kamu Tidak Sendiri, dan yang terbaru Cek Toko Sebelah 2. Selain banyaknya FTV yang pernah dimainkan, Adinia Wirasti juga membintangi beberapa serial web, seperti Cek Toko Sebelah the Series, Susah Sinyal the Series, Mr. Midnight: Beware The Monsters, dan Mendua.
2. Dewi Irawan
Dewi Irawan mewakili ibunya, aktris senior Ade Irawan, menerima penghargaan Lifetime Achievement pada Malam Anugerah Piala Citra Festival Film Indonesia (FFI) 2019 di Jakarta, Ahad, 8 Desember 2019. Ade Irawan diberi penhargaan atas kiprah selama puluhan tahun di dunia sinema. TEMPO/M Taufan Rengganis
Aktris senior, Dewi Irawan telah mengenal dunia akting sejak Taman Kanak-kanak. Kecintaannya pada dunia akting tak lepas dari latar belakang kedua orang tuanya yang berkecimpung di dunia seni peran.
Ia melakukan debut aktingnya di usia 10 tahun dalam film Belas Kasih (1973) yang disutradarai oleh sang ayah.Dewi melanjutkan penampilan sebagai aktris cilik dalam film Senyum dan Tangis (1974), Seribu Kenangan dan Fajar Menyingsing (1975).Menginjak remaja hingga dewasa muda, namanya semakin eksis di dunia seni peran dengan membintangi sederet film populer.
Sederet film yang pernah dibintanginya adalah Roda-Roda Gila (1978), Puspa Indah Taman Hati (1979), Kemilau Kemuning Senja (1980), Titian Serambut Dibelah Tujuh (1982), Sebening Kaca (1985), Cinta Yang Terjual (1986).Dewi sempat vakum cukup lama dari dunia hiburan setelah dirinya menikah dan pindah ke Italia.Setelah pulang dan tinggal di Indonesia, ia kembali berkecimpung di dunia hiburan Tanah Air.
Dewi kemudian membintangi sederet film populer, seperti Berbagi Suami (2006), Sang Penari (2011), Tabula Rasa (2014), Bumi Manusia (2019) dan masih banyak lagi.Puluhan tahun berkarier di dunia seni peran Tanah Air, ia telah diganjar sederet penghargaan bergengsi.Lewat film Titian Serambut Dibelah Tujuh (1982) karya Chaerul Umam tahun, Dewi mendapat nominasi Aktris Terbaik di Festival Film Indonesia 1983.
Di Festival Film Indonesia 2011, ia berhasil menyabet Piala Citra kategori Pemeran Pendukung Wanita Terbaik dalam film Sang Penari (2011). Puncaknya ialah pada perhelatan Festival Film Indonesia 2014, Dewi berhasil menyabet Piala Citra kategori Pemeran Utama Wanita Terbaik dalam film Tabula Rasa.
Halaman