10 Aktris Peraih Piala Citra, dari Adinia Wirasti hingga Sha Ine Febriyanti

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Ecka Pramita

google-image
Adinia Wirasti/Foto: Instagram: Adinia Wirasti

Adinia Wirasti/Foto: Instagram: Adinia Wirasti

IKLAN

3. Tara Basro 

Tara Basro/Instagram -@tarabasro

Nama Andi Mutiara Pertiwi Basro atau akrab disapa Tara Basro melejit sejak filmnya di A Copy of My Mind. Sejak remaja tepatnya usia 15 tahun, ia masuk salah satu alumni Gadis sampul 2005. Setelah itu Tara menyelesaikan pendidikanya selama 4 tahun di Australia.

Pulang dari Negeri Kangguru, perempuan kelahiran 11 Juni 1990 ini mencoba keberuntungannya dengan mengikuti casting dan sayang selalu gagal. Sempat berpikiran untuk berhenti mencoba, Tara akhirnya berhasil saat casting film Catatan (Harian) Si Boy yang tayang pada  2011.

Perannya dalam film Catatan (Harian) Si Boy ternyata menjadi perhatian banyak orang, ia berhasil masuk dalam nominasi penghargaan Indonesia Movie Awards 2012 untuk kategori Aktris Pendatang Baru Terbaik dan Terfavorit.

Kerja kerasnya terbayar dengan beberapa tawaran bermain film. Tahun 2012, ia mendapatkan film ke duanya yang berjudul Rumah dan Musim Hujan. Ia juga ikut berperan dalam film Hi5teria. Dan Make Money film berikutnya yang ia perankan.

Pada tahun 2014 menjadi salah satu tahun tersibuknya, tidak tanggung-tanggung ia bermain dalam 4 film sekaligus, di antaranya Pendekar Tongkat Emas, Killers, The Right One dan Princess, Bajak Laut, dan Alien.

Selain bermain film, putri pasangan Iskandar Basro dan Sukmawati Iskandar ini juga mengisi beberapa acara televisi seperti FTV dan Sitkom. Ia pernah dipercaya untuk menjadi host bersama Allan Wu dalam musim ke-5 dari The Amazing Race Asia.

Bakatnya ketika akting begitu natural dan memukau yang akhirnya mengantarkan dia menjadi pemenang Piala Citra untuk Pemeran Utama Wanita Terbaik dalam penghargaan Festival Film Indonesia 2015.

Selain ciamik berakting, Tara Basro juga sering tampil dengan kebaya dan wastra atau kain tradisional. Terakhir, dia menghadiri malam Penganugerahan Piala Citra Festival Film Indonesia yang digelar tertutup di Taman Mini Indonesia pada 5 Desember 2020 mengenakan gaun yang terinspirasi dari kebaya.

Rupanya aktris berusia 30 tahun ini sudah sejak lama jatuh cinta pada kebaya dan wastra Nusantara. Dalam tanya jawab dengan pengikutnya di Instagram Story, istri aktor Daniel Adnan ini mengungkap alasannya. 

"Karena ini warisan leluhur kita turun-temurun dan setiap daerah pasti ada kainnya masing-masing. Kalau tau cara bikinnya, filosofinya, dan zaman dulu dipakai buat apa aja, itu menarik banget dan harus terus dilestarikan,” kata Tara

4. Cut Mini

Cut Mini/Foto: Instagram/Cut Mini

Cut Mini lahir dengan nama Cut Mini Theo pada 30 Desember 1973 di Jakarta, Indonesia. Ia merupakan anak dari pasangan T. Usman Abdullah dan Cut Dermawan. Cut mengawali kariernya di dunia hiburan sebagai Covergirl di majalah remaja Mode pada tahun 1989.

Pada tahun 2003, Cut berperan sebagai Meimei dalam film pertamanya yang berjudul Arisan!. Melalui film ini, ia berhasil masuk nominasi Most Favourite Actress di MTV Indonesia Movie Awards pada tahun 2004.

Cut Mini merupakan Pemenang Piala Citra kategori Pemeran Utama Perempuan Terbaik FFI 2016 dan kategori Pemeran Pendukung Perempuan Terbaik FFI 2019. Ia juga pernah menjadi Duta Festival Film Indonesia atau FFI 2022. 

5. Putri Marino 

Putri Marino/Foto: Instagram/Putri Marino

Film pertama Putri Marino yaitu Posesif yang digarap oleh Edwin, langsung menjadi pemeran utama. Ia berperan sebagai Lala Anindhita dengan lawan mainnya yaitu Adipati Dolken yang berperan sebagai Yudhis Ibrahim, film itu dirilis pada 2017 lalu.

Posesif mendapatkan 10 nominasi pada Festival Film Indonesia 2017 dan memenangkan tiga penghargaan sekaligus: sutradara terbaik, aktris terbaik, dan aktor pendukung terbaik lewat Yayu Unru.

Putri tercatat sebagai aktris kedua sepanjang sejarah perfilman Indonesia yang memenangkan Piala Citra kategori Pemeran Utama Wanita Terbaik untuk film perdananya ini. Sebelumnya, ada Christine Hakim pada 1974 untuk film Cinta Pertama.

Terbaru, Putri Marino baru saja sukses membintangi tokoh Raia Risjad, seorang penulis dalam film drama percintaan The Architecture of Love yang telah tayang pada 30 April 2024 lalu. Ia beradu peran dengan Nicholas Saputra yang berperan sebagai River Jusuf, seorang arsitek misterius.

Film berdurasi 110 menit itu diadaptasi dari buku novel dengan judul sama yang ditulis oleh Ika Natassa. Disutradarai oleh Teddy Soeriaatmadja, sejauh ini film itu telah tembus 365.195 penonton pascatayang.

6.  Marsha Timothy

Marsha Timothy. Foto: Instagram/@marshatimothy

Marsha Timothy (lahir 8 Januari 1979) adalah seorang pemeran dan model Indonesia. Ia merupakan istri dari aktor dan model Indonesia, Vino G. Bastian, sekaligus menantu dari penulis novel populer Indonesia, Bastian Tito.

Marsha mulai dikenal publik melalui perannya sebagai Sandhika dalam film Ekspedisi Madewa pada tahun 2006. Melalui film berjudul "Marlina, Si Pembunuh dalam Empat Babak" inilah Marsha Timothy meraih banyak piala salah satunya Pemeran Utama Perempuan Terbaik, setidaknya 6 piala berhasil dibawa pulang dari 9 nominasi. 

Film karya Mouly Surya tersebut adalah film Indonesia pertama yang lolos seleksi di rangkaian Festival Film Cannes selama 12 tahun terakhir. Marsha yang berperan sebagai Marlina, seorang janda asal Sumba, semakin menunjukkan kualitasnya sebagai artis papan atas tanah air.

7. Raihaanun

Raihaanun/Foto: Instagram/Raihaanun

Pemilik nama asli Siti Hafar Raihaanun Nabila H.M. yang lahir pada 7 Juni 1988 di Jakarta merupakan pemain sinetron, film, dan bintang iklan asal Indonesia. Perempuan yang memiliki sapaan akrab Haanun ini merupakan anak terakhir dari enam bersaudara pasangan Hazier Moein dan Yulia Farahdibha. Ia juga diketahui merupakan keponakan dari desainer Itang Yunasz.

Haanun memulai kariernya sebagai peserta GADIS Sampul pada 2003. Setelah itu, ia mulai membintangi beberapa iklan dan juga sinetron. Debutnya ia sebagai seorang aktris melalui sinetron berjudul Yanina Cinta yang ditayangkan di SCTV dan Trans TV.

Setelah itu, ia semakin aktif membintangi beberapa sinetron, antara lain Sepatu Kaca, Kawin Gantung, Juliah Sah Anak Gedongan, Kehormatan 2, Senandung Masa Puber, Tangisan Anak Tiri, My Prince n My Monster, Bunga di Tepi Perlintasan, dan Katakan Cinta untuk Putri. Selain sinetron, ia juga berperan dalam beberapa FTV, di antaranya Cinta Nggak Sempurna, Cinta Milik Kita, dan Bibik Saingan Gue. 

Mengutip p2k.unkris.ac.id, nama Haanun mulai meroket dalam dunia perfilman berkat masa membintangi film remake berjudul Badai Pasti Berlalu pada 2007. Satu tahun kemudian, perempuan berdarah Bugis dan Minangkabau ini membintangi film Kun Fayakuun hasil garapan Guntur Novaris. Selanjutnya, ia masih kerap membintangi film, yaitu Heart-Break.com pada 2009 dan Lovely Man pada 2011. 

Sejalan dengan kariernya dalam dunia perfilman yang sangat melesat tajam, Haanun pun mendapat beberapa penghargaan bergengsi. Pada 2012, ia memenangkan Pemeran Utama Wanita Terbaik dalam Indonesian Movie Awards 2012. Tak hanya itu, masih pada tahun yang sama, ia juga masuk dalam nominasi Aktris Utama Terbaik Piala Maya 2012, seperti dilansir Pialamaya. Dan, puncaknya saat ia meraih Piala Citra melalui film 27 Steps of May dengan akting yang mengundang decak kagum. 

Selain memantapkan kariernya sebagai aktris, Haanun juga merupakan seorang mahasiswa Desain Interior, Universitas Pelita Harapan (UPH), Karawaci yang tercatat pada 2007. Raihaanun juga bermain di film Layangan Putus the Movie. Menggantikan peran Putri Marino di serial, kini Haanun berperan sebagai Kinan, istri dari Aris yang tetap diperankan Reza Rahardian.

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."