Liburan Sekolah ke Genting Highlands Malaysia, Catat Moda Transportasi dan Harga Tiketnya

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Ecka Pramita

google-image
Ketahui cara ke Genting Highland, Malaysia.  Foto: Canva

Ketahui cara ke Genting Highland, Malaysia. Foto: Canva

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Momen liburan sekolah sudah di depan mata. Jika kamu berkunjung ke Malaysia, Genting Highlands adalah salah destinasi wisata keluarga yang bisa Anda datangi. Tempat ini menawarkan berbagai wahana hiburan, pusat perbelanjaan, pemandangan pegunungan yang cantik hingga berbagai macam pertunjukan internasional yang sayang untuk dilewatkan. 

Genting Highlands terletak di puncak pegunungan Titiwangsa yang berada di perbatasan negara bagian Pahang dan Selangor. 

Ada 3 cara ke Genting Highlands yang dapat dilakukan, berikut informasinya untuk Anda.

Tiga moda transportasi di bawah ini dapat digunakan jika ingin berkunjung ke Genting Highlands, Malaysia di antaranya sebagai berikut.

1. Menggunakan Bus 

Bus adalah transportasi yang bisa digunakan wisatawan ke Genting Highlands. Jika berada di Kuala Lumpur, Anda bisa menggunakan bus dari beberapa terminal, seperti KL Sentral, Pudu Sentral, dan Terminal Bersepadu Selatan (TBS).

Pilihan yang paling nyaman adalah naik bus dari KL Sentral yang menjadi pusat transportasi utama di Kuala Lumpur.

Untuk mengakses Genting Highlands, pengunjung bisa naik bus Genting Express yang menyediakan layanan bus langsung dari beberapa kota di Malaysia, seperti Kuala Lumpur Johor, Bharu, dan Penang menuju ke Genting Highlands.

Perjalanan menggunakan bus Genting Express membutuhkan waktu kurang lebih satu jam lamanya dengan tarif MYR 10-15 atau sekitar Rp30-50 ribu. Selain bus Genting Express, pengunjung juga bisa menaiki bus lain seperti Skyway Cable Car Bus.

2. Menggunakan Taksi

Pilihan transportasi lainnya untuk Genting Highlands adalah naik taksi dari Kuala Lumpur. Anda tak perlu khawatir karena taksi tersedia di seluruh kota yang tarifnya tergantung pada jarak perjalanan dan waktu tempuh.

Untuk ke Genting Highlands menggunakan taksi, Anda perlu menyiapkan budget sekitar MYR 100-150, atau jika dirupiahkan sekitar Rp300-500 ribu.

Taksi akan langsung mengantar wisatawan ke tempat tujuan tanpa perlu menunggu waktu lama seperti bus.  Akan tetapi Anda harus menyiapkan uang yang lebih banyak karena tarif taksi lebih mahal daripada bus.

3. Pakai Transportasi Pribadi

Satu lagi cara ke Genting Highlands adalah lewat transportasi pribadi. Wisatawan bisa berkendara dengan mengambil jalan Tol Korak atau jalan Genting Sempah (Bentong) untuk sampai ke Genting Highlands.

Adapun waktu tempuh yang dibutuhkan yakni sekitar satu jam tergantung kondisi lalu lintas. Tersedia tempat parkir luas untuk memarkir kendaraan dengan biaya sekitar MYR 5-10 per hari.

Jika tidak bisa mengemudi, Anda juga bisa memesan transportasi pribadi dari Kuala Lumpur ke Genting Highlands. Beberapa perusahaan travel menyediakan layanan ini dan dipesan secara online atau langsung melalui hotel.

Memesan transportasi pribadi cukup efisien karena wisatawan akan dijemput dari hotel atau lokasi yang sudah ditentukan. Setelah itu, Anda akan langsung diantar ke Genting Highlands.

Terakhir, masalah biaya akan ditentukan pihak travel tergantung dari jumlah penumpang dan jenis kendaraan yang digunakan.

Harga Tiket Genting Highlands

Genting Highlands menyediakan beberapa wahana menyenangkan seperti ripley's adventureland, genting skyward theme park, skytropolis funland indoor theme park, dan banyak lagi. Tarif setiap wahana pun bervariasi. Untuk menikmatinya, Anda perlu menyiapkan budget sekitar Rp300-500 ribu.

Demikianlah informasi mengenai cara mudah ke Genting Highlands dan harga tiketnya. Semoga membantu, ya.

Pilihan Editor: Hari Libur Juni 2024, Berikut Tanggal Merah dan Cuti Bersama di Musim Liburan Sekolah

AULIA ULVA | LAILI IRA

Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."