Gaya Parenting ala Kate Middleton dan Pangeran William, Perpaduan Tradisi dengan Modern

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Silvy Riana Putri

google-image
Pangeran William dan istrinya, Kate Middleton bersama ketiga anak mereka dan Mia Tindall tiba di Gereja St. Mary Magdalene, Sandringham, Inggris, 25 Desember 2023. Mereka hadir untuk mengikuti kebaktian Hari Natal Keluarga Kerajaan Inggris di gereja St. Mary Magdalene. REUTERS/Chris Radburn

Pangeran William dan istrinya, Kate Middleton bersama ketiga anak mereka dan Mia Tindall tiba di Gereja St. Mary Magdalene, Sandringham, Inggris, 25 Desember 2023. Mereka hadir untuk mengikuti kebaktian Hari Natal Keluarga Kerajaan Inggris di gereja St. Mary Magdalene. REUTERS/Chris Radburn

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Duke dan Duchess of Cambridge, Pangeran William dan Kate Middleton, bukan hanya tokoh terkemuka di monarki Inggris tetapi juga orang tua dari tiga bangsawan muda, yaitu Pangeran George, Putri Charlotte, dan Pangeran Louis. Gaya pengasuhan alias parenting mereka sering kali menarik perhatian publik, mencerminkan perpaduan unik antara adat istiadat tradisional kerajaan dan praktik pengasuhan anak di zaman modern. Inilah segala hal yang harus diketahui tentang gaya pengasuhan mereka untuk memahami bagaimana mereka mengasuh generasi bangsawan masa depan.

Aktif mengasuh ketiga buah hati

William dan Kate dikenal karena pendekatan mereka yang langsung dalam mengasuh anak. Mereka secara aktif terlibat dalam kehidupan sehari-hari anak-anak mereka, mulai dari kegiatan sekolah hingga cerita pengantar tidur. Mereka juga kerap tampil di depan umum bersama anak-anaknya, menunjukkan komitmen mereka untuk menghabiskan waktu berkualitas bersama.

Pendekatan ini menandai perubahan signifikan dari praktik tradisional kerajaan di mana pengasuh anak  berperan penting dalam membesarkan anak-anak kerajaan. Kate, khususnya, terlihat sangat menaruh perhatian pada aktivitas anak-anaknya, seperti proyek sekolah dan acara olahraga, memastikan kehadirannya terasa di tahun-tahun pertumbuhan mereka.

Mereka juga terlihat mengantar dan menjemput anak-anak mereka dari sekolah, sama seperti orang tua lainnya. Hal itu mencerminkan keinginan mereka untuk memberikan pendidikan yang membumi meskipun mereka berstatus bangsawan.

Menyeimbangkan antara budaya tradisional dan modernitas

Gaya pengasuhan William dan Kate merupakan perpaduan antara tradisi dan modernitas. Mereka menghormati adat istiadat kerajaan dan memastikan bahwa anak-anak mereka memahami tugas dan tanggung jawab yang sesuai dengan gelar mereka. Hal itu mencakup penampilan publik dan partisipasi dalam upacara resmi sejak usia muda, mempersiapkan mereka untuk peran masa depan dalam monarki.

Meski demikian, mereka juga memprioritaskan untuk memberikan anak-anak mereka pendidikan yang lebih konvensional. Pasangan ini diketahui melepaskan diri dari tradisi kerajaan yang kaku untuk memastikan anak-anak mereka merasakan kegembiraan masa kecil yang khas. Misalnya, mereka mendorong anak-anak mereka untuk bermain di luar ruangan, melakukan berbagai olahraga, dan bahkan memasak makanan sederhana di rumah.

Keseimbangan ini membantu menciptakan rasa tanggung jawab dan disiplin pada anak-anak mereka sekaligus memberi mereka kebebasan untuk mengeksplorasi dan mengembangkan kepribadian mereka jauh dari sorotan publik.

Menaruh perhatian besar pada kesejahteraan emosional

William dan Kate juga sangat menekankan kesejahteraan emosional anak-anak mereka. Mereka sering berbicara tentang pentingnya kesehatan mental dan merupakan pendukung aktif badan amal kesehatan mental. Advokasi ini meluas ke pola asuh mereka, di mana mereka fokus pada komunikasi terbuka dan dukungan emosional.

Mereka mendorong anak-anak mereka untuk mengungkapkan perasaan mereka dan memastikan bahwa mereka tumbuh dalam lingkungan yang penuh kasih dan suportif. Pendekatan ini sejalan dengan filosofi pengasuhan modern yang menyoroti pentingnya memelihara kesehatan emosional anak seiring dengan perkembangan fisik dan intelektual mereka.

Dengan membangun lingkungan di mana anak-anak mereka merasa aman untuk mengekspresikan emosi mereka, William dan Kate memastikan bahwa anak-anak mereka mengembangkan mekanisme penanggulangan yang sehat dan ketahanan emosional. Hal ini penting dalam membantu mereka mengatasi tekanan dan harapan unik yang timbul karena menjadi anggota keluarga kerajaan.

Aspek kunci lain dari gaya pengasuhan William dan Kate adalah membangun kemandirian dan tanggung jawab. Mereka percaya untuk membekali anak-anak mereka dengan keterampilan dan kepercayaan diri untuk hidup mandiri. Sejak usia dini, anak-anak mereka diajarkan pentingnya mengambil tanggung jawab atas tindakan mereka dan berkontribusi terhadap tugas-tugas keluarga.

Misalnya, Pangeran George, meski berada di urutan ketiga pewaris takhta, sering terlihat berpartisipasi dalam aktivitas sehari-hari seperti mengajak jalan-jalan anjing keluarga atau merapikan kamarnya. Pendekatan ini tidak hanya membangun rasa tanggung jawab, tetapi juga memastikan bahwa anak-anak tidak tumbuh dengan perasaan berhak meskipun mereka berstatus bangsawan.

Pasangan tersebut mendorong anak-anak mereka untuk membuat keputusan sendiri jika diperlukan, membantu mereka mengembangkan pemikiran kritis dan keterampilan memecahkan masalah. Fokus pada kemandirian ini mempersiapkan mereka untuk menangani tanggung jawab dan tantangan yang pasti akan datang seiring dengan peran mereka di monarki.

Inti dari filosofi gaya pengasuhan Pangeran William dan Kate Middleton adalah pentingnya keluarga. Meskipun memiliki jadwal sibuk dan tugas kerajaan, mereka memprioritaskan waktu keluarga dan memastikan bahwa anak-anak mereka memahami nilai ikatan kekeluargaan yang kuat. Ini termasuk liburan keluarga secara teratur, malam permainan, dan melakukan hobi bersama, seperti berkebun dan memasak.

Pilihan Editor: Ditanya Soal Kate Middleton, Pangeran William: Kami Baik-baik Saja

TIMES OF INDIA

Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."