Rekomendasi 3 Kampung Wisata di Yogyakarta, Lebih Dekat dengan Budaya dan Sejarah

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Silvy Riana Putri

google-image
Kampung wisata Purbayan Kotagede Yogyakarta. Dok. Istimewa

Kampung wisata Purbayan Kotagede Yogyakarta. Dok. Istimewa

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Daerah Istimewa Yogyakarta menawarkan sejuta pesona untuk wisatawan. Tak hanya kawasan Malioboro, Keraton, atau Kebun Binatang Gembira Loka, di kota Yogyakarta sedikitnya ada 25 kampung wisata yang juga bisa menjadi salah satu referensi destinasi liburan bersama sahabat atau keluarga.

Berikut tiga kampung wisata yang menarik untuk dijelajahi saat liburan ke Yogyakarta.

1. Kampung Wisata Purbayan Kotagede

Dinas Pariwisata Kota Yogyakarta mencatat Kampung Wisata Purbayan Kotagede menjadi salah satu kampung yang memiliki situs cagar budaya terbanyak. Nama Purbayan sendiri berasal dari nama Pangeran Purbaya yang merupakan salah seorang anak dari Panembahan Senopati, Raja Mataram Islam yang pertama (1586-1601). 

Kerajaan Mataram ini mengalami keemasan pada masa pemerintahan Sultan Agung (1613-1645), yang merupakan raja ke-3 Mataram Islam. 

Sebagai kampung pusaka, Purbayan masih menyimpan banyak situs peninggalan kerajaan Mataram dan masih banyak terdapat rumah tradisional khas Kotagede. 

Kampung Wisata Purbayan memiliki sedikitnya empat spot menarik di dalamnya. Pertama Kampung nDalem yang terletak di selatan Pasar Legi Kotagede. Kampung ini dulunya berfungsi sebagai pusat keraton dan tempat tinggal para raja Mataram sebelum ibu kota kerajaan dipindahkan ke Kerto.

Di Kampung nDalem banyak peninggalan sejarah semasa Panembahan Senopati memerintah, seperti Benteng Cepuri yang konon dijebol Raden Rangga dan juga ada Watu Gilang yang dipercaya sebagai singgasana Panembahan Senopati.

Kedua Kampung Alun-alun. Kampung ini di masa lampau sebagai alun-alun Kerajaan Mataram Islam. Sekarang, Kampung Alun-alun juga dikenal sebagai kampung Between Two Gates karena rumah-rumah di sana dibangun berjajar dari arah timur ke barat dan saling berhadapan dari utara ke selatan. 

Ketiga, Kampung Cokroyudan. Kampung ini juga disebut sebagai Kampung Pusaka Alun-Alun. Penamaan kampung ini dikisahkan berasal dari nama salah satu pangeran Kerajaan Mataram, yakni Pangeran Cokroyuda yang tinggal di wilayah tersebut. Di sini wisatawan dapat melihat banyak rumah dengan gaya arsitektur Jawa yang khas.

Keempat, Kampung Bumen. Kampung ini dulu dipercaya sebagai tempat tinggal Pangeran Mangkubumi sehingga dinamakan Kampung Bumen. Desa ini terkenal dengan kerajinan kalengnya dan juga pembuatan roti kembang waru.

Sebagai kampung penjaga tradisi, Purbayan masih memiliki banyak pengrajin perak yang masih berproduksi dan aktif menjaga tradisi Kotagede yang dikenal sebagai kota perak. Selain kerajinan perak, di kampung wisata Purbayan juga terdapat kuliner khas yaitu roti kembang waru, legamara, ukel dan banjar. 

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."