2. Kampung Wisata Gunungketur Pakualaman
Kampung Wisata Gunungketur Pakualaman adalah kawasan yang bersinggungan langsung dengan pusat peradaban Keraton Puro Pakualaman Yogyakarta.
Keberadaan wilayah Pakualaman tidak bisa lepas dari keberadaan Istana Kadipaten Puro Pakualaman dan Pangeran Natakusumo (Putra Sultan Hamengkubuwono I) yang kemudian dinobatkan menjadi Pakualam I.
Kawasan ini memiliki banyak destinasi sebagai pusat Pemerintahan Istana Puro Pakualaman, dilengkapi dengan Alun-alun (Sewandanan) Masjid, Pasar serta kawasan pemukiman penduduk dan abdi dalem untuk para petinggi istana.
Warisan budaya di kawasan itu seperti ndalem Kepatihan, ndalem Nototarunan, ndalem Brotodiningratan, Museum Sasmitaloka Pangsar Sudirman, juga Museum Biologi.
Kampung wisata Pakualaman Yogyakarta. Dok.istimewa
Kampung wisata ini juga memiliki potensi daya tarik pendukung lengkap mulai dari seni Karawitan, Jemparingan (panahan tradisional), kerajinan batik tulis motif khas Puro Pakualaman, kerajinan berbahan dasar bambu, kuningan, kayu, dan lainnya.
Kuliner tradisional yang tersedia antara lain jamu tradisional Jamu Ginggang kemudian juga ada enting-enting, Gudeg Permata serta adanya kawasan pusat jajanan dan kuliner Sewandanan yang juga menyediakan kuliner khas es krim rujak.
3. Kampung Wisata Tahunan
Kampung wisata ini berlokasi di wilayah Kelurahan Tahunan Kecamatan Umbulharjo Kota Yogyakarta. Potensi unggulan yang dimiliki kampung ini adalah kerajinan batik dan kain jumputan serta atraksi seni budaya khususnya seni karawitan klasik gaya Yogyakarta.
Batik jumputan merupakan salah satu jenis batik yang mudah dibuat dengan dua cara menghias batik yakni dengan cara diikat dan dicelup. Bukan dilukis dengan canting.
Di kampung wisata Tahunan juga terdapat industri kreatif pembuatan replika dan kostum tokoh-tokoh superhero. Selain itu, di kampung ini juga terdapat makam tokoh taman siswa dan tokoh pendidikan nasional Ki Hajar Dewantara yang kerap disambangi study tour pelajar sekolah.
Para perajin batik jumputan memajang karya mereka di sebuah kafe di Kampung Celeban, Tahunan, Yogyakarta, yang menjadi titik singgah wisata sepeda. TEMPO | Pribadi Wicaksono
Di kampung wisata Tahunan menekankan wisata edukasi bagi wisatawan mancanegara. Kampung ini kerap menjadi objek penelitian akademisi dan para peneliti mancanegara.
Reputasi keberadaan atraksi karawitan di kampung wisata Tahunan bahkan sudah go international. Hal tersebut terbukti dengan adanya sebuah karya seorang empu seni karawitan warga Tahunan yang bernama Ki Wasitodiningrat. Karyanya diteliti untuk sebuah penelitian yang dilakukan oleh NASA.
Dalam penguatan atraksi daya tarik wisata dan produk khasnya, kampung wisata Tahunan kini menciptakan sentra kain jumputan. Banyak sanggar memajang produk batik dan kain jumputan di sepanjang jalan utama di Tahunan.
Di berbagai tempat juga tersedia workshop kerajinan batik dan kain. Salah satu sanggar yang secara aktif menyelenggarakan workshop dan pelatihan pembuatan batik dan kain jumputan dikampung wisata Tahunan Yogyakarta yaitu Sanggar Maharani.
Pilihan Editor: Cerita Mengunjungi Museum Ullen Sentalu, Lebih Dekat dengan Kerajaan Mataram Islam
PRIBADI WICAKSONO
Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika
Halaman