12 Tips untuk Orang Tua Baru yang Ingin Meminta Bantuan

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Rezki Alvionitasari

google-image
Ilustrasi ibu dan bayi. Shutterstock

Ilustrasi ibu dan bayi. Shutterstock

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Mengkomunikasikan kebutuhan kita bisa jadi sulit di setiap tahap kehidupan dan tentunya tidak menjadi lebih mudah setelah bayi lahir. Selama masa perjuangan yang berat ini, bukan hal yang aneh jika orang tua baru merasa canggung saat meminta bantuan.

Baik bantuan secara harfiah seperti mengangkut kereta dorong untuk menaiki tangga ataupun beberapa bersifat kiasan seperti menghadapi kecemasan pascapersalinan.

Wajar jika kita merasa memaksakan orang lain dengan meminta bantuan. Namun mencoba melakukan perawatan bayi sendirian dapat membuat Anda merasa kewalahan dan sendirian. Mengasuh bayi baru lahir membutuhkan energi dan kesabaran yang luar biasa, dan tidak masalah jika Anda tidak dapat mengerahkannya saat ini.

Berikut adalah 12 strategi terbaik para ibu baru dalam meminta keluarga, teman, rekan kerja, dan bahkan pasangan untuk membantu mereka. Tips ini dikutip dan dihimpun oleh laman Healthline.

1. Perjelas apa yang Anda butuhkan

Di tengah tekanan transisi menjadi orang tua, kita tidak selalu berpikir dengan jernih. Anda mungkin merasa dibayangi oleh segudang tugas yang harus dilakukan. Untuk mendapatkan bantuan yang paling berguna, pertama-tama cobalah mengatasi kekacauan tersebut dengan aktivitas menulis sederhana.

Bullet list atau jurnal dapat menjadi cara efektif untuk memilah apa yang sebenarnya ada dalam pikiran Anda,” kata psikolog klinis berlisensi, Anna Hiatt Nicholaides. “Setelah Anda mengidentifikasi kebutuhan Anda, Anda dapat memikirkan cara mengkomunikasikannya.” 

Buatlah daftar segala sesuatu yang terasa membebani, lalu urutkan ke dalam kategori prioritas tertinggi hingga terendah.

2. Simpan daftar tugas Anda dengan mudah

Menyimpan daftar fisik tidak hanya membantu Anda memilah-milah pikiran, tetapi juga memberi arahan bagi orang lain.

“Saat orang berkunjung, sering kali mereka ingin menggendong bayi Anda. Namun, yang mungkin Anda butuhkan adalah mereka membuatkan Anda sandwich, mencuci pakaian, atau menggosok toilet,” kata konselor praktik swasta Kayce Hodos. “Buatlah daftar tugas-tugas yang tampaknya mustahil untuk dilakukan, dan ketika orang bertanya apa yang Anda butuhkan, serahkan.”

3. Jangan takut untuk menindaklanjutinya

Menjangkau sekali saja sudah cukup sulit. Melakukannya untuk kedua kalinya bisa terasa lebih tidak nyaman. Jadi ketika teman yang mengatakan dia akan bersih-bersih untuk Anda tidak muncul atau pesan antar makanan hilang, Anda mungkin merasa malu untuk menindaklanjutinya. Jangan begitu, kata Nicolaides.

“Sangat menyedihkan jika kebutuhan Anda diabaikan, terutama ketika Anda mengabdikan hidup Anda untuk kebutuhan bayi Anda, padahal Anda layak untuk diperhatikan,” dia menyemangati. “Tetaplah berusaha memenuhi kebutuhan Anda, apa pun itu. Jika pasangan Anda tidak responsif, tanyakan pada keluarga atau teman dekat Anda.”

Cobalah menempatkan diri Anda pada posisi orang lain: Tidakkah Anda ingin tahu apakah Anda berani membantu teman?

4. Gunakan template

Jenis template ini dapat menjadwalkan semua jenis layanan dari orang yang dicintai, mulai dari pekerjaan rumah hingga menjaga anak. Anda bahkan mungkin menggunakannya untuk mengungkapkan hal-hal yang sulit diungkapkan secara langsung. 

“Pastikan untuk mengkomunikasikan preferensi tentang berapa lama orang dapat tinggal dan mengunjungi Anda, serta informasi tentang batasan atau preferensi diet apa pun,” saran terapis Annie Hsueh.

5. Bereksperimenlah dengan platform online yang mendukung

Saat ini, tidak ada kekurangan aplikasi dan situs web yang dimaksudkan untuk meringankan beban orang tua baru. Pertimbangkan untuk membiarkan salah satu dari mereka mendigitalkan kebutuhan terkait bayi Anda.

“Setelah memiliki anak kembar dan menyadari bahwa saya membutuhkan lebih banyak bantuan, saya membuat pendaftaran melalui SignUp Genius agar orang-orang datang dan menggendong anak perempuan saya dan memberi mereka botol,” kata ibu Bethany C. “Selain bantuan fisik, itu adalah sungguh menyenangkan bisa berinteraksi sosial selama masa-masa gila itu.”

“Salah satu cara orang tua baru dapat mengkomunikasikan kebutuhan mereka secara efektif setelah bayi lahir adalah dengan menggunakan papan Trello sebagai daftar hal yang harus dilakukan,” tambah terapis pernikahan dan keluarga Katie Ziskind. 

Alat organisasi digital Trello sering digunakan untuk kolaborasi kerja — namun tidak ada alasan alat tersebut tidak dapat melakukan hal yang sama untuk tanggung jawab rumah tangga.

Komunikasi online bahkan mungkin merupakan cara terbaik untuk tetap memiliki pemahaman yang sama dengan pasangan Anda, terutama jika Anda memiliki jadwal yang sibuk. “Ciptakan cara berkomunikasi yang bisa Anda berdua baca, seperti menggunakan Google Keep,” rekomendasi Ziskind.

6. Pilih seseorang untuk didelegasikan untuk Anda

“Saran saya adalah mencari teman baik atau anggota keluarga yang dapat mewujudkan sesuatu sehingga Anda tidak perlu khawatir untuk memaksakan diri.” Kita semua memiliki satu anggota keluarga yang tidak akan ragu untuk mengutarakan pendapatnya. Gunakan mereka!

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."