Cara Membedakan Panic Attack dengan Serangan Kecemasan

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Silvy Riana Putri

google-image
Ilustrasi wanita alami serangan panik. Foto: Freepik.com/cookie_studio

Ilustrasi wanita alami serangan panik. Foto: Freepik.com/cookie_studio

IKLAN

Serangan Panik versus Gangguan Panik

“Setiap kali seseorang mendapat diagnosis suatu kelainan, itu karena gangguan tersebut mengganggu fungsi sehari-harinya,” kata dokter Manipod.

Dia menggambarkan gangguan panik sebagai serangan panik yang diikuti oleh rasa takut yang terus-menerus untuk mengalami serangan panik berikutnya. Ketakutan ini biasanya berlangsung selama lebih dari sebulan, dan berdampak negatif pada hidup Anda.

Psikolog Spray menambahkan bahwa dengan gangguan panik, biasanya orang menghindari situasi tertentu karena takut mendapat serangan lagi. Anda juga bisa mengalami serangan panik dalam konteks gangguan lain, salah satunya gangguan stres pascatrauma (PTSD). Namun, Anda mungkin mengalami serangan panik tanpa mengalami gangguan panik sama sekali.

Perawatan untuk Serangan Kecemasan Versus Serangan Panik

Meskipun pengobatan pastinya tergantung pada orangnya, psikiater Manipod mengatakan bahwa pengobatan cukup konsisten bisa mengatasi kecemasan dan serangan panik.

Untuk sebagian besar gangguan kecemasan, psikiater mungkin meresepkan antidepresan (artinya SSRI seperti Prozac dan Zoloft, dan SNRI, seperti Effexor dan Cymbalta). Psikoterapi, termasuk terapi perilaku kognitif, juga digunakan untuk membantu orang mengatasi pikiran cemas.

Khusus untuk gangguan panik, pasien mungkin akan diberi resep obat untuk situasi darurat (di mana mekanisme penanggulangannya tidak berfungsi). Obat-obatan ini dianggap benzodiazepin dan berfungsi menenangkan Anda. Karena risiko membangun toleransi, Manipod lebih memilih pasien menggunakan obat-obatan ini hanya dalam situasi darurat.

Dia menambahkan bahwa beberapa orang memiliki gangguan panik yang sangat parah hingga mereka terus-menerus merasa panik dan mengalaminya lebih sering dan teratur. Bicaralah dengan dokter Anda untuk mendapatkan saran medis terbaik yang dipersonalisasi.

Cara Menghentikan Serangan Panik

Berikut beberapa tips yang disetujui para ahli untuk mengatasi serangan panik

- Identifikasi Serangannya

Ketika Anda merasakan sesak napas atau jantung berdebar kencang, cobalah untuk mengingat bahwa serangan yang datang tidak berarti Anda akan kehilangan kendali.

Kesadaran, kata psikiater Manipod, dapat membantu Anda mengatasi gejala fisik apa pun. Anda bahkan dapat mengulangi, “Saya akan baik-baik saja,” atau, “Saya tidak akan mati karenanya,” sarannya.

- Pernapasan Dalam

Jika Anda merasa mengalami hiperventilasi dan tidak mengontrol pernapasan, hal ini dapat memperburuk gejala fisik Anda dan menyebabkan serangan panik semakin parah. Kedua ahli kesehatan mental merekomendasikan pernapasan yang menenangkan.

Salah satu contohnya, kata psikolog Spray, adalah pernapasan yang serba cepat, di mana eembusan napas Anda lebih panjang daripada saat Anda menarik napas.

- Temukan Dukungan

Jika Anda merasa tertekan dan ingin berbicara dengan ahli kesehatan mental, lakukanlah. Psikolog Spray dan psikiater Manipod setuju bahwa psikoterapi dapat membantu orang yang berjuang dengan serangan panik.

Pilihan Editor: Elizabeth Olsen Alami Serangan Panik Setiap Jam di Usia 21 Tahun

POPSUGAR

Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika

Halaman

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."