Cara Menghadapi Pasangan Pemarah, Jangan Lawan Api dengan Api

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Ecka Pramita

google-image
Ilustrasi pasangan. Freepik.com/Yanalya

Ilustrasi pasangan. Freepik.com/Yanalya

IKLAN

6. Jangan mentolerir sikap tidak hormat dan pelecehan

Salah satu cara Anda menghadapi pasangan yang sedang marah tentunya harus jelas mengenai aspek tidak hormat dan pelecehan.

Sewaktu belajar bagaimana hidup bersama suami atau istri yang sedang marah, apakah Anda membiarkan diri Anda diremehkan, dimarahi, dan dikucilkan atau menjadi penerima segala bentuk pelecehan, baik secara emosional, verbal, atau fisik?

Jika Anda terus-menerus bersikap tidak hormat dan melecehkan, Anda membiarkannya dan membiarkan pasangan Anda yang marah percaya bahwa itu tidak baik, dan terserah pada Anda untuk menjelaskannya.

7. Rasa welas asih

Jika Anda berpikir tentang cara menghadapi pasangan yang memiliki masalah amarah, ketahuilah bahwa orang yang sedang marah sering kali adalah seseorang yang sangat terluka dan memilih menggunakan amarahnya untuk melindungi dirinya sendiri. Ancaman atau rasa tidak aman sekecil apa pun dapat membuat amarahnya berkobar sebagai mekanisme pertahanan.

Jadi, jika Anda bisa menciptakan rasa aman secara emosional, Anda mungkin mendapati banyak kemarahan yang bisa diredakan.

Hal ini dapat dilakukan melalui kesabaran dan kasih sayang dengan mengatakan hal-hal yang baik alih-alih bersikap kritis, mendengarkan dengan penuh perhatian, dan bersikap tulus, tidak mengejek atau menyindir.

8. Jangan lalai untuk mendapatkan bantuan

Mengatasi kemarahan dalam pernikahan bisa jadi sulit. Jika kebersamaan dengan pasangan yang sedang marah mulai mengganggu Anda dan Anda terkadang merasa kewalahan dan putus asa, carilah bantuan.

Jika pasangan Anda selalu marah, sampaikan kepada pasangan Anda bagaimana perasaan Anda dan sarankan agar Anda mencari bantuan bersama. Mendapatkan sudut pandang objektif adalah hal yang baik karena ketika Anda terlibat dalam suatu situasi, Anda mungkin tidak dapat melihat sesuatu dengan jelas sama sekali.

Rasa bersalah, rasa bersalah, depresi, dan sejumlah emosi negatif lainnya akan segera muncul seperti air banjir yang semakin meningkat, sehingga membuat situasi yang sudah sulit menjadi jauh lebih buruk.

9. Tahu kapan harus menjauh

Jika pasangan Anda yang sedang marah mengakui bahwa mereka mempunyai masalah dan bersedia mendapatkan bantuan serta mengatasi masalah kemarahannya, maka ada harapan, seperti cahaya di ujung terowongan yang gelap.

Namun, jika tidak ada pengakuan atas kesalahan apa pun atau permintaan maaf yang dangkal tanpa perubahan nyata atau upaya untuk berubah, maka Anda perlu mengambil beberapa keputusan sulit.

Tanyakan pada diri Anda apakah Anda dapat melanjutkannya tanpa perubahan apa pun, kecuali mungkin perubahan menjadi lebih buruk, karena kemarahan cenderung meningkat seiring berjalannya waktu jika tidak ditangani secara efektif. Jika jawaban Anda adalah tidak, mungkin inilah saatnya bagi Anda untuk menjauh.

10. Jangan lupa siapa dirimu

Salah satu bahaya besar jika pasangan Anda sedang marah adalah Anda juga akan menjadi orang yang sedang marah. Bagaimanapun juga, kemarahan bisa sangat menular.

Kemarahan pasangan Anda adalah tanggung jawabnya – bukan kemarahan Anda yang harus Anda tanggapi. Saat Anda secara konsisten dan sabar mengekspresikan emosi Anda dengan cara yang dewasa dan sehat, Anda akan membantu pasangan Anda belajar melakukan hal yang sama

Pilihan Editor: 6 Cara Menghadapi Bos Pemarah, Tetap Tenang dan Mendengarkan secara Aktif

MARRIAGE 

Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika

Halaman

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."