Cara ke Taman Safari dengan KRL, Bus, dan Mobil dari Jakarta

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Rezki Alvionitasari

google-image
Pengunjung menyaksikan seekor Giant Panda (Ailuropoda melanoleuca) bernama Cai Tao memakan batang bambu saat perayaan ulang tahun di Istana Panda, Taman Safari Indonesia, Cisarua, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Sabtu 5 Agustus 2023. TSI menggelar perayaan ulang tahun Giant Panda Cai Tao ke-13 yang merupakan Giant Panda hasil diplomasi antara pemerintah Tiongkok dengan Indonesia untuk dipelihara dan dikembangbiakkan sejak tahun 2017. ANTARA FOTO/Arif Firmansyah

Pengunjung menyaksikan seekor Giant Panda (Ailuropoda melanoleuca) bernama Cai Tao memakan batang bambu saat perayaan ulang tahun di Istana Panda, Taman Safari Indonesia, Cisarua, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Sabtu 5 Agustus 2023. TSI menggelar perayaan ulang tahun Giant Panda Cai Tao ke-13 yang merupakan Giant Panda hasil diplomasi antara pemerintah Tiongkok dengan Indonesia untuk dipelihara dan dikembangbiakkan sejak tahun 2017. ANTARA FOTO/Arif Firmansyah

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Taman Safari Bogor menjadi salah satu destinasi wisata untuk akhir pekan bersama keluarga. Umumnya wisatawan pergi ke Taman Safari dari Jakarta menggunakan kendaraan pribadi seperti mobil. Namun, ada beberapa cara ke Taman Safari dari Jakarta dengan menggunakan transportasi umum. 

Anda bisa memanfaatkan KRL hingga bus untuk sampai ke Taman Safari Bogor. Mengutip dari situs resmi Taman Safari Indonesia, berikut ini 3 cara ke Taman Safari dari Jakarta.

Cara ke Taman Safari dari Jakarta

1. Menuju ke Taman Safari Menggunakan Kereta Listrik

KRL menjadi salah satu pilihan transportasi andalan bagi masyarakat kawasan Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi (Jabodetabek) untuk pergi lintas kota. Termasuk pergi dari Jakarta ke Taman Safari bisa menggunakan kereta api listrik tersebut. 

Caranya, Anda bisa naik KRL dari mana saja dengan tujuan stasiun Bogor. Dari stasiun Bogor, Anda bisa melanjutkan perjalanan ke arah Sukasari menggunakan angkutan umum atau angkot nomor 02. 

Setibanya di Sukasari, Anda bisa mencari angkutan umum lain dengan tujuan Cisarua lalu turun di pertigaan khas Taman Safari Bogor. 

Cukup mudah menemukan pertigaan Taman Safari Bogor sebab akan ada plang nama Taman Safari Indonesia dan patung satwa.

Dari pertigaan tersebut, Anda bisa menggunakan jasa ojek online untuk naik menuju pintu masuk Taman Safari Indonesia, Puncak, Bogor.

2. Menuju ke Taman Safari Menggunakan Bus

Apabila lokasi tempat tinggal Anda dekat dengan Terminal Kampung Rambutan, Anda bisa mencoba pergi ke Taman Safari menggunakan bus antar kota.

Cari bus rute Jakarta-Bandung dari Terminal Kampung Rambutan tersebut. Lalu, turun di pertigaan khas Taman Safari Indonesia, Bogor.

Kemudian Anda bisa melanjutkan perjalan menggunakan jasa ojek menuju pintu masuk utama Taman Safari, Puncak, Bogor. Perjalan dari pertigaan sampai pintu masuk utama sekitar 10 menit.

3. Menuju ke Taman Safari Menggunakan Mobil

Cara menuju Taman Safari dari Jakarta menggunakan mobil pribadi, wisatawan bisa pergi ke kawasan Puncak, Bogor, melalui Tol Jagorawi.

Nanti, Anda akan keluar di Pintu Tol Gadog, Ciawi. Kemudian melanjutkan perjalanan ke kawasan Puncak. Setibanya di pertigaan Taman Safari, belok kanan memasuki Jalan Taman Safari Bogor.

Ada hal yang perlu diingat saat pergi ke Taman Safari menggunakan transportasi umum. Disarankan berangkat pergi di pagi hari agar terhindar dari kemacetan lalu lintas.

Hal lain yang perlu diperhatikan juga jam tutup buka di kawasan Puncak, Bogor. Jangan sampai Anda harus menghabiskan waktu menunggu jam tutup buka di kawasan Puncak, Bogor. 

Itulah cara ke Taman Safari dengan mobil, bus, dan KRL, dari Jakarta. Semoga membantu ya, Sahabat Cantika!

Pilihan Editor: Menginap di Safari Resort Cisarua, Ada Pilihan Caravan hingga Treehouse

HERZANINDYA MAULIANTI | LAILI IRA

Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."