Tak Cuma Merasa Bahagia, Ini Manfaat Memeluk Anak Kata Psikolog

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Silvy Riana Putri

google-image
Ilustrasi ibu memeluk anak. Foto: Freepik.com/Bristekjegor

Ilustrasi ibu memeluk anak. Foto: Freepik.com/Bristekjegor

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Sama seperti kita orang dewasa, anak-anak merasa bahagia saat dipeluk. Dan bukan itu saja manfaat memeluk anak dari segi kesehatan mental. Ketika Anda memeluk anak, mereka merasa dicintai dan diterima menurut psikolog klinis lulusan Universitas Indonesia Nirmala Ika.

“Semua anak butuh perasaan dicintai, dia merasa butuh diterima atau nggak diterima, pelukan ini bisa jadi media,” kata Nirmala kepada Antara, Senin, 15 Juli 2024.

Nirmala mengatakan masih banyak orang tua yang masih canggung untuk memeluk anaknya sendiri karena didikan pada zamannya yang menerapkan batasan antara orang tua dan anak.
Padahal secara umum, katanya, berpelukan dapat memberikan manfaat menghasilkan hormon bahagia, baik pada orang dewasa maupun anak-anak.

Hormon ini akan membantu menurunkan level stres dan dapat meningkatkan imunitas. Dengan rasa bahagia itu, suasana hati akan membaik dan otomatis semua organ akan berfungsi dengan baik juga.

Pelukan dari orang tua secara tulus, kata Nirmala, dapat memberikan rasa bahagia yang dirasakan anak-anak, yang juga merupakan reaksi alami tubuh sebagai sesuatu yang menenangkan dan juga akan merasa dihargai kehadirannya.

Nirmala mengatakan pelukan selama 10 detik cukup untuk mengisi rasa bahagia anak, namun pelukan yang diberikan harus tulus dan orang tua harus memeluk dengan hati yang tulus dan “hadir” tanpa distraksi pikiran tentang hal lain.

“Secara psikologis yang penting hati kita tulus atau nggak, bisa nggak dalam beberapa puluh detik kita benar-benar di situ, meluk dia, itu yang lebih penting daripada kita ikutin aturan tapi kita meluk doang padahal otak ke mana-mana, anak-anak lebih butuh kehadiran fisik,” jelas Nirmala.

Nirmala juga mengatakan pada anak yang lebih besar sebenarnya tetap membutuhkan pelukan hangat dari orang tuanya, hanya saja ucapan dari lingkungan sekitar tentang pelukan yang berarti anak manja membuat sebagian anak yang sudah masuk pubertas menjadi lebih jarang ingin dipeluk terlebih di tempat umum.

Karena itu, Nirmala mengingatkan orang tua untuk membiasakan pelukan sebagai suatu hal yang wajar dan upaya untuk menunjukkan rasa kasih sayang kepada anak.

Anak yang sering dipeluk atau merasakan sentuhan fisik dari orang tua juga bisa menjadikan anak saat dewasa memiliki hati yang tenang dan dapat menularkan kebahagiaan pada orang lain karena tidak terpapar kekerasan.

“Kita juga harus mengajarinya siapa yang boleh peluk siapa yang nggak boleh, pelukan seperti apa yang boleh dan nggak, tapi ketika dia masih mau pelukan sama kita sebagai orang tua dia akan mau-mau saja dipeluk orang tuanya karena nggak di judge,” katanya.

Sementara selain pelukan, orang tua bisa hadir secara utuh fisik dan emosional untuk anak dengan meluangkan waktu 10 menit untuk bermain dan berinteraksi dengan anak.

Pilihan Editor: Untuk Orang Tua, Ajukan 5 Pertanyaan Ini sebelum Anak Tidur

Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."