Ketahui 3 Manfaat Senam Kegel untuk Ibu Hamil

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Silvy Riana Putri

google-image
Latihan kegel tak hanya bisa dilakukan dengan berbaring. Kuncinya adalah dengan menemukan otot dasar panggul, dan kamu bisa melakukan latihan ini kapan pun dan di mana pun. (Canva)

Latihan kegel tak hanya bisa dilakukan dengan berbaring. Kuncinya adalah dengan menemukan otot dasar panggul, dan kamu bisa melakukan latihan ini kapan pun dan di mana pun. (Canva)

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Selama kehamilan, hormon dan pertumbuhan janin menyebabkan tubuh berubah sehingga mengubah efektivitas organ tertentu. Bagi sebagian wanita, fungsi-fungsi ini bisa berubah setelah melahirkan. Namun, ada olahraga yang dapat Anda lakukan untuk memperbaiki perubahan fungsi tubuh bagian bawah selama dan setelah kehamilan termasuk senam kegel.

Kegel merupakan latihan yang digunakan untuk memperkuat fungsi dasar panggul. Latihan populer ini  membantu persalinan dan pemulihan. Dengan menguasai senam Kegel, Anda bisa mendapatkan kembali kendali atas kandung kemih, vagina, dan organ reproduksi lainnya.

3 Manfaat Senam Kegel untuk Ibu Hamil

1. Kegel bantu mengontrol kandung kemih yang lebih baik

Dengan semua berat dan massa ekstra yang harus diseimbangkan, ada tekanan tambahan pada kandung kemih Anda. Dan, otot dasar panggul yang dapat terus mempertahankan kendali.

Berdasarkan penelitian, senam kegel memperkuat otot-otot tersebut, sehingga mengurangi kemungkinan Anda terkena inkontinensia urin, yaitu suatu kondisi di mana Anda kehilangan kendali atas kandung kemih, menyebabkan sedikit urin bocor, terutama saat Anda bersin, batuk, atau tertawa terbahak-bahak.

2.  Kegel mengurangi kemungkinan inkontinensia tinja

Ini mengacu pada kontrol atas pergerakan usus. Melanjutkan latihan ini selama kehamilan membantu jaringan perianal dan otot rektum.

3. Kegel memperkuat organ panggul

Menurut Shruthi Jain, pakar Yoga, pendiri YoniTara Birth, organ panggul terdiri dari rahim, ovarium, uretra, dan bagian tertentu dari usus. Karena adanya tekanan saat melahirkan melalui vagina, beberapa di antaranya cenderung kendur. Rahim bisa menonjol melalui vagina. Senam kegel selama kehamilan dapat menurunkan kemungkinan prolaps organ panggul setelah melahirkan.

Pilihan Bentuk Senam Kegel untuk Ibu Hamil

1. Kegel Standar

Mulailah dengan mengencangkan otot dasar panggul seolah-olah Anda sedang menghentikan aliran urine. Tahan remasan selama lima detik lalu rileks selama lima detik. Lakukan latihan ini sebanyak 10 repetisi, tiga kali sehari.

2. Kegel Cepat

Kencangkan otot dasar panggul dengan cepat dan lepaskan. Lakukan ini sebanyak 10 kali pengulangan, tiga kali sehari.

3. Kegel gerak lambat

Kontraksikan otot dasar panggul Anda secara bertahap selama 10 detik, lalu rilekskan perlahan selama 10 detik berikutnya. Lakukan latihan ini sebanyak 5 kali pengulangan, tiga kali sehari.

4. Kegel Fungsional

Integrasikan latihan kegel ke dalam aktivitas sehari-hari, seperti menarik napas dalam-dalam, batuk, atau gerakan mengangkat, untuk menjadikannya kebiasaan. Ini membantu melindungi otot dasar panggul Anda selama berbagai aktivitas sehari-hari.

5. Kegel Progresif

Kontraksikan otot dasar panggul Anda dan pegang erat-erat sambil menahan intensitas remasan secara bertahap selama 10 detik. Kemudian, lepaskan intensitasnya secara bertahap selama 10 detik lagi. Lakukan latihan ini sebanyak 5 kali pengulangan, tiga kali sehari.

Kesimpulannya, senam kegel memiliki banyak manfaat untuk ibu hamil. Latihan ini bisa mengurangi inkontinensia urine, meningkatkan kontrol kandung kemih pasca melahirkan, hingga memperkuat organ panggul. Namun, pastikan untuk melakukan senam kegel dengan benar, konsisten, dan di bawah pengawasan dokter kandungan untuk mendapatkan hasil terbaik.

Pilihan Editor: Sederet Manfaat Senam Kegel, Bukan Cuma untuk Kenikmatan Bercinta

TIMES OF INDIA

Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."