CANTIKA.COM, Jakarta - Saat menjalin hubungan personal dengan siapapun, kita pasti pernah merasa terluka akibat perbuatan atau perkataan seseorang. Memaafkan menjadi hal penting.
Misalnya, ketika orangtua berkata kasar dan menyakitkan atau ketika mereka membandingkan kita dengan orang lain, tak terduga perkataan yang dianggap biasa itu ternyata menyakitkan. Luka tersebut tak begitu saja hilang, malahan membekas hingga kita dewasa.
Pengaruh luka masa kecil maupun dewasa yang dipendam terus menerus akan berpengaruh pada kesehatan mental seseorang. Pengalaman yang menyakitkan itu bahkan bisa menjadi trauma secara emosional.
Dikutip dari Mayo Clinic luka-luka yang diingat dan selalu dibawa dapat meninggalkan perasaan dendam, kepahitan, dan kemarahan yang berkepanjangan, bahkan kebencian. Inilah yang disebut sebagai luka psikis.
Sama seperti luka fisik, luka psikis jika tidak diobati akan memburuk dan beberapa kasus malah semakin parah. Jika obat pada luka fisik bisa dibeli di apotek, luka psikis memperoleh obat dari diri sendiri, kemauan untuk memaafkan.
Kemauan Memaafkan
Dikutip dari Harvard Health, kemauan untuk memaafkan akan membantu kita untuk menghentikan reaksi negatif atas perasaan yang menyertai peristiwa tidak menyenangkan.
Memaafkan bukan hal yang mudah bagi sebagian orang. Ada peristiwa yang besar dan butuh waktu lama untuk bisa melepaskan dan memaafkan itu semua. Sehingga memaafkan akan menjadi perjuangan dan keputusan besar dalam hidup.
Apa manfaat memaafkan seseorang? Memaafkan kesalahan orang lain berarti melepaskan dendam dan kepahitan sehingga kita mampu membuka jalan bagi kesehatan dan ketenangan pikiran yang lebih baik. Memaafkan dapat menuntun kita pada:
Hubungan yang lebih sehat.
Meningkatkan kesehatan mental.
Lebih sedikit kecemasan, stres, dan permusuhan.
Gejala depresi berkurang.
Menurunkan darah tinggi.
Sistem kekebalan tubuh yang lebih kuat.
Meningkatkan kesehatan jantung.
Meningkatkan harga diri.
Menjadi lebih percaya diri
Cara Memaafkan dengan Metode REACH (Recall, Emphasize, Altruistic gift, Commit, and Hold)
1. Recall
Recall yang dimaksud di sini adalah kembali mengulang peristiwa atau mengingat pengalaman kita yang masih mengganjal. Namun, yang harus digaris bawahi adalah tujuan mengingat bukan untuk merasa dendam dengan mereka yang menyakiti kita, tetapi dengan memilih untuk objektif terhadap peristiwa itu.
Kita mencoba memahami bagaimana peristiwa itu bisa terjadi. Jangan mengesampingkan apapun, terutama jika hal itu membuat kita merasa marah atau kesal.
2. Emphasize
Emphasize artinya berempati. Empati merupakan rasa atau kemampuan kita memahami sudut pandang orang lain mengapa mereka melakukan keburukan itu atau mengapa mereka berbuat salah kepada kita.
Terkadang kesalahan tersebut tidak bersifat pribadi, tetapi disebabkan oleh sesuatu yang sedang dihadapi orang lain. Bisa saja mereka sedang tersudut atau memiliki trauma yang sama sehingga mereka melakukan itu sebagai pengulangan.
3. Altruistic gift
Ketika kita mengalami peristiwa yang tidak menyenangkan karena orang lain, pasti kita tahu rasanya dan bagaimana tidak menyenangkan perasaan itu. Maka, jangan sampai itu terulang kepada orang lain. Memaafkan berarti hadiah altruistik yang dapat kita berikan kepada orang lain.
4. Commit
Berkomitmen untuk menyelesaikan diri kita sendiri dengan melepas semua kenangan buruk agar hidup kita tenang. Salah satunya dengan menulisnya dalam jurnal sebagai pengingat kita sudah tidak ingin peristiwa itu mengikuti kita setiap waktu.
5. Hold
Tahan dalam hal ini berarti kita konsisten memaafkan bahkan ketika kita bertemu dengan orang itu. Pasti karena beberapa peristiwa besar akan sulit dilakukan. Tetapi, jika kita melakukan berbagai cara untuk memaafkan langkah ini sebagai langkah terakhir dan kita akan sepenuh bisa beranjak dan memulai kembali hidup dengan tenang.
Selain itu, dilansir dari Psychology Today memaafkan memiliki relasi dengan manfaat kesehatan secara fisik karena menurunkan depresi dan kecemasan. Kesehatan mental juga dapat meningkat jika kita berkenan memberi ampunan atau dalam hal ini memaafkan dengan lebih bertujuan untuk memulihkan kondisi diri pasca peristiwa tidak menyenangkan tersebut.
Dalam artikel dari Psychology Today disebutkan telah melakukan penelitian dengan 4.500 peserta dari berbagai negara. Mereka meminta peserta untuk mengisi buku kerja dengan menerapkan konsep REACH di atas untuk memaafkan.
Hasilnya buku kerja dengan konsep REACH tadi memang efektif untuk memandu para peserta memaafkan. Selain itu, ada juga bukti dari uji coba bahwa buku kerja tentang pengampunan menurunkan gejala depresi dan gejala kecemasan, dan meningkatkan harapan hidup yang sehat.
Pilihan Editor: 5 Alasan Umum Seseorang Tidak Bahagia dan Cara Mengatasinya
MAYOCLINIC | HEALTH.HARVARD
Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika