Profil dan Perjalanan Karier Kamala Harris, Didukung Joe Biden Jadi Capres Amerika Serikat

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Silvy Riana Putri

google-image
Wakil Presiden AS Kamala Harris berada di urutan kedua dalam daftar 100 wanita paling berpengaruh di dunia versi Forbes 2021. Harris menjadi wanita pertama, orang kulit hitam pertama, dan orang Asia Selatan-Amerika pertama yang menjadi wakil presiden AS. REUTERS/Kevin Lamarque

Wakil Presiden AS Kamala Harris berada di urutan kedua dalam daftar 100 wanita paling berpengaruh di dunia versi Forbes 2021. Harris menjadi wanita pertama, orang kulit hitam pertama, dan orang Asia Selatan-Amerika pertama yang menjadi wakil presiden AS. REUTERS/Kevin Lamarque

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Nama Wakil Presiden Amerika Serikat, Kamala Harris menjadi sorotan lantaran digadang menjadi calon presiden Amerika Serikat oleh Joe Biden. Pada akhir pekan kemarin, Joe Biden kandidat presiden inkumben dari Partai Demokrat, akhirnya menyatakan mundur dari pencalonan Presiden Amerika Serikat di tengah desakan berbagai pihak. Dia kemudian mendukung Wakil Presiden Kamala Harris sebagai calon presiden baru alias capres dari Partai Demokrat.

Rekan-rekan Demokrat, saya telah memutuskan untuk tidak menerima nominasi tersebut dan memfokuskan seluruh energi saya pada tugas saya sebagai Presiden selama sisa masa jabatan saya,” tulis Joe Biden di platform media sosial X pada Minggu, 21 Juli 2024. 

Keputusan pertama saya sebagai calon partai pada tahun 2020 adalah memilih Kamala Harris sebagai wakil presiden saya. Dan itu adalah keputusan terbaik yang pernah saya buat. Hari ini saya ingin memberikan dukungan dan sokongan penuh saya agar Kamala menjadi calon dari partai kita tahun ini,” kata Biden. “Demokrat – inilah waktunya untuk bersatu dan mengalahkan Trump. Mari kita lakukan."

Kamala Harris pun menyambut baik dukungan Biden itu. “Atas nama rakyat Amerika, saya berterima kasih kepada Joe Biden atas kepemimpinannya yang luar biasa sebagai Presiden Amerika Serikat dan atas pengabdiannya selama puluhan tahun kepada negara kita,” tulis Harris di X. “Saya merasa terhormat mendapat dukungan dari Presiden dan niat saya adalah untuk mendapatkan dan memenangi pencalonan ini.”

Ini sebuah langkah bersejarah. Joe Biden, 81 tahun, menjadi Presiden Amerika Serikat pertama yang mundur dari pencalonan kembali sejak Presiden Lyndon Johnson lakukan pada Maret 1968. Hal ini membuat pengganti Biden hanya punya waktu kurang dari empat bulan untuk berkampanye sebagai calon presiden baru Demokrat.

Lantas, bagaimana profil dan perjalanan karier Kamala Harris? Berikut ulasannya yang dihimpun dari berbagai sumber.

Profil Kamala Harris

Kamala Harris memiliki nama lengkap Kamala Devi Harris. Dia lahir pada 20 Oktober 1964 di Oakland, California, Amerika Serikat. Saat ini Kamala Harris menjabat sebagai Wakil Presiden Amerika Serikat dalam pemerintahan Demokrat yang dipimpin Presiden Joe Biden.

Dia adalah perempuan dan orang Afrika-Amerika pertama yang memegang jabatan tersebut. Dikutip dari Britannica, sebelumnya dia pernah bertugas di Senat Amerika Serikat pada 2017-2021 dan sebagai Jaksa Agung California pada 2011-2017 lalu.

Ayah Kamala Harris adalah orang Jamaika yang mengajar di Universitas Stanford. Sedangkan, ibunya adalah seorang peneliti kanker sekaligus anak dari seorang diplomat India. Kamala memiliki adik perempuan bernama Maya Harris yang menjadi advokat kebijakan publik.

Kamala adalah lulusan dari Howard University pada 1986 untuk bidang ilmu politik dan ekonomi. Dia kemudian melanjutkan pendidikannya dalam bidang hukum di Hastings College of Law, University of California.

Menurut situs resmi White House, pada 2014 Kamala menikah dengan Douglas Emhoff. Mereka memiliki keluarga campuran besar yang mencakup anak-anaknya, Ella dan Cole.

Perjalanan Karier Kamala Harris

Orang tua Kamala Harris adalah seorang aktivis yang menanamkan rasa keadilan kuat kepada anak-anaknya. Suatu hari, Kamala diajak ibunya pergi menyaksikan demonstrasi akan hak-hak sipil. Pengalaman ini ternyata mengilhami Kamala untuk mewujudkan mimpi melawan ketidakadilan sebagai seorang jaksa.

Setelah menyelesaikan pendidikannya, Kamala bergabung dengan Kantor Kejaksaan Distrik Alameda County pada 1990. Kala itu, dia mengambil fokus pada penyelesaian kasus pelecehan seksual terhadap anak, kekerasan geng, dan perdagangan narkoba.

Dia kemudian menjabat sebagai pengacara pengelola di Kantor Kejaksaan Distrik San Francisco dan kemudian menjadi kepala Divisi Anak-Anak dan Keluarga untuk Kantor Kejaksaan Kota San Francisco. Pada 2003, Kamala naik jabatan dan terpilih sebagai Jaksa Wilayah San Francisco.

Saat memegang jabatan tersebut, dia membuat program terobosan untuk memberikan kesempatan bagi pelaku penyalahgunaan narkoba untuk mendapatkan gelar sekolah menengah atas dan mendapat pekerjaan. Hal ini dianggap sebagai inovasi nasional oleh Departemen Kehakiman Amerika Serikat.

Pada 2010 Kamala akhirnya terpilih sebagai Jaksa Agung California. Dia bertanggung jawab mengawasi departemen kehakiman negara bagian terbesar di Amerika Serikat tersebut.

Dengan posisinya, dia membela Undang-Undang Perawatan Terjangkau di pengadilan, menegakkan hukum lingkungan, dan menjadi pemimpin nasional dalam gerakan kesetaraan pernikahan.

Pada 2017, dia dilantik menjadi Senat Amerika Serikat sebagai anggota Komite Keamanan Dalam Negeri dan Urusan Pemerintahan Senat. Dia juga bekerja di Komite Intelijen Senat untuk menjaga keamanan rakyat dan membantu mengamankan pemilu Amerika Serikat. Sebagai Senator, dia memperjuangkan banyak hal, termasuk memerangi kelaparan, meningkatkan pelayanan kesehatan, dan mengatasi krisis iklim.

Pada Agustus 2020, Kamala Harris menerima undangan dari Joe Biden untuk menjadi calon wakil presiden dia dalam pemilu Amerika Serikat. Mereka pun berhasil mendapatkan perolehan suara terbanyak dan menjadi pemimpin Negeri Paman Sam tersebut.

Pilihan Editor: Kamala Harris Sebut Ibu Kedua Salah Satu Inspirasinya dalam Memimpin

RADEN PUTRI | SETKAB.GO.ID | WHITEHOUSE.GOV | BRITANNICA.COM | WOMENSHISTORY.ORG 

Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."