CANTIKA.COM, Jakarta - Jika Anda pergi ke kamar mandi setiap jam, rasanya berlebihan dan tidak ada seorang pun yang ingin menghabiskan setengah hari di toilet. Sering buang air kecil ketimbang biasanya bisa mengindikasikan kondisi kesehatan Anda. Berikut empat penyebab sering buang air kecil menurut Robert Glatter, dokter pengobatan darurat di Rumah Sakit Lenox Hill di New York, Amerika Serikat.
Penyebab Sering Buang Air Kecil
1. Idap Infeksi Saluran Kemih
Gejala umum infeksi saluran kemih (ISK) adalah kandung kemih yang terlalu aktif, kata dokter Glatter. Biasanya menyebabkan peningkatan frekuensi dan urgensi buang air kecil, disertai rasa terbakar atau perih, dan ketidaknyamanan ringan di perut bagian bawah.
Ketika gejala ISK menyebar ke punggung atau panggul, ginjal bisa terkena dampaknya, menyebabkan Anda bergegas ke kamar mandi dan merasakan sakit.
Untungnya, kondisi ini berumur pendek dan bukan kondisi kronis. “Antibiotik jangka pendek (tiga sampai lima hari) adalah pengobatan untuk infeksi kandung kemih, sedangkan infeksi ginjal memerlukan kunjungan ke UGD untuk tes darah dan antibiotik IV,” katanya dikutip dari laman Pop Sugar.
Jika Anda cukup stabil untuk dipulangkan, maka pemberian antibiotik selama 14 hari akan menyembuhkan Anda. Namun, dalam beberapa kasus, rawat inap di rumah sakit diperlukan, jika alami demam tinggi, muntah, dan ketidakmampuan makan dan minum secara normal, yang sering disebut pielonefritis.
Untuk mencegah ISK, dokter Glatter merekomendasikan buang air kecil sebelum dan sesudah berhubungan intim. Pastikan juga area anus dan genital Anda bersih sebelum dan sesudah berhubungan seks untuk mengurangi penumpukan bakteri.
2. Kandung Kemih Terlalu Aktif
Kandung kemih yang terlalu aktif (OAB) ditandai dengan keinginan buang air kecil yang tiba-tiba dan intens, yang dapat terjadi kapan saja di siang hari dan sangat mengganggu di malam hari, menurut dokter Glatter.
Ada dua jenis kandung kemih yang terlalu aktif, yaitu kering dan basah.
“Dalam bentuk kering, Anda merasa ingin buang air kecil secara tiba-tiba dan mendesak berkali-kali dalam sehari. Dalam bentuk basah, Anda juga merasakan keinginan yang kuat untuk buang air kecil, tetapi kandung kemih Anda juga bocor, yang disebut inkontinensia urgensi,” katanya.
Jika Anda memiliki kondisi lain, hal ini mungkin sangat umum terjadi. “Meskipun OAB dapat terjadi tanpa adanya kondisi kesehatan yang mendasarinya, OAB juga dapat terjadi pada pasien yang mengalami kerusakan saraf pada kandung kemih akibat diabetes, Parkinson, setelah stroke, operasi panggul atau punggung,” kata dokter Glatter.
Untuk mencegah hal itu terjadi, dokter Glatter menyarakan untuk latihan kegel. Senam kegel akan memperkuat dasar panggul dan sfingter urinaria. Selain itu, kurangi minum air di malam hari untuk menghindari buang air kecil tengah malam.
Batasi atau hindari makanan dan minuman tertentu yang juga dapat memperburuk gejala Anda. Ini termasuk kafein, alkohol, coklat, jus jeruk, apel, cranberry, makanan pedas, pemanis buatan, tomat, dan cuka, menurut dokter Glatter.
3. Idap Sistitis Interstisial
Sistitis interstisial menyebabkan nyeri pada kandung kemih disertai kebutuhan untuk sering buang air kecil dan mendesak, terkadang hingga 50 kali sehari, menurut dokter Glatter. Namun, tidak mudah untuk mendiagnosis kondisi tersebut.
“Pasien mungkin menjalani beberapa tes untuk menentukan penyebab potensial lain untuk menjelaskan gejala mereka, namun tidak berhasil,” katanya.
Setelah Anda mengetahui idap sistitis interstisial, ada sejumlah pendekatan untuk mengurangi rasa sakit dan peradangan yang terkait, termasuk obat-obatan, stimulasi saraf listrik, latihan kandung kemih, dan terapi fisik, serta pendekatan bedah untuk mengevaluasi penyebab struktural.
4. Anda sedang hamil
Saat hamil, wajar jika Anda sering buang air kecil sepanjang hari. Hal itu tidak terkait dengan kombinasi perubahan hormonal, tetapi juga peningkatan tekanan dari organ pada kandung kemih, sehingga menekannya, yang menyebabkan volume kandung kemih menjadi lebih kecil.
Terlebih lagi, infeksi kandung kemih biasanya lebih sering terjadi selama kehamilan, menurut dokter Glatter. Dan, hal itu juga dapat dikaitkan dengan kebiasaan buang air kecil yang berlebihan.
Meski demikian, jika Anda sering buang air kecil lebih dari delapan kali sehari, lebih dari dua kali di malam hari, sebaiknya temui ahli kesehatan. Mereka akan dapat menilai gejala Anda dengan sebaik-baiknya dan memberikan diagnosis dan rencana perawatan.
Pilihan Editor: Buang Air Kecil Terasa Sakit setelah Berhubungan Intim, Ini Sebab dan Cara Mengatasinya
POP SUGAR
Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika