5 Gejala Awal Kanker Darah yang Tak Boleh Diabaikan, Termasuk Kelelahan Berkepanjangan

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Silvy Riana Putri

google-image
Ilustrasi sel kanker. shutterstock.com

Ilustrasi sel kanker. shutterstock.com

IKLAN

CANTIKA.COM, JakartaKanker darah merupakan kelompok penyakit berat yang berasal dari jaringan pembentuk darah dalam tubuh, yang mengganggu fungsi vital sistem imun dan sel darah. Kategori kanker ini memengaruhi sel darah merah, sel darah putih yang penting untuk imunitas, dan trombosit yang penting untuk pembekuan. Sel-sel ini mengalami pertumbuhan abnormal dan mengganggu fungsi darah normal.

Untuk catatan kita bersama, berikut gejala awal kanker darah yang kerap diabaikan. Berikut lima di antaranya.

Gejala Kanker Darah

1. Kelelahan Berkepanjangan

Meskipun kelelahan umum terjadi, kelelahan yang berkepanjangan dan tidak dapat dijelaskan disertai dengan kelemahan dapat menandakan masalah yang mendasarinya.

Kanker darah sering kali menghambat kemampuan tubuh untuk memproduksi sel darah yang sehat, yang menyebabkan anemia dan kelelahan terus-menerus.

2. Penurunan Berat Badan yang Tidak Disengaja

Menurut Dr. Eytan M. Stein, Spesialis Leukemia & Spesialis Pengembangan Obat Dini di New York, Amerika Serikat, penurunan berat badan yang tiba-tiba dan tidak disengaja tanpa perubahan pola makan atau peningkatan tingkat aktivitas dapat mengindikasikan stadium awal kanker darah.

"Sel kanker mengubah metabolisme, menyebabkan penurunan berat badan meskipun rutinitas tidak berubah,” katanya dikutip dari Times of India, 29 Juli 2024.

3. Rentan Infeksi

Kanker darah membahayakan sistem kekebalan tubuh, meningkatkan kerentanan terhadap infeksi. Penyakit yang sering dan berkepanjangan, terutama yang memerlukan waktu pemulihan yang lama, harus segera dievaluasi.

4. Mudah Memar dan Berdarah

Memar yang tidak dapat dijelaskan, gusi berdarah, atau pendarahan berkepanjangan setelah cedera ringan menunjukkan potensi masalah pembekuan darah yang terkait dengan kanker darah tertentu. Gejala-gejala ini memerlukan pemeriksaan medis untuk menyingkirkan kondisi yang serius.

5. Keringat Malam Berlebihan

Keringat malam yang berlebihan yang terjadi terlepas dari suhu ruangan atau tingkat aktivitas dapat mengkhawatirkan. Meskipun dapat disebabkan oleh berbagai kondisi, kondisi ini juga merupakan gejala awal kanker darah.

Faktor Risiko Kanker Darah

Penyebab spesifik kanker darah masih belum diketahui, tetapi beberapa faktor diketahui berkontribusi terhadap perkembangannya. Usia merupakan faktor yang signifikan, dengan leukemia paling umum terjadi pada anak-anak di bawah 14 tahun dan orang dewasa di atas 40 tahun.

Penggunaan tembakau dalam bentuk apa pun dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh dan merusak DNA, sehingga meningkatkan risiko kanker. Konsumsi alkohol yang berlebihan dapat mengganggu produksi sel sumsum tulang, yang selanjutnya mempersulit kemampuan tubuh untuk melawan penyakit.

Meskipun meningkatnya urbanisasi dan bahaya pekerjaan dapat membuat individu terpapar faktor lingkungan tertentu, menjaga gaya hidup sehat dan pemeriksaan medis rutin dapat membantu mengurangi potensi risiko. Tindakan proaktif ini dapat mendukung integritas DNA dan menurunkan kemungkinan terkena kanker darah.

Riwayat keluarga dengan penyakit hematologi juga meningkatkan kerentanan. Kesadaran akan faktor risiko ini sangat penting untuk tindakan pencegahan dan deteksi dini melalui konsultasi medis rutin.

Mengenali tanda-tanda peringatan kanker darah ini sejak dini dapat meningkatkan hasil pengobatan secara signifikan. Jika Anda atau seseorang yang Anda kenal mengalami salah satu gejala ini, sangat penting untuk segera mencari saran medis. Diagnosis dan intervensi dini berperan penting dalam penanganan kanker darah secara efektif.

Pilihan Editor: Gejala Kanker pada Anak, dari yang Umum hingga Khusus

TIMES OF INDIA

Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."