CANTIKA.COM, Jakarta - Sedot lemak adalah prosedur bedah plastik yang menghilangkan lemak berlebih dari tubuh. Prosedur ini juga disebut liposuction atau pembentukan tubuh. Prosedur ini dianggap sebagai pilihan bedah kosmetik yang populer.
Orang-orang melakukan sedot lemak untuk memperbaiki bentuk atau kontur tubuh mereka. Mereka ingin menghilangkan lemak berlebih dari area seperti paha, pinggul, bokong, perut, lengan, leher, atau punggung. Biasanya, mereka sudah mencoba diet dan olahraga tetapi tidak dapat menghilangkan timbunan lemak ini.
Sedot lemak bukanlah perawatan penurunan berat badan. Prosedur ini memiliki risiko serius dan kemungkinan komplikasi, jadi penting untuk berkonsultasi dengan dokter sebelum mempertimbangkannya.
Dokter bedah plastik Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI), dr. Ruth Fitri Margareta Lumbuun Mengatakan tindakan sedot lemak atau liposuction relatif aman jika persiapan operasinya matang. Sebelumnya, wanita asal Medan yang merupakan selebgram, ENS (30 tahun), meninggal dunia diduga akibat menjadi korban malpraktik saat sedot lemak di klinik kecantikan WSJ Beauty di Depok.
Prosedur Sedot Lemak
Menurut Ruth, tindakan sedot lemak sebenarnya dilakukan harus sesuai indikasi untuk meminimalisasi risiko dan komplikasi. "Nah indikasinya itu untuk mengurangi lemak-lemak pada area tertentu, misalnya pada perut, lengan, paha, leher dan sebagainya. Tindakan ini bukan untuk menurunkan berat badan, tapi hanya menghilangkan lemak-lemak berlebih di salah satu bagian tubuh," kata Ruth saat dikonfirmasi Senin, 29 Juli 2024.
Untuk risiko dan bahayanya sendiri, Ruth memastikan harus dilakukan screening dulu dari awal sehingga sebelum operasi harus ada persiapan. "Kami tanyakan dulu ke pasiennya, apakah ada riwayat penyakit sebelumnya, misalnya darah tinggi, kencing manis, dan penyakit lain yang bisa menjadi penyulit saat operasi," terang Ruth.
Setelah itu, lanjut Ruth, biasanya pasien diminta untuk persiapan operasi dengan mengecek lab lengkap dan persiapan-persiapan lainnya. "Misal usianya sudah lebih tua, kami minta periksa jantung dan sebagainya, lalu kami minta juga untuk tanyakan ke dokter anastesi," ujar Ruth.
Sebab, Ruth mengatakan tindakan sedot lemak bisa dibius yang lokal saja atau bisa juga dibius umum yang dilakukan anastesi. "Nah itu kalau memang misalnya butuh bius umum, kita bisanya konsultasi dulu ke dokter anastesi agar persiapannya itu baik," ucap Ruth.
Ilustrasi sedot lemak. Shutterstock
Efek Samping Sedot Lemak
Praktisi di RSUI dan Beyoutiful ini mengatakan bahaya atau tidaknya tergantung pada persiapan yang dilakukan sebelum operasinya. "Kalau persiapannya matang, harusnya relatif aman untuk dilakukan," ujar Ruth. Ditanya terkait pembuluh darah bisa sampai pecah dan mengakibatkan kematian pasien, Ruth menjelaskan di seluruh tubuh manusia terdapat pembuluh darah kecil maupun besar.
Sementara, untuk tindakan liposuction, juga dibagi dua lemak yang bisa disedot. "Jadi lemak yang bisa disedot itu adalah lemak yang bisa kita cubit, sedangkan lemak yang lebih dalam atau di dalam organ itu tidak bisa dilakukan liposuction, karena letaknya di dalam," jelas Ruth.
Untuk sedot lemak, kata Ruth, cenderung dilakukan di atas otot sehingga seharusnya dapat dilakukan secara aman asal dilakukan oleh dokter yang berkompeten dan dengan teknik yang benar.
"Kalau pembuluh darah pecah itu, saya tidak tahu itu pembuluh darah apa, tapi memang risiko perdarahan itu ada untuk semua operasi, bukan hanya liposuction saja, risiko perdarahan itu mungkin terjadi, tapi pembuluh darah di bagian mana, menyebabkan sampai kondisi pasien bagaimana, itu mesti ditelaah lebih lanjut kalau misalnya pasien diautopsi untuk tahu pembuluh darah apa," ujar Ruth.
Ditanya prosedur harus istirahat satu hari sebelum melakukan sedot lemak, Ruth menerangkan sebenarnya dilakukan seperti biasa meskipun pasien dari luar kota. Menurut dia, yang lebih penting adalah persiapan operasinya.
"Mungkin kalau dari luar kota kita lakukan pemeriksaan, baik wawancara, tanya ke pasien, ada riwayat penyakit apa atau tidak, terus kita lakukan pemeriksaan fisik sama kita lakukan pemeriksaan penunjang, istirahat yang diperlukan itu bukan istirahat tidur, tapi persiapan operasinya itu, jadi mungkin ada jeda, atau kalau persiapannya bisa dilakukan sebelumnya, asal baik sih tidak apa-apa untuk dilakukan operasi sedot lemak ini," terang Ruth.
Ditanya kompetensi dokter yang bisa melakukan operasi sedot lemak, Ruth menjelaskan dokter yang memiliki kompetensi bedah plastik. "Setahu saya yang punya kompetensi sedot lemak itu dokter bedah plastik, jadi harus memang dokter yang berkompeten," ucap Ruth.
Pemulihan Pasca Sedot Lemak
Menurut dokter bedah plastik bersertifikat, Dr. Rady Rahban, pemulihan dapat dibagi menjadi dua kategori: segera dan jangka panjang. “Pemulihan segera, artinya kapan Anda dapat kembali bekerja, bergantung pada area yang disedot lemak dan teknik yang digunakan,” jelasnya.
Pemulihan ini dapat berlangsung selama 5 hingga 7 hari sebelum Anda dapat kembali bekerja dan 4 hingga 6 minggu sebelum Anda dapat kembali beraktivitas fisik, seperti berolahraga.
Pemulihan jangka panjang biasanya berlangsung selama 3 bulan. Hal ini memungkinkan pembengkakan berkurang. Segera setelah operasi. Dokter akan menggunakan pakaian kompresi untuk menekan area yang disedot lemak. “Saat kami melakukan operasi, kami menggunakan larutan yang mengandung anestesi, jadi awalnya tidak terlalu tidak nyaman,” kata Rahban.
Beberapa jam pascaoperasi. Setelah anestesi hilang dalam beberapa jam, biasanya akan terasa sedikit tidak nyaman. Tingkat nyeri bergantung pada area tempat Anda menjalani sedot lemak. Disarankan agar Anda menginap di rumah sakit agar dokter dapat mengamati perubahan cairan dan dehidrasi.
Pada hari ke-3 hingga ke-5 pascaoperasi. Anda akan kembali ke dokter untuk melepas pakaian, dan mereka akan memeriksa sayatan.
Minggu pertama dan seterusnya. "Setelah minggu pertama, kami meminta pasien untuk melakukan pijatan lembut untuk mengeluarkan cairan yang terkumpul, menghaluskan area tersebut," kata Rahban. "Kemudian, selama beberapa minggu berikutnya, pembengkakan dapat berkurang secara bertahap seiring berjalannya waktu."
Ingatlah bahwa proses pemulihan berbeda untuk setiap orang dan jenis sedot lemak yang dilakukan.
Pilihan Editor: Catat, Ini 7 Efek Samping Sedot Lemak
RICKY JULIANSYAH | LINDA NOVI TRIANITA | HEALTHLINE
Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika