Gugur di Babak Grup, Apriyani / Fadia Sebut Olimpiade Paris 2024 Sebagai Pelajaran Berharga

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Rezki Alvionitasari

google-image
Ganda putri Indonesia, Apriyani Rahayu / Siti Fadia Silva Ramadhanti. Foto : PBSI/Badmintonphoto/Mikael Ropars

Ganda putri Indonesia, Apriyani Rahayu / Siti Fadia Silva Ramadhanti. Foto : PBSI/Badmintonphoto/Mikael Ropars

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Pasangan atlet bulu tangkis ganda putri Indonesia, Apriyani Rahayu / Siti Fadia Silva Ramadhanti, gugur di babak grup Olimpiade Paris 2024. Perjalanan mereka di Olimpiade 2024 berakhir setelah kalah dari wakil Malaysia Pearly Tan / Muralitharan Thinaah.

Pertandingan kedua pasangan pada laga terakhir grup A Olimpiade Paris 2024, Selasa, 30 Juli, di La Chapelle Arena, Paris, Prancis berakhir dengan skor 18-21, 9-21.

Sebelumnya, mereka kalah dari pasangan Jepang Mayu Matsumoto / Wakana Nagahara pada pertandingan pertama dengan skor 22-24, 15-21 dan ditaklukan wakil Cina Chen Qing Chen / Jia Yi Fan dengan skor 12-21, 22-24.

Hari ini, keduanya kompak mengatakan telah memetik pelajaran berharga dari penampilannya di ajang ini. Bagi Apriyani, Olimpiade Paris 2024 merupakan Olimpiade keduanya.

Sebelumnya, dia tampil pertama kali di Olimpiade Tokyo 2020 dan langsung merebut medali emas kala berpasangan dengan Greysia Polii. Ia merasakan atmosfer yang berbeda kala berlaga bersama Fadia di Paris.

"Jujur pas pertama masuk juga beda banget itukan sebelumnya tidak ada penonton, terus ada beberapa hal, yang satu covid, kami kan sebelumnya ada pertandingan-pertandingan juga. Beda sih beda banget ya," ujar dia dalam keterangan resmi Komite Olimpiade Indonesia yang diterima Tempo, Selasa, 30 Juli 2024.

"Setelah ini, kami coba untuk lebih menerima suatu hal yang sudah terjadi, entah saya entah Fadia. Kami release dulu, kami lebih fresh dulu, mungkin bisa ditanya lagi sebulan kemudian. Kalau untuk sekarang mau coba untuk recover diri kami semua dulu," kata Apriyani menambahkan.

Sementara itu, Fadia yang melakoni debutnya di Olimpiade mengaku sedih karena tidak mampu memberikan hasil yang terbaik. Walau begitu, dia tetap bersyukur bisa merasakan bermain di ajang sebesar Olimpiade. 

Menurut dia, pengalaman tersebut bakal menjadi modal berharga untuk kariernya ke depan. "Pelajaran yang paling berharga buat aku, terutama karena ini Olimpiade pertama buat aku, perjalanan ke sini enggak mudah juga, dari kita singkat banget ya, pelan-pelan 2022, sempat naik turun, sempat cedera juga, banyak juga sih struggle yang kami lewatin pastinya pembelajaran paling berharga untuk terus berproses."

Pilihan Editor: Debut Rifda Irfanaluthfi di Olimpiade Paris 2024, Tampil Saat Kaki Cedera

RANDY FAUZI FEBRIANSYAH | RINA WIDIASTUTI

Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."