Diananda Choirunisa Lolos ke Babak 1/8 Eliminasi Panahan Olimpiade Paris 2024

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Rezki Alvionitasari

google-image
Pemanah putri Indonesia Diananda Choirunisa berpose usai menang lawan pemanah Amerika Serikat Catalina Gnoriega pada babak 32 besar panahan nomor perorangan putri Olimpiade Paris 2024 di Esplanade des Invalides, Paris, Prancis, Selasa 30 Juli 2024. Diananda melaju ke babak 16 besar setelah menang atas Catalina Gnoriega dengan skor 6-5. ANTARA FOTO/Wahyu Putro A

Pemanah putri Indonesia Diananda Choirunisa berpose usai menang lawan pemanah Amerika Serikat Catalina Gnoriega pada babak 32 besar panahan nomor perorangan putri Olimpiade Paris 2024 di Esplanade des Invalides, Paris, Prancis, Selasa 30 Juli 2024. Diananda melaju ke babak 16 besar setelah menang atas Catalina Gnoriega dengan skor 6-5. ANTARA FOTO/Wahyu Putro A

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Atlet panahan Indonesia, Diananda Choirunnisa, lolos ke babak 1/8 eliminasi nomor pertandingan individual recurve putri Olimpiade Paris 2024. Dalam laga yang berlangsung di Invalides Arena, Selasa, 30 Juli, Diananda mengalahkan wakil Amerika Serikat Catalina Gnoriega dengan skor tipis 6-5.

"Alhamdulilah berkat dukungan orang-orang, masyarakat Indonesia, tadi saya nembak enjoy banget. Saya tidak berpikir apa-apa, yang penting kalau bisa nembak 10 saya sudah pasti menang. Alhamdulilah tadi dapat menembak 10 dan menang," ujar Diananda dalam keterangan tertulis Komite Olimpiade Indonesia.

Anis, sapaan akrabnya, sejatinya mengawali pertandingan kurang baik. Ia kalah start dengan set pertama hanya mampu mencetak satu 10 poin dari tiga kali percobaan. Namun, memasuki pertengahan laga, atlet berusia 27 tahun itu mulai bisa fokus sehingga tembakan-tembakannya lebih akurat. Hingga akhirnya pada set keempat dia meraih dua kali 10 poin untuk memastikan kemenangan atas Catalina.

Tampil untuk kedua kali di Olimpiade, Anis mengaku lebih bisa mengontrol emosinya. Terlebih, banyaknya pertandingan yang diikuti sebelum tampil di Paris membuat dia lebih terbiasa dengan atmosfer yang ada. "Kalau di Olimpiade pertama deg-degannya tidak bisa dikontrol, tapi alhamdulillah di kepengurusan Pak Arsyad Rasyid (Ketua Umum PP Perpani), kami banyak ikut pertandingan dan sering ketemu mereka (lawan-lawan), jadi biasa saja, enjoy."

Nasib berbeda dialami dua wakil Indonesia lainnya dari cabang olahraga panahan, yakni Syifa Nur Afifa Kamal dan Arif Dwi Pangestu. Keduannya sama-sama gugur pada babak 1/32 eliminasi. Syifa yang turun di nomor pertandingan individual recurve putri harus mengakui keunggulan atlet India Bhajan Kaur dengan skor 3-7. Sedangkan, Arif disingkar wakil Taiwan Tang Chih-Chun dengan skor 1-7 di nomor pertandingan individual recurve putra.

Arif mengungkapkan salah satu penyebab kekalahan yang dialainya karena masih beradaptasi dengan teknik memanah baru yang diinstruksikan oleh pelatih asal Korea Selatan, Lee Kyung-chul. "Kami kemarin sempat telat, jadi tidak dapat jatah latihan di stage ini," tuturnya.

Walau kalah di nomor individual, Arif masih akan turun bersama Anis di nomor pertandingan mixed recurve melawan pasangan India Ankita Bhakat dan Dhiraj Bommadevara pada Jumat, 2 Agustus. Sementara itu, Anis yang juga tampil di nomor pertandingan individual recurve putri, bakal memainkan laga babak 1/8 eliminasi melawan atlet India Bhajan Kaur pada Sabtu, 3 Agustus 2024.

Pilihan Editor: Gugur di Babak Grup, Apriyani / Fadia Sebut Olimpiade Paris 2024 Sebagai Pelajaran Berharga

RANDY FAUZI FEBRIANSYAH

Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."