Persaingan Makin Ketat, Chef Nadya Puteri bagi Tips Bisnis Kuliner

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Ecka Pramita

google-image
Chef Nadya Putri membagikan inspirasi bisnis Kuliner dan meluncurkan inovasi produk di Pameran Food & Hospitality Indonesia 2024/Foto: Doc. BlueBand

Chef Nadya Putri membagikan inspirasi bisnis Kuliner dan meluncurkan inovasi produk di Pameran Food & Hospitality Indonesia 2024/Foto: Doc. BlueBand

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Dukungan dari berbagai pihak tentunya sangatlah dibutuhkan bagi pelaku bisnis kuliner, agar bisa terus berkembang dan meningkatkan daya saing. Terlebih, industri ini merupakan salah satu sektor penting yang menopang perekonomian Indonesia. 

Komitmen berkelanjutan BlueBand untuk senantiasa dampingi perjalanan pelaku bisnis kuliner di Indonesia dalam menavigasi tren terbaru, sekaligus menjawab tantangan di industri kuliner Indonesia

Memahami hal tersebut, BlueBand turut berpartisipasi dalam  ajang pameran B2B terbesar di Indonesia Food & Hospitality Indonesia (FHI) 2024 yang digelar di Hall D2 JIExpo Kemayoran pada 23-26 Juli 2024 lalu. 

Lebih jauh mengenai tips bisnis kuliner, Chef Nadya Puteri - 1st Runner Up dari ajang Masterchef Indonesia season 8 dan salah satu Guest Star yang hadir pada sesi demo masak (baking demo) di stan BlueBand pun menjelaskan bahwa memulai bisnis kuliner terbilang cukup mudah, bahkan Anda bisa memulainya dari model bisnis rumahan. Maka dari itu tidaklah heran jika persaingannya pun sangat ketat. 

"Agar bisa terus bertahan di tengah dinamisnya pertumbuhan industri kuliner Indonesia, pintar masak saja tidak cukup. Dibutuhkan juga kejelian untuk memahami perilaku pasar secara menyeluruh dan tentunya memastikan pemilihan bahan baku yang tepat agar kualitas dari produk yang dihasilkan pun menjadi lebih terjamin," kata Chef Nadya Puteri melalui siaran pers, Senin, 29 Juli 2024. 

Marketing Director PT Upfield Consulting Indonesia Ade Savitri menjelaskan bahwa hadirnya BlueBand pada acara ini merupakan salah satu wujud komitmen berkelanjutan perusahaan yang telah mendukung perjalanan pelaku bisnis kuliner di seluruh dunia selama lebih dari 100 tahun. 

"Ke depannya kami akan terus hadir dengan berbagai inovasi yang telah kami persiapkan. Kami juga berharap dengan berbagai inspirasi tren kuliner yang telah kami hadirkan pada ajang FHI 2024 dapat membuka wawasan para pelaku bisnis kuliner agar semakin termotivasi untuk mengembangkan bisnis dan semoga rangkaian produk BlueBand bisa menjadi pilihan bahan baku utama untuk berinovasi pada resep produk kuliner dengan lebih kreatif dan kekinian mengikuti tren," jelas Ade.

Memahami pentingnya peran baku dalam meningkatkan daya saing bisnis kuliner, bersamaan dengan acara ini BlueBand pun turut meluncurkan inovasi terbarunya, yakni BlueBand Professional Plant-based Butter, setelah sebelumnya berhasil meluncurkan BlueBand Professional Cream yang telah dipakai di berbagai restoran ternama di Indonesia. Inovasi produk terbaru ini semakin melengkapi rangkaian produk BlueBand yang sudah ada mulai dari BlueBand Serbaguna, BlueBand Master Cake Margarine, BlueBand Master Pastry Fat, BlueBand Gold Margarine hingga Minyak Samin cap Onta dari BlueBand.

 "Hadirnya stan BlueBand di ajang FHI 2024 ini juga ditujukan untuk mendukung kebutuhan pelaku bisnis kuliner yang sedang mencari bahan baku margarin, butter, dan cream terbaik. BlueBand plant-based Butter merupakan produk unggulan terbaru dari BlueBand yang cocok digunakan untuk berbagai aplikasi, mulai dari cooking, baking, frying, ataupun spreading. Selain itu, BlueBand Butter juga memiliki rasa lezat yang istimewa dan hadir dengan harga lebih terjangkau, hingga 30 persen lebih hemat dibandingkan produk sejenis," tambah Ade.

Berbagai inspirasi serta dukungan pun turut dihadirkan setiap harinya di stan BlueBand, mulai dari demo produk, tasting, sampling hingga demo masak (baking demo) bersama Guest Star, sebagai bekal dalam menavigasi tren terbaru, sekaligus wujud dukungan bagi para pelaku bisnis untuk bersama menjawab tantangan di industri kuliner Indonesia.

"Kami percaya bahwa ekosistem merupakan salah satu hal penting yang turut mempengaruhi maju mundurnya bisnis di sektor ini. Oleh karena itu, kami berharap kedepannya akan semakin banyak dukungan dari berbagai pihak untuk para pelaku bisnis kuliner, sehingga bisa terus berkembang dan turut memberikan dampak yang positif bagi peningkatan sektor industri makanan dan minuman, serta perekonomian Indonesia," tutup Ade.

Pilihan Editor:  Kunci Eksistensi Bisnis Kuliner Sop Konro Karebosi sejak 55 Tahun Lalu, Bumbu Diracik Sendiri selama 4 Jam

Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."