Apakah Stres Bisa Menyebabkan Burnout atau Kelelahan? Simak Penjelasannya Berikut Ini

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Ecka Pramita

google-image
Ilustrasi perempuan alami social burnout. Foto: Freepik.com/Jcomp

Ilustrasi perempuan alami social burnout. Foto: Freepik.com/Jcomp

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Stres adalah reaksi sementara yang dikategorikan berdasarkan rasa urgensi yang disebabkan oleh tantangan atau situasi. Namun, burnout adalah proses berkepanjangan yang menyebabkan kelelahan

Burnout sendiri adalah suatu kondisi dimana seseorang mengalami stres yang kronis disertai dengan rasa kelelahan secara fisik, mental serta emosional akbat pekerjaanya. Seseorang yang mengalami burnout akan selalu merasa kelalahan yang disertai kurangnya energi pada tubuh setiap waktunya.

Kelelahan dan stres di tempat kerja atau burnout tidak dapat disepelekan, karena efek dari burnout dapat memengaruhi produktivitas kerja serta kualitas hidup si penderitanya. Karena itu seseorang yang mengalami burnout harus mendapatkan penanganan dari ahlinya sesegera mungkin.

Gejala stres sering kali merupakan reaksi sementara terhadap tantangan hidup, yang memicu urgensi, kecemasan, dan bahkan peningkatan produktivitas sementara. Namun, jika tidak diatasi, stres dapat menggerogoti kesejahteraan kita, yang menyebabkan burnout—kondisi kelelahan emosional dan fisik yang berkepanjangan. 

"Dengan burnout, harapan meredup karena perasaan terasing, gagal, dan tidak berdaya muncul. Ini lebih dari sekadar hari yang buruk; ini adalah perasaan berkelanjutan bahwa tidak ada yang akan membaik,” jelas Psikolog Carolyn Rubenstein dalam sebuah unggahan media sosial. 

Stres bisa menyebabkan burnout, simak gejalanya:

1. Kelelahan Fisik dan Emosional 

Bahkan ketika kita beristirahat dengan cukup, kita merasa lelah secara fisik dan emosional karena kelelahan berkepanjangan yang terjadi

2. Kabut Otak

Kita mulai mengalami kabut otak di mana kita tidak dapat mengingat hal-hal, atau informasi penting. Ini terjadi karena kelelahan. Dengan kelelahan muncullah rasa keterpisahan antara kebahagiaan dan kepositifan. Kita mulai melihat segala sesuatu dengan sudut pandang negatif – hal ini membuat kita mengembangkan perspektif sinis dan acuh tak acuh.

3. Kehilangan Minat

Kita mulai merasa terpisah dari diri kita sendiri – kita kehilangan minat pada hal-hal, orang-orang, dan aktivitas yang pernah kita cintai dan hargai.

4. Berpengaruh pada Fisik

Kelelahan dapat muncul sebagai gejala fisik, seperti sakit kepala kronis, masalah perut dan kelelahan, perubahan rutinitas tidur, kehilangan nafsu makan dan sering sakit.

Pilihan Editor:  Pahami Gejala Burnout Seperti yang Dialami Park Shin Hye dalam Serial Drama Doctor Slump

HINDUSTAN TIMES 

Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."