Kenali Apa Itu Red Flag dalam Hubungan: Pengertian dan Tandanya yang Perlu Disadari

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Rezki Alvionitasari

google-image
Sebelum memulai hubungan, Anda wajib memahami apa arti red flag dan ciri-cirinya. Ketika pasangan ada tanda red flag, sebaiknya akhiri hubungan. Foto: Canva

Sebelum memulai hubungan, Anda wajib memahami apa arti red flag dan ciri-cirinya. Ketika pasangan ada tanda red flag, sebaiknya akhiri hubungan. Foto: Canva

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Hubungan adalah bagian penting dari hidup kita. Merasa dicintai dan terhubung berkontribusi pada kesehatan mental kita. Tapi tidak semua hubungan membuat hidup lebih baik. Beberapa hubungan tidak baik untuk kita, ditandai dengan red flagApa itu red flag dalam hubungan?

Apa Itu Red Flag dalam Hubungan? 

Red flag dalam hubungan artinya tanda bahaya. Red flag adalah tanda peringatan yang menunjukkan perilaku tidak sehat atau manipulatif.

Awalnya, tanda-tanda ini tidak selalu dapat dikenali — yang merupakan bagian dari apa yang membuatnya begitu berbahaya. Namun, tanda-tanda ini cenderung membesar dan menjadi lebih bermasalah seiring berjalannya waktu.

Tanda bahaya sering kali digunakan dalam percakapan seputar hubungan toxic atau penuh kekerasan. Keracunan dapat muncul dalam hubungan dekat apa pun: teman, kolega, anggota keluarga, atau pasangan.

Tanda bahaya pada pria atau wanita dapat berupa tanda-tanda narsisme, agresi, viktimisasi, atau bahkan perilaku kasar. Dengan menyadari beberapa tanda bahaya umum, Anda dapat terhindar dari keterlibatan dalam hubungan yang beracun.

Saat Anda menemukan tanda bahaya dalam hubungan, inilah saat yang tepat untuk berhenti sejenak dan merenungkan dinamika yang benar-benar Anda alami bersama orang tersebut.

Sering kali, perilaku beracun bersifat halus dan berbahaya. Perilaku itu muncul secara tiba-tiba di saat-saat lemah, dan jika kita tidak dapat melawannya, perilaku itu dapat mengendalikan hidup kita.

Hal ini dapat menyebabkan diri kita dan orang-orang di sekitar kita terluka. Menumbuhkan kesadaran diri terhadap tanda-tanda bahaya dan perilaku beracun dapat membantu kita menghindarinya sama sekali.

Tanda Red Flag dalam Hubungan

Mengetahui cara mengidentifikasi tanda-tanda bahaya dalam hubungan sangatlah penting. Dengan mempelajari seperti apa tanda-tanda itu dan mengapa tanda-tanda itu berbahaya, Anda dapat mengakhiri toksisitas sebelum terlalu banyak kerusakan yang terjadi.

1. Perilaku yang terlalu mengontrol

Perilaku yang terlalu mengontrol adalah tanda bahaya umum dalam hubungan. Orang-orang yang mencoba mengendalikan gerakan, keputusan, atau keyakinan Anda lebih peduli dengan apa yang mereka inginkan daripada apa yang terbaik untuk Anda. 

Jika seorang pria atau wanita mencoba mengendalikan apa yang Anda kenakan atau ke mana Anda pergi, ini bisa menjadi tanda bahaya. Dalam hubungan yang sehat, ada kompromi dan pengertian seputar perbedaan. Tidak ada satu orang pun yang mengendalikan tindakan orang lain.

2. Kurangnya kepercayaan

Kepercayaan adalah fondasi penting dalam hubungan yang sehat. Tanda utama hubungan yang tidak stabil adalah ketika pasangan, teman, kolega, atau anggota keluarga tidak mempercayai Anda.

Tentu saja, kita semua terkadang memiliki keraguan. Namun, keraguan tidak seharusnya menghentikan kita untuk mempercayai orang-orang dalam hidup kita untuk melakukan hal yang benar. Hubungan yang sehat membutuhkan kepercayaan di kedua belah pihak.

3. Merasa rendah diri

Orang-orang terdekat Anda seharusnya membangun Anda, bukan menghancurkan Anda.

Ketika Anda mencintai seseorang, Anda berkomitmen untuk mendukung dan mengangkat mereka. Jika Anda tidak merasakan dukungan dari pasangan, keluarga, atau teman-teman Anda, sesuatu perlu diubah.

4. Kekerasan fisik, emosional, atau mental

Kekerasan fisik, emosional, dan mental adalah red flag yang tidak dapat disangkal dalam hubungan apa pun. Kekerasan fisik lebih mudah diketahui. Namun, kekerasan emosional dan mental dapat sama merusaknya dalam jangka panjang. Dan seperti kekerasan fisik, kekerasan mental dan emosional dapat menyebabkan PTSD.

Tidak seorang pun berhak menggunakan Anda sebagai kambing hitam atas masalah mereka sendiri. Masalah tersebut harus ditangani secara konstruktif dan adil. Kekerasan bukanlah respons yang dapat diterima terhadap suatu masalah.

5. Penyalahgunaan zat

Penyalahgunaan zat merupakan tanda bahaya yang jelas. Hal ini menunjukkan bahwa seseorang berjuang dengan pengendalian impulsif dan kebiasaan yang merusak diri sendiri. Bergantung pada zat tersebut, hubungan apa pun dapat dengan cepat berubah menjadi racun jika ada kecanduan.

Dengan demikian, penyalahgunaan zat adalah penyakit dan orang yang Anda cintai mungkin memerlukan bantuan. Jika Anda atau seseorang yang Anda kenal sedang berjuang, hubungi tim medis untuk mendapatkan bantuan.

6. Narsisme

Gangguan kepribadian narsistik adalah kondisi mental yang menunjukkan obsesi terhadap diri sendiri dan rasa penting yang salah tempat. Hal ini dapat muncul sebagai delusi keagungan, meskipun tidak dalam arti klinis. 

Terlibat secara emosional dengan orang yang narsis dan egois dapat melelahkan dan menimbulkan trauma. Kebutuhan mereka akan selalu dianggap lebih penting daripada kebutuhan Anda.

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."