Cara Menyimpan Kembang Kol Utuh atau yang Sudah Dipotong

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Silvy Riana Putri

google-image
Ilustrasi kembang kol. Freepik.com/Stockking

Ilustrasi kembang kol. Freepik.com/Stockking

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Saat membeli satu kembang kol utuh, pastikan tekstur sayuran keras dan berwarna krem tanpa bintik-bintik coklat. Kembang kol segar juga ditandai dengan daun berwarna hijau dan tidak layu.

Hal lain yang harus diperhatikan saat membeli kembang kol adalah tidak boleh mengeluarkan bau apa pun. Jika baunya tidak sedap, berarti kembang kol sudah hampir busuk. Tak cuma saat membeli, cara menyimpan kembang kol juga berperan untuk menjaga nilai gizi dan rasa. Yuk, intip.

Cara Menyimpan Kembang Kol Utuh

Ada beberapa cara mudah untuk menyimpan kembang kol utuh dengan kelembapan dan aliran udara yang tepat. Jika kembang kol sudah dibungkus, Anda harus melonggarkan plastiknya untuk merangsang aliran udara dan menghindari kelembapan dan kondensasi yang tidak diinginkan.

Anda juga dapat menyimpan kembang kol utuh di dalam kantong plastik berventilasi atau kantong plastik yang dibungkus longgar.

Pilih metode apa pun yang sesuai untuk Anda, dan pastikan untuk selalu menyimpan kembang kol dengan tangkai menghadap ke atas di laci pendingin di lemari es.

Cara Menyimpan Kembang Kol yang Dipotong

Baik Anda membeli kuntum kembang kol yang sudah dipotong atau memotongnya sendiri di rumah, Anda perlu memastikan bahwa kembang kol sudah sekering mungkin sebelum menyimpannya di lemari es.

Gunakan handuk dapur untuk mengeringkan setiap kuntum, lalu masukkan ke dalam wadah penyimpanan makanan kedap udara atau kantong plastik berlubang. Ini akan membantu mencegah kelembapan, membantu kembang kol tetap segar lebih lama.

Cara Membekukan Kembang Kol

Kembang kol adalah salah satu sayuran yang dapat disimpan dengan baik di dalam freezer dan rasanya lezat jika dipanaskan kembali dan dimasak. Untuk cara terbaik membekukan kembang kol, ikuti langkah-langkah di bawah ini.

1. Cuci kembang kol secara menyeluruh dan potong menjadi kuntum.

2. Rebus kuntum dalam panci berisi air mendidih selama sekitar dua menit, hingga agak matang.

3.  Lalu, masukkan kuntum ke dalam semangkuk air es selama beberapa menit.

4. Kemudian, tepuk-tepuk kuntum kembang kol hingga kering dan susun di atas loyang berlapis dengan jarak yang cukup di antara setiap kuntum.

5. Tempatkan loyang di dalam freezer selama beberapa jam, lalu pindahkan kuntum kembang kol ke dalam kantong plastik pembeku atau wadah kedap udara.

6. Beri label pada kantong dengan tanggal dan simpan hingga delapan bulan untuk rasa dan kualitas terbaik.

Menyimpan kembang kol di dalam freezer sangat ideal untuk malam-malam yang sibuk, atau saat Anda membutuhkan sayuran dalam keadaan mendesak.

Mencairkannya mudah, cukup masukkan kembang kol ke dalam lemari es selama beberapa jam hingga sehari agar mencapai suhu ruangan. Jika Anda membutuhkan kembang kol lebih cepat, Anda dapat membiarkannya mencair di atas meja dapur selama beberapa jam, atau memasukkannya ke dalam microwave selama sekitar 10 detik.

Setelah mencairkan kembang kol, pilihan Anda tidak terbatas. Anda dapat mengukus kembali kembang kol untuk dijadikan lauk sederhana.

Berapa Lama Kembang Kol Bertahan?

Tahukah Anda bahwa satu kembang kol utuh dapat bertahan selama lebih dari seminggu jika disimpan dengan benar. Selama kembang kol kering dan berventilasi baik, kembang kol dapat bertahan di laci pendingin kulkas hingga 10 hari.

Di sisi lain, sekuntum kembang kol memiliki masa simpan yang lebih pendek, hanya bertahan sekitar lima hari di lemari es. Jika Anda memiliki sisa kembang kol mentah atau yang dikukus, Anda dapat membekukannya hingga delapan bulan dan kemudian memanaskannya kembali sesuai keinginan Anda.

Pilihan Editor: Cara Menyimpan Brokoli agar Tetap Hijau dan Renyah

REAL SIMPLE

Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."