Dear Orang Tua, Katakan 5 Hal Ini saat Anak Berbohong

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Silvy Riana Putri

google-image
Ilustrasi orang tua bicara dengan anak. Shutterstock

Ilustrasi orang tua bicara dengan anak. Shutterstock

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Berbohong salah satu fase alami dari perkembangan anak, tetapi penting untuk mengatasinya dengan cara yang mempromosikan kejujuran dan kepercayaan. Saat mendapatkan anak berbohong, ada baiknya orang tua mengucapkan lima hal berikut ini untuk membimbing anak menuju kebenaran sambil membangun lingkungan yang mendukung dan pengertian. Masing-masing pernyataan ini mendorong anak untuk memahami nilai kejujuran.

1. "Saya ingin kita saling percaya"

Ketika kita menangkap anak kita dalam kebohongan, mulailah dengan mengungkapkan pentingnya kepercayaan pada hubungan.

Katakan, "Saya ingin kita saling percaya." Frasa ini menekankan pentingnya kepercayaan tanpa menuduh. Kepercayaan adalah dasar dari hubungan yang kuat, dan anak-anak perlu memahami bahwa berbohong dapat melemahkan ikatan ini.

2. "Mengatakan yang sebenarnya adalah hal yang berani untuk dilakukan"

Dorong keberanian dengan menyoroti bahwa mengatakan kebenaran membutuhkan keberanian. Anda dapat mengatakan, "mengatakan yang sebenarnya adalah hal yang berani untuk dilakukan."

Pendekatan ini berfokus pada penguatan positif, memuji kejujuran sebagai kualitas yang berani dan mengagumkan. Anak-anak sering berbohong karena ketakutan, jadi menekankan keberanian dapat membantu mereka mengatasi ketakutan ini.

3. "Membuat kesalahan baik-baik saja, menghadapinya membutuhkan keberanian"

Yakinkan anak bahwa membuat kesalahan adalah bagian yang normal dari kehidupan. Katakan pada mereka, "Membuat kesalahan baik-baik saja, tetapi menghadapiny mereka lebih penting."

Ungkapan ini mengajarkan anak-anak bahwa tidak apa-apa membuat kesalahan, tetapi bertanggung jawab atas tindakan mereka adalah yang benar -benar penting. Hal ini membantu mereka memahami bahwa kejujuran adalah bagian penting dari pertumbuhan dan pembelajaran pribadi.

4. "Kita harus menangani situasi ini dengan lebih jujur"

Membimbing anak menuju pengambilan keputusan yang lebih baik dengan mengatakan, "Kita harus tahu bagaimana menangani situasi seperti ini dengan cara yang lebih jujur."

Pernyataan ini mendorong pemecahan masalah dan refleksi tentang bagaimana mereka bisa mendekati situasi secara berbeda. Ini mempromosikan pola pikir proaktif, membantu anak-anak berpikir tentang kejujuran sebagai komponen kunci dari menangani tantangan.

5. "Apa yang sangat membuat kamu khawatir sehingga memutuskan untuk berbohong?"

Tunjukkan empati dan pengertian dengan bertanya, "Apa yang sangat membuat Anda khawatir sehingga Anda memutuskan untuk berbohong?" Pertanyaan ini membuka dialog tentang perasaan dan motivasi mereka. 

Hal ini menunjukkan bahwa Anda lebih tertarik untuk memahami perspektif mereka daripada menghukum anak-anak karena berbohong. Pendekatan empati ini dapat membantu anak-anak merasa aman untuk mengatakan yang sebenarnya dan mendiskusikan keprihatinan mereka secara terbuka.

Pilihan Editor: 5 Penyebab Anak Tidak Mau Mendengar Orang Tua

TIMES OF INDIA

Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."