Profil Carolina Marin, Mundur di Olimpiade Paris 2024 karena Cedera

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Rezki Alvionitasari

google-image
Atlet bulu tangkis tunggal putri Spanyol Carolina Marin di Olimpiade Paris 2024, Juli 2024. Foto: Instagram/@carolinamarin.

Atlet bulu tangkis tunggal putri Spanyol Carolina Marin di Olimpiade Paris 2024, Juli 2024. Foto: Instagram/@carolinamarin.

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Atlet bulu tangkis tunggal putri Spanyol, Carolina Marin mengundurkan diri dari laga Olimpiade Paris 2024. Peraih medali emas Rio 2016 dan juara dunia tiga kali asal Spanyol mengalami cedera lutut kanan saat bertanding di babak semifinal di Porte de La Chapelle Arena, pada Minggu, 4 Agustus 2024. 

Kisah Carolina Marin bak tragedi. Ia mengalami cedera pada laga melawan wakil China, He Bing Jiao. Marin mengalami cedera lutut kanan saat memimpin pertandingan pada pertengahan game kedua. Saat itu, ia berhasil memetik kemenangan game pertama dengan skor 21-14. Saat memimpin 10-6, atlet berusia 31 tahun itu tak bisa melanjutkan pertandingan setelah terjatuh.

Pebulu tangkis Spanyol Carolina Marin (kiri) dihibur oleh Bing Jiao He dari Tiongkok setelah mengundurkan diri dari pertandingan Semifinal Tunggal Putri Olimpiade Paris 2024 di Porte de La Chapelle Arena, Paris, Prancis, Minggu, 4 Agustus 2024. Dengan pengunduran diri Carolina, Bing Jiao He akan maju ke final menghadapi An Se-young untuk memperebutkan medali emas. REUTERS/Ann Wang

Cedera dan mundurnya Marin membuat He Bing Jiao melangkah ke babak final nomor tunggal putri bulu tangkis Olimpiade Paris 2024. Ia akan menghadapi wakil Korea Selatan, An Seyoung, yang mengalahkan tunggal putri Indonesia, Gregoria Mariska Tunjung, secara dramatis dalam duel tiga game 11-21 21-13 21-16.

Marin sempat berusaha bangkit untuk melanjutkan pertandingan. Namun, atlet berusia 31 tahun itu tahu ceritanya di Olimpiade telah berakhir. Marin berlutut, menangis tak terkendali, menggebrak lapangan karena frustrasi. Dia mendapat tepuk tangan meriah dan berjalan keluar sendiri, menolak kursi roda saat berusaha pergi dari lapangan.

Carolina Marin tidak berbicara kepada media saat dia meninggalkan arena Olimpiade Paris 2024 menuju rumah sakit. 

Pada Maret lalu, Marin mengutarakan mimpinya untuk ajang Olimpiade.“Keinginan terbesar saya adalah memenangkan emas di Olimpiade Paris 2024,” kata Marin, dikutip dari situs web Olimpiade, Minggu, 31 Maret 2024.

Marin telah bertahun-tahun menderita dua cedera lutut serius dengan masa pemulihan yang lama. “Saya tidak tahu berapa persentase (penampilan) saya sejauh ini. Saya meyakini akan berada dalam kondisi 100 persen untuk Olimpiade. Saya tidak meragukan itu,” kata Marin.

Atlet bulu tangkis tunggal putri Spanyol Carolina Marin di Olimpiade Paris 2024, Juli 2024. Foto: Instagram/@carolinamarin.

Mengenal Carolina Marin

Carolina Marin lahir pada 15 Juni 1993. Mulanya, ia menekuni bidang tari Flamenco. "Sejak usia tiga tahun, saya sudah berkenalan dengan tari Flamenco. Tarian itu memang sangat terkenal di negara saya. Makanya saya tertarik untuk mempelajarinya, bahkan bercita-cita menjadi penari Flamenco profesional," katanya dikutip Antara.

Tapi, kehidupannya berubah setelah dia mengenal bulu tangkis. Ia menjadi atlet dunia yang membuat namanya tersohor sebagai pebulu tangkis.

“Saya mengenal bulu tangkis pada usia delapan tahun, berkat teman sekolah. Sejak itu, saya jatuh cinta dengan olahraga ini, dan seiring berjalannya waktu, olahraga ini menjadi gaya hidup saya,” katanya dikutip dari situs web Olympics

Tak nyana, minatnya terus berkembang makin kuat bermain bulu tangkis. Sampai seterusnya, ia memantapkan minatnya sepenuhnya menjadi atlet cabang olahraga tersebut. Pada usia 13 tahun, ia memenangkan kejuaraan nasional pertama. Kerja keras dan ketekunannya membawanya ke Joaquín Blume Residence di Madrid, tatkala dia bertemu calon pelatihnya, Fernando Rivas.

Carolina meraih prestasinya dalam kejuaraan Eropa 2022 di Madrid, dan Indonesia Masters 2023. Ia dua kali berturut-turut memenangkan di sirkuit Tur Dunia BWF, termasuk All England Open 2024. Ini turnamen terpenting setelah kejuaraan dunia. “Apa yang saya lakukan terutama adalah bekerja keras dalam aspek mental, percaya diri melakukan latihan yang baik,” katanya.

Manis pahitnya menjadi atlet telah dirasakannya. Carolina mengalami robekan anterior cruciate ligament (ACL) di lutut kanannya pada 2019. Setelah pulih dari cedera, Carolina mengalami ACL di lutut kirinya disertai dengan cedera meniskus ganda sebelum Olimpiade Tokyo 2020 yang dijadwalkan ulang pada 2021. Ia terpaksa absen dalam olimpiade itu.

Pilihan Editor: Gregoria Mariska Tunjung Raih Medali Perunggu di Olimpiade Paris 2024

ELLYA SYAFRIANI | BRAM SETIAWAN

Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."