7 Kacang Tinggi Protein, Rekomendasi Camilan Sehat

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Silvy Riana Putri

google-image
Ilustrasi kacang almond. Unsplash.com/dhanya purohit

Ilustrasi kacang almond. Unsplash.com/dhanya purohit

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Jika Anda ingin makan lebih banyak protein, kacang salah satu pilihannya. Semua kacang mengandung gizi penting seperti lemak sehat, serat, vitamin hingga mineral. Namun, tidak semua kacang memiliki kandungan protein yang sama. Kali ini kita mengulik jenis kacang tinggi protein.

"Anda akan melihat bahwa beberapa kacang memiliki dua kali jumlah protein per ons dibandingkan dengan yang lain," ujar René Ficek, ahli gizi terdaftar dan pemilik Seattle Sutton's Healthy Eating di Amerika dikutip dari laman Pop Sugar.

Kombinasi protein dan lemak sehat meningkatkan pertumbuhan otot, menyehatkan jantung, dan kesehatan secara keseluruhan. Menambahkan kacang protein tinggi ke dalam makanan Anda adalah cara sehat untuk tetap kenyang dan memberi energi sepanjang hari. 

Untuk membantu kita membuat pilihan terbaik, berikut beberapa kacang tinggi protein rekomendasi ahli diet. 

1. Kacang Almond

Almond adalah pilihan kacang tinggi protein lainnya, dengan sekitar enam gram protein per ons (sekitar 23 almond).

"Kacang almond juga merupakan sumber serat yang baik dan sumber vitamin E antioksidan yang sangat baik," ucap Amanda Blechman, Direktur Nutrisi dan Urusan Ilmiah di Danone Amerika Utara.

Hal itu pun diamini Ficek dengan menambahkan bahwa kacang almond merupakan bantuan serat dalam pencernaan dan membantu mempertahankan kadar gula darah yang sehat

Blechman merekomendasikan mengonsumsi kacang almond dengan yogurt dan buah, menambahkan ke salad, atau bahkan mencelupkannya ke dalam cokelat untuk hidangan penutup.

2. Kacang Pistachio

Selain tinggi protein, kacang pistachio kaya akan antioksidan, terutama lutein dan zeaxanthin, yang mendukung kesehatan mata. "Kacang pistachio juga tinggi serat, yang mendukung kesehatan pencernaan dan membantu mengatur kadar gula darah," ucap Ficek.

Anda bisa menyantapnya sebagai camilan di antara waktu makan. 

3. Kacang Mete

Mete mengandung sekitar lima gram protein per ons, yang menjadikannya salah satu kacang tinggi protein. Tak cuma itu, kacang mete juga kaya akan lemak tak jenuh ganda, yang dapat membantu mengurangi kadar kolesterol yang buruk dan meningkatkan kesehatan kardiovaskular.

"Kacang mete juga merupakan sumber mineral penting yang baik seperti magnesium, yang mendukung kesehatan tulang," ucap Ficek.

4. Kacang Kedelai

Kacang kedelai mengandung sekitar 12 gram protein per ons. Anda bisa mengonsumsinya dengan menambahkan ke daam smoothie untuk meningkatkan asupan protein nabati.

5. Kacang Kenari

Pilihan kacang tinggi protein lainnya adalah kenari. Kacang kenari mengandung empat gram protein dalam satu ons. Anda dapat mengolahnya sebagai hiasan, isian, atau memasukkannya ke dalam saus.

6. Kacang Pinus

Kacang pinus adalah sumber tinggi protein lainnya, mengandung sekitar empat gram protein per satu ons porsi. Cobalah menggunakannya dalam salad, pesto buatan sendiri, atau hummus untuk meningkatkan protein. 

7. Kacang Brazil

Dengan mengonsumsi dua kacang Brasil (sekitar 10 gram), Anda mendapatkan hampir satu gram penuh serat dan hampir dua gram protein. Namun perlu diingat, hindari mengonsumsi lebih dari dua hingga empat kacang Brasil sehari karena kandungan selenium yang tinggi dapat beracun dalam dosis tinggi.

Itulah sederet kacang tinggi protein yang bisa jadi alternatif camilan sehat. Pastikan untuk konsultasi dengan penyedia layanan kesehatan Anda sebelum membuat perubahan signifikan pada diet Anda, dan jika Anda masih khawatir tentang kadar protein, Anda dapat menjangkau ahli diet terdaftar untuk dukungan tambahan.

Pilihan Editor: 10 Manfaat Kacang untuk Kecantikan, Melawan Radikal Bebas hingga Melembutkan Kulit

POPSUGAR

Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."