7 Kebiasaan Buruk yang Bisa Meningkatkan Risiko Diabetes dan Hipertensi

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Silvy Riana Putri

google-image
Ilustrasi diabetes. Freepik.com

Ilustrasi diabetes. Freepik.com

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Kebiasaan sehari-hari tertentu dapat meningkatkan risiko terkena penyakit serius seperti diabetes dan hipertensi. Kebiasaan yang tampaknya tidak berbahaya ini dapat berdampak buruk pada kesehatan jangka panjang. Untuk catatan kita bersama, berikut kebiasaan buruk yang bisa meningkatkan risiko diabetes dan hipertensi yang perlu dihindari.

1. Melewatkan Sarapan

Melewatkan sarapan dapat mengganggu proses metabolisme tubuh dan meningkatkan risiko diabetes dan tekanan darah tinggi. Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Frontiers menemukan bahwa orang yang secara teratur melewatkan sarapan memiliki kadar gula darah yang lebih tinggi dan peningkatan resistensi insulin, yang keduanya merupakan pemicu diabetes.

Melewatkan sarapan juga dikaitkan dengan tekanan darah tinggi. Mereka yang melewatkan waktu makan penting ini sering kali mengonsumsi lebih banyak kalori di kemudian hari, sehingga menyebabkan penambahan berat badan, yang merupakan faktor risiko signifikan untuk hipertensi.

2. Duduk dalam waktu yang lebih lama

Saat ini, duduk selama berjam-jam telah menjadi hal yang biasa, baik saat bekerja atau menonton acara televisi secara berlebihan. Gaya hidup yang tidak banyak bergerak atau sedenter sangat erat kaitannya dengan meningkatkan risiko diabetes dan tekanan darah tinggi.

Menurut penelitian yang dipublikasikan pada tahun 2021, duduk dalam waktu lama dapat menyebabkan kontrol gula darah yang buruk dan kadar insulin yang lebih tinggi.

American Heart Association (AHA) juga memperingatkan bahwa duduk berlebihan dapat mengurangi efisiensi aliran darah dan menyebabkan tekanan darah tinggi. Melakukan aktivitas fisik secara teratur, bahkan tindakan sederhana seperti berdiri dan melakukan peregangan setiap jam, dapat membantu mengurangi risiko ini.

3. Kurang tidur atau tidak teratur

Pola tidur yang tidak teratur dan kurang tidur dapat mengganggu ritme alami tubuh dan meningkatkan risiko gangguan metabolisme.

Institut Nasional Diabetes dan Penyakit Pencernaan dan Ginjal Amerika menerbitkan sebuah penelitian yang menunjukkan bahwa jadwal tidur yang tidak teratur dapat menyebabkan peningkatan kadar gula darah dan risiko diabetes tipe 2 yang lebih tinggi.

National Sleep Foundation menyoroti bahwa kurang tidur dikaitkan dengan peningkatan tekanan darah.

Tidur sangat penting untuk pemulihan tubuh dan pengaturan hormon stres. Tidur yang terganggu dapat menyebabkan tubuh tetap dalam keadaan waspada tinggi, yang lama-kelamaan meningkatkan tekanan darah.

4. Mengonsumsi makanan olahan secara berlebihan

Makanan olahan sering kali mengandung banyak lemak, gula, dan natrium yang tidak sehat, yang semuanya berdampak buruk pada kesehatan. Mengonsumsi makanan tersebut secara teratur dapat menyebabkan penambahan berat badan, resistensi insulin, dan hipertensi.

Kandungan natrium yang tinggi dalam makanan olahan dapat menyebabkan tubuh menahan air, yang menyebabkan peningkatan tekanan darah.

Makanan manis juga berkontribusi terhadap penambahan berat badan dan peningkatan kadar gula darah, yang keduanya merupakan faktor risiko diabetes.

5. Stres kronis

Stres kronis memiliki dampak yang luas pada kesehatan, terutama dalam meningkatkan risiko diabetes dan hipertensi. Saat stres, tubuh melepaskan kortisol, hormon yang meningkatkan kadar gula darah.

AHA menunjukkan bahwa stres juga dapat menyebabkan lonjakan sementara tekanan darah karena respons alami tubuh untuk "melawan atau lari".

Seiring waktu, lonjakan sementara ini dapat menyebabkan hipertensi jangka panjang jika stres tidak dikelola secara efektif.

6. Mengonsumsi minuman dengan banyak gula

Minuman manis, seperti soda, minuman berenergi, dan kopi manis, merupakan kontributor signifikan terhadap perkembangan diabetes dan tekanan darah tinggi.

Minuman ini mengandung banyak gula tambahan, yang dapat menyebabkan lonjakan cepat kadar gula darah dan berkontribusi terhadap resistensi insulin dari waktu ke waktu.

Minuman ini dapat berkontribusi terhadap penambahan berat badan dan obesitas, yang keduanya merupakan faktor risiko utama hipertensi.

Kandungan kalori yang tinggi dan nilai gizi yang rendah dari minuman ini dapat menyebabkan pola makan yang tidak sehat dan kesehatan yang buruk secara keseluruhan.

7. Kurang olahraga

Aktivitas fisik yang teratur berperan penting untuk menjaga kadar gula darah dan tekanan darah yang sehat. Gaya hidup yang tidak banyak bergerak dapat menyebabkan penambahan berat badan, resistensi insulin, dan hipertensi.

Olahraga membantu tubuh menggunakan insulin lebih efektif, menurunkan kadar gula darah, dan mendorong penurunan berat badan, yang semuanya penting dalam mencegah diabetes dan hipertensi. Melakukan aktivitas aerobik sedang minimal 150 menit setiap minggu direkomendasikan oleh WHO untuk menjaga kesehatan yang baik.

Pilihan Editor: 9 Kebiasaan Buruk yang Bisa Merusak Otak, Salah Satunya Melewatkan Sarapan

TIMES OF INDIA

Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."