Apa Itu Break Dalam Hubungan? Ini Arti dan Dampaknya

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Rezki Alvionitasari

google-image
Ilustrasi pasangan. Freepik.com/Yanalya

Ilustrasi pasangan. Freepik.com/Yanalya

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Sahabat Cantika pernah dengar tentang break dalam pacaran atau pernikahan? Apa itu break dalam hubungan? Apakah sama artinya dengan putus cinta? Yuk kita gali arti break dalam sebuah hubungan.

Apa Itu Break dalam Hubungan?

Break dalam hubungan artinya Anda dan pasangan telah memutuskan untuk sementara waktu terpisah dari satu sama lain dan hubungan itu. Menurut terapis relationship Jaime Bronstein, ketentuan jeda bervariasi tergantung pada pasangan. 

Misalnya, saat Anda sedang break, Anda berdua mungkin memilih untuk berkomunikasi satu sama lain dari waktu ke waktu atau Anda mungkin memutuskan semua kontak selama jeda tersebut. “Pasangan perlu melakukan yang terbaik bagi mereka, dan kedua belah pihak harus saling menghargai kebutuhan masing-masing,” katanya dikutip dari laman Brides.com.

Dampak Break Dalam Hubungan

Apakah break dalam hubungan asmara berhasil? Menurut terapis pasangan dan pakar hubungan Kathryn Ford, hubungan yang sehat melibatkan keseimbangan antara berbagai tingkat jarak sambil tetap menjaga kontak.

"Sering kali, kita menganggap menjauh dari orang terkasih sebagai tindakan yang tidak penuh kasih dan bertentangan dengan upaya membina hubungan. Namun, penggunaan kedekatan dan jarak yang terampil merupakan bagian yang sangat penting dari keintiman," jelasnya kepada Verywell Mind.

Dalam hubungan yang berfungsi dengan baik, kata dia, kedua orang terus-menerus mengubah jumlah jarak. Jumlah jarak yang tepat adalah jumlah yang mengoptimalkan cinta dan keintiman sekaligus meminimalkan kerugian bagi masing-masing orang dan hubungan.

Dalam beberapa situasi, mengambil jeda dalam suatu hubungan dapat menjadi cara yang sehat untuk menjaga hubungan. Mengambil jeda sejenak adalah salah satu cara untuk menciptakan jarak dalam suatu hubungan, tapi seberapa jauh jarak yang Anda butuhkan dan berapa lama jarak itu berlangsung dapat bergantung pada hal tersebut.

Menurut sebuah penelitian, hampir setengah dari peserta melaporkan break lalu berbaikan dengan pasangannya. Bagi banyak orang muda, proses berpisah untuk menghabiskan waktu sendiri ini memungkinkan orang untuk berinvestasi dalam menemukan jati diri dan mengejar tujuan pribadi. 

Kemudian, ketika mereka siap untuk berkomitmen kembali pada hubungan tersebut, mereka mungkin akan kembali bersama, kali ini dengan pengalaman dan keterampilan baru yang pada akhirnya menguntungkan hubungan.

Beristirahat sejenak mungkin memberi manfaat dalam beberapa kasus, tapi beberapa peneliti memperingatkan bahwa jenis pola hubungan ini mungkin berdampak negatif pada arah dan hasil hubungan di masa mendatang. 

Jika Anda cenderung break dan kemudian berbaikan, hal itu mungkin membuat Anda lebih mungkin menjalani hubungan berikutnya dengan cara yang sama.

Meskipun beristirahat sejenak mengandung tantangan dan risiko, itu tidak berarti bahwa itu tidak dapat menjadi strategi yang bermanfaat jika digunakan dengan tepat, hati-hati, dan terencana.

Ford menyarankan bahwa meskipun break terkadang dapat menjadi langkah yang berisiko, hal itu dapat menjadi langkah yang tepat untuk suatu hubungan.

Kuncinya adalah memastikan bahwa Anda break untuk alasan yang tepat, menetapkan aturan dasar yang jelas, dan menggunakan waktu dengan bijak untuk mendapatkan kejelasan.

Perbedaan Break dan Putus

Break tidak berarti Anda dan pasangan putus cinta. Break adalah jeda sementara dalam suatu hubungan, sedangkan putus cinta adalah perpisahan permanen. 

Dengan menghabiskan waktu berjauhan, tujuannya adalah untuk kembali menjalin hubungan sebagai unit yang lebih kuat. “Terkadang, istirahat dapat memperkuat pasangan, dan ketika mereka kembali bersama, mereka lebih bersyukur satu sama lain,” Bronstein berbagi. “Itu dapat berhasil jika kedua belah pihak bersedia membuat hubungan itu berhasil.”

Meskipun demikian, break hubungan terkadang dapat berubah menjadi putus cinta. Terkadang, keinginan untuk berpisah merupakan sinyal bahwa ada ketidakstabilan dalam hubungan. 

Mungkin, pasangan awalnya memutuskan untuk menunda hubungan mereka, tapi mereka berdua menyadari bahwa mereka lebih baik sendiri atau menerima kejelasan bahwa hubungan mereka tidak sehat. "Di waktu lain, keinginan untuk putus mungkin hanya sepihak, sehingga peluang putusnya hubungan dalam jangka panjang lebih tinggi," ucap Bronstein.

Pilihan Editor: Apa Itu Closure dalam Hubungan? Definisi dan Contoh

BRIDES | VERYWELL MIND

Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."