Resep Puding Jagung Telur yang Sehat dan Simpel, Bisa Cegah Stunting

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Ecka Pramita

google-image
Puding Jagung Telur/Foto: Doc. pribadi

Puding Jagung Telur/Foto: Doc. pribadi

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Diponegoro (Undip) melaksanakan program kerja inovatif berupa pembuatan resep camilan puding jagung telur untuk Program Pemberian Makanan Tambahan (PMT) di Desa Ngadimulyo, Kecamatan Kedu, Kabupaten Temanggung pada 5 Agustus 2024.

Program ini bertujuan untuk membantu mengatasi masalah stunting yang masih menjadi perhatian serius di desa tersebut dengan memberikan tambahan gizi kepada anak-anak.
Kegiatan ini dimulai dari pembuatan puding jagung di posko KKN Undip Desa Ngadimulyo dan dilanjutkan dengan pemasakan PMT di rumah salah satu Satgas Stunting Desa Ngadimulyo, Ari. 

Proses pembuatan puding jagung dimulai dengan mempersiapkan bahan-bahan utama seperti jagung manis, susu, telur, gula, dan agar-agar. Jagung manis yang telah dipipil kemudian dihaluskan dan dimasak bersama susu dan gula hingga mengental. Agar-agar ditambahkan untuk memberikan tekstur yang kenyal pada puding. Setelah semua bahan tercampur rata, adonan puding dituangkan ke dalam cetakan dan didinginkan hingga mengeras.

Resep Puding Jagung Telur 

Bahan-bahan :
1 bungkus agar-agar plain
2 buah jagung diserut
1 butir kuning telur diaduk beri air sedikit
5 sendok makan gula pasir
500 ml susu cair
200 ml air

Cara Membuat: 

1. Blender jagung yang telah diserut dengan 200 ml air, saring.
2. Campur rata  agar-agar dan gula pasir di dalam panci, tambahkan susu cair, kuning telur, dan air jagung. Aduk rata.
3. Masak di atas api sedang sambil terus diaduk sampai matang (berbuih dan meletup). Diamkan sebentar sampai uap panas menghilang.
4.  Masukkan dalam cetakan, dinginkan. Setelah puding mengeras bisa segera dinikmati.

Puding Jagung Telur Cegah Stunting 

Stunting merupakan masalah gizi kronis yang ditandai dengan tinggi badan anak yang lebih rendah dari standar usianya akibat kekurangan gizi dalam jangka panjang. Di Indonesia, prevalensi stunting masih cukup tinggi, dengan sekitar 27,7% anak di bawah usia lima tahun mengalami stunting (Riskesdas 2019). Faktor penyebab stunting meliputi kurangnya asupan gizi yang memadai, sanitasi buruk, infeksi berulang, serta kurangnya akses terhadap layanan kesehatan yang berkualitas. 

Program Pemberian Makanan Tambahan (PMT) adalah salah satu upaya pemerintah untuk meningkatkan status gizi anak-anak dan ibu hamil. PMT bertujuan untuk menyediakan tambahan asupan gizi yang diperlukan guna mendukung pertumbuhan dan perkembangan anak serta mencegah terjadinya kekurangan gizi. Puding jagung merupakan pilihan ideal untuk Program Pemberian Makanan Tambahan (PMT) karena kaya nutrisi penting.

Jagung menyediakan karbohidrat, serat, dan vitamin A. Susu menambah protein dan kalsium, sementara telur menambah protein, `vitamin D dan kolin untuk perkembangan otak. Dengan penyajian yang menarik dan tambahan buah segar, puding jagung membantu memenuhi kebutuhan gizi anak-anak dan mencegah stunting. Stunting tidak hanya mempengaruhi pertumbuhan fisik anak tetapi juga perkembangan kognitifnya. Oleh karena itu, upaya pencegahan dan penanganan stunting sangat penting untuk masa depan anak-anak.

Program Pemberian Makanan Tambahan (PMT) ini dirancang untuk memberikan asupan gizi tambahan yang dapat membantu memenuhi kebutuhan gizi anak-anak di Desa Ngadimulyo. Salah satu inovasi yang diperkenalkan adalah pembuatan camilan puding jagung. Puding jagung dipilih karena bahan bakunya yang mudah didapat, murah, dan kaya akan nutrisi penting seperti karbohidrat, protein, serat, vitamin, dan mineral yang sangat dibutuhkan oleh anak-anak.

Pilihan Editor: Resep Banana Crepes yang Harum dan Lezat

Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."