Saat Istri Alami Gangguan Kesuburan, Ini Bentuk Dukungan Suami

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Ecka Pramita

google-image
Ilustrasi suami istri. Shutterstock

Ilustrasi suami istri. Shutterstock

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Gangguan kesuburan atau ketidakmampuan untuk hamil, adalah masalah umum dan signifikan yang dapat berdampak besar pada hubungan dan kesejahteraan pasangan secara keseluruhan. Perjalanan menjalani perawatan kemandulan dapat disamakan dengan naik roller coaster, penuh dengan tantangan emosional dan fisik yang dapat menguji ikatan yang paling kuat sekalipun.

Dalam wawancara dengan HT Lifestyle, Dr Manju Nair, Direktur Klinis - Kesuburan di Cloudnine Group of Hospitals di Old Airport Road, Bengaluru, menegaskan bahwa penting untuk memahami peran besar dukungan, komunikasi, dan berbagi dalam perjalanan perawatan ini untuk menavigasinya dengan sukses dan memperkuat hubungan.

Dampak Emosional dan Fisik dari Gangguan Kesuburan

Gangguan kesuburan dapat menjadi sangat menegangkan bagi kedua pasangan, yang memengaruhi kesehatan fisik dan mental mereka. Stres dan kekecewaan karena mencoba untuk hamil tanpa hasil dapat menyebabkan perasaan tidak mampu, bersalah, dan frustrasi. Emosi-emosi ini dapat menciptakan ketegangan dan konflik dalam hubungan, sehingga sangat penting bagi pasangan untuk saling mendukung selama masa yang penuh tantangan ini.

Perawatan gangguan kesuburuan itu sendiri dapat melelahkan secara fisik dan emosional. Obat-obatan hormonal, prosedur invasif, dan ketidakpastian hasil dapat berdampak buruk pada tubuh dan pikiran pasangan wanita. Suami meskipun tidak mengalami efek fisik secara langsung, juga menghadapi tekanan emosional saat ia mendukung pasangannya dan bergulat dengan perasaannya sendiri tentang situasi tersebut. Memahami dan berempati dengan pengalaman satu sama lain sangat penting untuk menjaga kemitraan yang kuat.

Lantas bagaimana bentuk dukungan suami

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."