Daftar Bos Brand Modest Fashion Perempuan di Indonesia, Lira Krisnalisa hingga Linda Anggrea

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Ecka Pramita

google-image
Founder dan Creative Director Jenna and Kaia. Lira Krisnalisa/Foto: Doc. Pribadi

Founder dan Creative Director Jenna and Kaia. Lira Krisnalisa/Foto: Doc. Pribadi

IKLAN

6. Linda Anggrea - Buttonscarves

Founder Buttonscarves Beauty, Linda Anggrea/Foto: Instagram/Linda Anggrea

Linda Anggreaningsih, founder & creative director dari Buttonscarves dan Benang Jarum adalah sosok di balik jenama luxury lifestyle yang sudah berdiri sejak tahun 2016. Bermula dari kesulitan menemukan scarf saat baru mengenakan hijab, Linda kemudian menuangkan ide dan kreativitasnya sehingga menghasilkan produk printed scarf dengan teknik desain watercolor sebagai DNA dari Buttonscarves. Selain itu, Buttonscarves adalah jenama pertama yang menggunakan teknik laser cut sebagai hem di setiap produknya.

Kini, berkat kepiawaian dalam desain dan strategi marketing, Buttonscarves telah berekspansi ke Malaysia, Singapura, dan Brunei Darusallam. Mulai dari tahun 2018, Buttonscarves telah membuka store fisik di mal prestisius di beberapa kota Indonesia (Jakarta, Surabaya, Bandung, Palembang, Makassar, Aceh). Mengawali tahun 2020, Buttonscarves berkolaborasi dengan Jenna & Kaia untuk meluncurkan koleksi pertama special untuk Jakarta Fashion Week 2020.

Ketahanan dan fokus, itulah dua hal yang akan membawa seseorang mencapai kesuksesan menurut Linda Anggrea. Tantangan yang ia hadapi dalam membangun bisnis bukanlah pengalaman yang selalu menyenangkan. Namun dengan kegigihannya, Buttonscarves kini telah menjadi brand fashion modest yang diidolakan perempuan Indonesia.

dengan pandai menggabungkan hasratnya terhadap mode dengan modesty. Siapa sangka, kesulitan Linda Anggrea mencari pakaian Muslim yang modis, tetapi masih tertutup, akan membawanya ke jalan kesuksesan. Kini, dengan semangatnya Linda berhasil menghadirkan jawaban untuk banyak wanita Muslim di Indonesia dan bahkan secara global dengan mendirikan Buttonscarves.

Perjalanan Linda Anggrea dengan Buttonscarves dapat dipastikan telah mengubah permainan dalam dunia fashion modest. Dari Indonesia ke Malaysia, brand ini berhasil memadukan fashion dengan unsur kesopanan, menjawab kebutuhan akan pakaian inklusif yang stylish namun tetap tertutup.

Melalui brandnya ini, Linda bertujuan untuk mengubah persepsi orang akan fashion modest. Buttonscarves mendorong wanita untuk mengekspresikan identitas mereka dengan penuh percaya diri.

Ditemui Cantika usai konferensi pers Modinity Group di gelaran Jakarta Fashion Week atau JFW 2023, Jumat, 27 Oktober 2023 Linda Anggrea mengatakan jika sampai sekarang ia masih tidak percaya bisa meraih pencapaian skala internasional yakni pengusaha pilihan Endeavor International Selection Panel.

"Tahun ini Buttonscarves sendiri berusia 7 tahun dan kami benar-benar merintis semuanya hingga berani menuju global. Saya pernah mimpi kami bisa go internasional, dan saya percaya dengan kekuatan mimpi," ucap Linda antusias. 

Penghargaan yang diiraih Linda membuatnya tertantang untuk terus melakukan inovasi dan mengembangkan lini bisnisinya, seperti yang sekarang sudah berkembang mulai dari hijab, busana, makeup, tas, sepatu, dan aksesori lainnya. "Rasanya saya sampai tiap hari berpikir sebelum tidur mau bikin apa lagi, mau berkreasi model seperti bagaimana," ungkapnya masih diliputi rasa haru. 

Dikatakan Linda, setelah perjalanan panjang tiga tahun bersama Endeavor Indonesia, ia telah bertemu mentor-mentor brilian yang telah percaya dengan value yang dimiliki hingga akhirnya membantu scale up bisnis Modinity Group lebih luas. Hal ini tercermin dari pertumbuhan bisnis Modinity Group mencapai 10x lipat dalam tiga tahun. 

"Menjadi sebuah kehormatan dan kebahagiaan yang luar biasa bagi saya untuk
bisa terpilih sebagai Endeavor Entrepreneur ke-91. Kini, menjadi Endeavor Entrepreneur adalah babak baru dalam perjalanan bisnis saya. Kami berharap bisa terus berkembang agar bisa mengenalkan pakaian muslim lebih luas ke panggung dunia," ucapnya. 

7. Indah Nada Puspita - Nada Puspita

Monogram Puff Sleeve Top in pink, koleksi brand modesr fashion Indah Nada Puspita/Foto: Instagram/Indah Nada Puspita

Selain menjadi seorang fashion blogger, Indah Nada Puspita juga merupakan seorang pembawa acara di TV swasta Indonesia. Pada tahun 2015 ia mendirikan ready-to-wear apparel bernama Nada Puspita yang mengkhususkan diri di modest fashion. Selain pakaian, ada pula hijab, aksesoris, dan tas. Di tahun 2022 ini, ia berhasil mengembangkan sayap dengan membuka beberapa gerai offline.

Indah Nada Puspita telah merasakan perkembangan yang sangat positif dan akan maju dengan pembukaan sebuah toko baru di pusat perbelanjaan Pondok Indah Mall (PIM) 2 Jakarta Selatan. Indah Nada Puspita memulai kariernya sebagai seorang fashion blogger untuk topik modest fashion.

Visinya melahirkan sebuah brand bernama Nada Puspita yang awalnya hanya terbatas pada scarf saja, namun kemudian dipenuhi dengan koleksi pakaian ready to wear, yang merupakan lini produk utama milik Nada Puspita sekarang. Tentunya, perjalanan kreativitas dari Indah Nada Puspita sendiri pun juga berkembang seiring perubahan tren dan kebutuhan konsumen.

“Kesempatan untuk membuka toko di pusat perbelanjaan yang paling populer di Jakarta adalah langkah yang saya sambut dengan rasa syukur dan niat yang baik,” ujar Indah Nada Puspita, selaku Creative Director dari Nada Puspita.

“Karena banyaknya peminat dan respon baik untuk brand Nada Puspita,
sebuah toko fisik bisa memperluas jangkauan bagi para NPWoman dan juga melayani pelanggan baru di Jakarta. Kami ingin memberikan pengalaman belanja yang menyenangkan dan nyaman, dengan customer service yang memiliki pengetahuan luas, sehingga bisa mendekatkan Nada Puspita dengan semua pelanggan kami dari berbagai kalangan.”

Awalnya, Nada Puspita hanya berjualan secara online saja, melalui situs resmi dan marketplace. Namun, dengan mimpi agar para pelanggan bisa merasakan pengalaman shopping yang nyaman, dibukalah toko offline pertama Nada Puspita di PIM-2 Jakarta pada April 2022. Toko kedua dan ketiga segera menyusul di luar Pulau Jawa, yaitu di Banjarmasin dan Samarinda, untuk meluaskan jangkauan di Indonesia.

"Pembukaan toko baru Nada Puspita yang keempat juga diharapkan menjadi sinyal baik bagi brand untuk dapat membuka lebih banyak lagi toko offline di kota-kota lain. Nada Puspita tetap akan terus berupaya untuk berkembang dan mewujudkan mimpi untuk menjadi brand modest fashion yang mampu memenuhi keinginan setiap perempuan untuk tampil stylish, modern, dan elegan," ungkap Indah Nada Puspita melalui siaran pers, Selasa, 9 Agustus 2022.  

Monogram Collection sebagai debut hadir sebagai koleksi mewah berciri khas timeless classic, serta koleksi yang mewakili tren fashion internasional menjadi salah satu koleksi Lebaran 2022. Indah memang membubuhi koleksi tersebut dengn logo brand yang baru saja dirilis sebagai brand identity barunya, melambangkan awal yang baru bagi brand ini.

"Seri monogram ini menjadi salah satu koleksi Lebaran Nada Puspita, nah sebenarnya monogram ini secara implisit ada inisial NP yang bisa fleksibel bisa dipakai oleh siapa pun. Nah monogram ini bisa dipairing dengan koleksi NP lainnya yang punya gaya casual, tetapi tetap bisa tampil gaya," ucap Indah saat ditemui di peresmian store Nada Puspita di PIM 2, Kamis14 April 2022.

Tak ketinggalan, koleksi ini juga diharapkan menjadi core products Nada Puspita, yaitu produk-produk yang bersifat must have staple. Dengan logogram yang berkelas dan elegan, koleksi ini pun diharapkan bisa mendukung keinginan Nada Puspita untuk setiap perempuan bisa tampil terbaik dan percaya diri dalam menggapai mimpinya.

Prestasi Indah dikancah global ialah di ajang New York Fashion Show F/W 2023, Nada Puspita memamerkan busana dengan tema A Breath of Modesty. Lebih dari sekadar gambaran busana yang nyaman dikenakan, koleksi spesial ini menampilkan modest styles, sebagai ciri khas utama Nada Puspita, dengan sentuhan desain feminin dan klasik, yang membuat koleksi ini terlihat semakin elegan dan anggun. 

Koleksi ini hadir dalam total 10 looks dengan beberapa artikel, mulai dari shirt dress, wide-leg trousers, flared skirt, cardigan, hingga statement dress. Koleksi ini juga dihiasi dengan berbagai macam aksen yang dapat menambah kesan feminin, seperti pleated accents, puff sleeves, dan dramatic ruffles.

Sementara itu, dari segi pemilihan warna, koleksi A Breath of Modesty berputar di sekitar warna yang tak lekang oleh waktu, seperti soft pink, warm neutrals, dan midnight blue. Koleksi ini juga terbuat dari kombinasi beberapa bahan, seperti organza, sateen, dan tile, yang memperkuat kesan klasik dari koleksi ini tersendiri.

8. Zyta Delia Rahma - Zyta Delia

Zyta Delia Rahmah brand owner Zyta Delia di store terbarunya atau ke sepuluh di Pondok Indah Mall, Jakarta Selatan, Jumat, 15 Maret 2024. Cantika/REZKI ALVIONITASARI

 Zyta Delia Rahma, desainer dan Brand Owner dari Zyta Delia, mengungkapkan caranya membangun bisnis fashion yang digelutinya. Brand Zyta Delia yang dibangun sejak 2015 ini kini memiliki gerai di sepuluh lokasi di beberapa kota.

Sembilan tahun berkarier di bisnis fashion, membuat Zyta Delia tak lupa dengan perjalanan usahanya itu. "Aku dulu kantornya di kamar, sampai di ruang tamu mama sampai di garasi rumah," tutur Zyta kepada awak media saat pembukaan toko terbarunya di Pondok Indah Mall, Jakarta Selatan, Jumat, 15 Maret 2024.

Zyta melanjutkan, dia pun meminta tanah milik orang tuanya seluas 3x3 untuk dijadikan ruang kerja. "Sampai akhirnya punya kantor di Jakarta, itu struggle banget sih, apalagi kan sudah berkeluarga juga ya, bagi waktunya susah banget tapi namanya juga harus dijalanin," ucap Zyta.

Menurut dia, jika harus berhenti saat itu sangat disayangkan. Sebab, semua jerih payah dan kerja kerasnya itu akhirnya berbuah manis. Dia pun mengungkapnya beberapa kiatnya dalam membangun bisnis. "Konsistensi dan harus rajin walaupun ada up and down tapi tetap ditekunin aja terus," ucap perempuan kelahiran Banjarmasin, 18 Oktober 1992, ini.

Kiat lainnya yaitu seorang enterpreuner, kata dia, harus rajin menjalin silaturahmi dengan siapa aja. "Dari pengalaman aku di dunia fahsion bisnis ini kita harus menjaga silaturahmi karena kita saling membutuhkan," ucap dia. Sekali lagi, Zyta menyebut soal konsistensi dalam usahanya membangun bisnis. "Pokoknya jangan pantang menyerah!"

Zyta Delia mengatakan dari awal bisnis brand ini yang saya mulai dengan usaha kreatif sendiri dan melihatnya menjadi berkembang dengan hadirnya toko pertama di Jakarta, saya merasa sangat bangga untuk mempersembahkan Zyta Delia kepada konsumen di ibu kota. 

“Mengenal Women of ZD yang terdiri dari para wanita aktif yang bekerja ataupun berumah tangga, produk-produk kami akan mudah dipilih bagi mereka yang gemar untuk bersosialisasi ataupun mencari alternatif modest wear yang cocok untuk segala kegiatan,' ucapnya saat ditemui di grand opening Zyta Delia, Kamis, 10 Agustus 2023.

Toko yang bertempat di lantai 3 fx Sudirman ini akan memiliki koleksi lengkap dari scarf, pakaian ready to wear, aksesoris, beragam alas kaki, prayer set, tas dan juga barang-barang kebutuhan lainnya. Zyta Delia juga selalu mengutamakan kualitas premium dalam berbagai produk yang tersedia.

Dari pemilihan bahan, perpaduan warna dan motif, serta juga jahitan produk yang sangat detil akan craftsmanship - hal-hal ini yang menjadikan Zyta Delia menjadi pilihan terbai untuk kategori modest wear dengan harga yang terjangkau.

Kabar terbaru Zyta Delia baru saja membuka toko keduanya di Jakarta, Jumat, 15 Maret 2024. Gerai ini menjadi lokasi ke sepuluh untuk gerai di seluruh Indonesia. Zyta mengatakan store Zyta Delia kini menjadi lifestyle brand, akan lebih banyak tas, scarves, dan sepatu.

9.  Atina Maula - Vanilla Hijab 

Founder Vanilla Hijab, Atina Maula/Foto: Instagram/Cerita Vanilla

Atina Maulia pendiri merek busana muslim online, Vanilla Hijab menceritakan perjuangannya mendirikan bisnisnya tersebut. Sebelum mendirikan Vanilla Hijab, ia sempat menggunakan kursi roda karena penyakit autoimun. Hal itu juga membuatnya harus pindah tempat tinggal dan kuliah.

Saat sedang menjalani semester keempat di Fakultas Teknik Pertambangan dan Perminyakan, Institut Teknologi Bandung, Atina Maulia harus pindah ke Jakarta untuk mendapatkan perawatan penyakitnya. Setelah kondisi kesehatannya membaik, ia ingin memiliki penghasilan sendiri dengan modal yang sangat minim.

Berawal dari keinginan itu, Atina berhasil mendirikan salat satu bisnis online untuk fashion muslim terbesar di Indonesia, Vanilla Hijab. “Sebelumnya sempat mimpi jadi insinyur perminyakan, lalu hilang saat saya duduk di kursi roda dan akhirnya ke Jakarta. Saat di Jakarta saya ingin bisa bayar kuliah sendiri, karena orang tua sudah mengeluarkan banyak uang untuk perawatan saya,” ujar Atina, saat konferensi pers Vanilla Hijab Annual Show 2019, di Stadion Akuatik Gelora Bung Karno, Jakarta Pusat, Kamis 2 Mei 2019 lalu.

Atina yang pada saat itu berencana untuk melanjutkan kuliahnya di PPM School of Management, memutuskan untuk berjualan hijab. Ia mulai mendirikan Vanilla Hijab pada tahun 2013. Saat itu ia baru berusia 20 tahun. 

Dia memilih untuk menjual hijab online karena keterbatasan modal. “Dulu itu saya tidak punya uang untuk usaha, saya pergi ke toko kain di Mayestik. Saya foto motif-motifnya terus saya post online. Kalau sudah ada yang tertarik untuk beli, baru saya beli kainnya,” lanjut Atina Maulia.

Bahkan, saat mulai membuat busana untuk lini fashion-nya, ia hanya melibatkan satu tukang jahit keliling yang sering mangkal di depan rumahnya. “Saya enggak punya penjahit, akhirnya keliling kompleks dan menemukan satu penjahit sepeda yang biasanya mau permak jeans. Akhirnya berkembang dia juga membawa teman-temannya dari kampung yang juga penjahit sepeda dan sekarang kita sudah punya rumah jahit,” jelas Atina.

Kini, Vanilla Hijab memiliki karyawan sebanyak ratusan orang. Wanita kelahiran 27 Agustus 1993 ini tetap mengingat perjuangannya memulai bisnis ini dari nol. Atina tidak menyangka Vanilla Hijab bisa menjadi merek yang sangat besar di Indonesia di tahun keenam ini. Ia dan kakaknya, Intan Fauzia, berharap bisa terus menyebarkan energi positif dan kebaikan pada orang sekitar dengan bisnis ini.  

Terkini, Vanilla Hijab kembali meluncurkan koleksi terbaru bertema "CEO Era". Tema ini mengangkat era women empowerment di mana perempuan menjadi 'leader' atau pemimpin di berbagai bidang dan sektor industri. Hal ini menunjukkan bahwa perempuan mampu berkarya dan berdaya dengan cara mereka masing-masing.

Vanilla CEO Era menghadirkan empat seri koleksi dengan empat logo monogram Vanilla yang mewah, terdiri dari signature scarf serta pakaian ready to wear untuk beragam acara dan variasi gaya busana bagi para muslimah yang ingin tampil stylish namun tetap nyaman.

Salah satu koleksi terbaru dikenakan oleh aktis Nikita Willy. Ibu satu anak ini tampil gaya dengan fashion monogram dan warna bold yang terdiri dari atasan kemeja bahan satin dan rok H-line bahan brokat yang lembut. 

Menurut Founder Vanilla, Atina Maulia koleksi kali ini terinspirasi dari kekuatan sosok perempuan menjalani berbagai peran dalam kehidupannya sehari-hari yang biasanya banyak membuat keputusan-keputusan penting layaknya para CEO atau pemimpin tertinggi, namun para perempuan pemimpin ini tidak melupakan kodrat dan kewajibannya yang penuh kelembutan dan keindahan. 

"Material yang digunakan cukup beragam mulai dari voile, premium satin, deluxe crepe, hingga pleated satin. Pilihan material kali ini untuk menonjolkan sisi kemewahan para pemimpin perempuan yang berkarakter kuat, elegan, dan berkarisma. Kemudian diperkuat dengan pilihan palet warna yang mewakili karakter kuat, yaitu monochrome, hitam-putih, serta warna pastel khas Vanilla seperti pink dusty, light blue, dan misty grey,' ucapnya melalui siaran pers, Sabtu, 15v Juli 2023. 

Motif monogram atau logo Vanilla yang dominan menggambarkan ketegasan dan dinamika kehidupan para pemimpin perempuan yang berkarakter kuat namun tetap memesona dengan inner beauty mereka. Eksplorasi motif geometri, abstrak, dan handwriting yang mendominasi koleksi ini diaplikasikan melalui teknik digital printing dengan tingkat kesulitan cukup tinggi untuk hasil akhir yang berbeda dari koleksi yang pernah ada sebelumnya. 

Aksentuasi detil yang ditonjolkan adalah permainan teknik pleated atau lipatan dikombinasi dengan printed fabric yang hanya ada pada koleksi kali ini. Siluet atau potongan busana yang terlihat tegas namun tetap feminin, menambah kesan kuat dan mewah dari koleksi Vanilla CEO Era ini.

10. Istafiana Candarini, Nadya Karina, dan Afina Candarini - Kami.

Founder Kami, Istafiana Candarini, Nadya Karina, dan Afina Candarini/Foto: Doc. Pribadi

Istafiana Candarini, Nadya Karina, dan Afina Candarini. Ketiga wanita bersahabat yang akrab disapa dengan nama Irin, Karin, dan Afina ini merupakan pendiri dari brand “Kami Idea”, fashion lokal Indonesia yang telah didirikan sejak 2009.

Istafiana Candarini berperan sebagai Founder/CEO Kami. memulai perjalanan bisnisnya mendirikan Kami, bersama sahabat terdekat Karin dan adiknya Afi. Iris melahirkan rancangan modest fahion dengan pattern unik dan bahan timeless. Lewat beragam kreativitas dan inspirasi yang tak terbata, Irin sukses memperkenalkan koleksi ke panggung Internasional seperti Korea Selatan, Chicago hingga New York. 

Afina Candarini mengikuti jejak sang kakak dalam membangun Kami. senagai urban modes wear ternama Tanah Air, Afi bertanggung jawab untuk mengatur semua aspek keberhasilan keuangan Kami. hingga mampu membuka 23 gerai di seluruh Indoneia dan beebrapa marketplace online mancanegara. Selain keuangan, Afi juga memiliki passion di dunia parenting, di mana ia sering berbagi kesehariannya sebagai ibu di era media sosial. 

Kemudian, Nadya Karina yang memiliki passion di bidang fashion design dan seni pada umumnya menuangkan skill keseniannya dalam bisnis modest fashion wear lokal di Kami. Ciri khas guratan tangan Karin dapat ditemukan padan koleksi Kami. yang masing-masing bertutur tentang sebuah kisah. 

Bermula dari berjualan aksesoris seperti kalung handmade jenis tie dye, sekarang brand Kami. telah berinovasi dengan beragam produk fashion-nya mulai dari atasan, bawahan celana, rok, dress, scarf basic hingga scarf bermotif. Selanjutnya, Kami. menandai kehadirannya dengan bentuk desain cut, print, dan embellishment yang khas berupa item fashion head-to-toe untuk memenuhi kebutuhan wanita urban modern sederhana.

Kami. juga menginjakkan kakinya di industri mode sederhana Indonesia sebagai trendsetter dalam koleksi Runway dan Ready to Wear, dengan fokus pada pakaian wanita dari bahan berkualitas tinggi dengan perhatian besar terhadap detail. Produk tersebut antara lain gaun, atasan, bawahan, hijab, serta aksesoris yaitu sepatu, tas, perlengkapan sholat, pakaian aktif, dan wewangian.

Bisnis yang awalnya dijalankan karena rasa bosan dengan kerja kantoran ini terbilang sangat sukses. Terlebih lagi, ketiga founder ini bukan berasal dari background pebisnis dan memulai dengan modal yang sangat terbatas. Keberhasilan suatu bisnis tidak lepas dari peran para konsumennya. Adanya kontribusi kuat dari konsumen membuat brand Kami bisa memperbesar bisnisnya hingga sukses.

Oleh karena itu, menentukan target pasar menjadi hal yang sangat penting untuk dilakukan. Brand Kami menargetkan wanita usia 25 hingga 35 tahun yang memiliki background entrepreneur, pekerja kantor, ataupun ibu muda sebagai konsumen utamanya.

Untuk memperluas jangkauan bisnis, para owner membangun hubungan dekat dengan customer yang biasa disebut dengan KamiPeople. Ada berbagai upaya yang dilakukan untuk mendekatkan diri dengan KamiPeople, mulai dari acara rutin dari skala kecil dan besar hingga membuat grup WhatsApp.

Hingga saat ini, Kami, telah sukses mendirikan lebih dari 20 stores yang tersebar di beberapa daerah Indonesia. Rencananya, store ini akan terus bertambah seiring berjalannya waktu. Terbaru, Kami. membuka store di Kota Kasablanka. 

Tak hanya store yang banyak, brand Kami juga telah memiliki relasi KamiPeople yang luas. Namun, di samping itu, para owner Kami juga ingin terus mengembangkan bisnisnya melalui penambahan channel baik lokal maupun internasional.

Selain itu, untuk mempertahakan kesuksesan brand tersebut Kami. juga mengikuti ajang internasional New York Fashion Week 2024 yang bagi Kami. menjadi pencapaian baru untuk memasuki pasar mode global. 

Untuk acara spesial tersebut, Kami. memamerkan koleksi bernama Charaka yang terinspirasi dari kekayaan lokal, Kain Tapis Lampung. Garisnya yang bersih dan rapi membentuk siluet dengan pendekatan modern. Ditambah pada asalnya, Kain Tapis disakralkan karena berhubungan dengan kehidupan, baik lingkungan maupun Sang Pencipta Alam Semesta. Karenanya, pola Charaka terinspirasi dari kehidupan sekitar.

Pilihan Editor:  Cerita Nycta Gina Butuh 2 Tahun Menemukan DNA Brand Modest Fashion Miliknya

JENNA AND KAIA | JAKARTA FASHION WEEK | TOKOPEDIA | TEMPO.CO  | KAMI. 

Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika

Halaman

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."