Perjalanan Karier Atlet Sifan Hassan, dari Sekolah Perawat hingga Juara di Olimpiade Paris 2024

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Rezki Alvionitasari

google-image
Peraih medali emas nomor marathon putri, Sifan Hassan dari Belanda merayakan kemenangannya di podium Olimpiade Paris 2024.  REUTERS/Phil Noble

Peraih medali emas nomor marathon putri, Sifan Hassan dari Belanda merayakan kemenangannya di podium Olimpiade Paris 2024. REUTERS/Phil Noble

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Atlet Belanda, Sifan Hassan, meraih medali emas sekaligus memecahkan rekor maraton putri di Olimpiade Paris 2024, Minggu, 11 Agustus 2024. Ia tampil tercepat dengan catatan waktu 2 jam, 22 menit dan 55 detik 

"Saya merasa seperti sedang bermimpi. Saya hanya melihat orang-orang di televisi yang merupakan juara Olimpiade. Maraton adalah sesuatu yang lain, Anda tahu. Ketika Anda menempuh 42 kilometer dalam lebih dari dua jam dan 20 menit, maka setiap langkah Anda merasa sangat sulit dan sangat menyakitkan," kata Sifan Hassan dikutip dari laman Olimpiade.

Tambahan medali emas ini membuat pelari yang lahir di Ethiopia tersebut kini memecahkan rekor sebagai atlet pertama sejak pelari Ceko Emil Zatopek yang meraih tiga emas pada 1952, yakni nomor 5.000 meter, 10.000 meter dan maraton dalam satu kali gelaran Olimpiade.

Meniti Karier Atletik

Sifan Hassan lahir Adama, Oromia, Ethiopia, pada 1 Januari 1993 di. Dikutip dari Jagran Josh, ia tumbuh besar di perdesaan Kersa sebelum mengungsi ke Belanda pada usia 15 tahun. Di Belanda, ia melanjutkan studinya sebagai perawat dan mulai mengembangkan bakat atletik. 

Pada 2013, Hassan menjadi warga negara Belanda dan mulai berlaga di berbagai kompetisi internasional. Perjalanan hidupnya yang penuh tantangan sebagai pengungsi menjadi landasan kuat dalam kariernya, menjadikan dia salah satu pelari jarak menengah dan jauh berprestasi di dunia.

Prestasi

Sifan Hassan dikenal karena prestasinya di Olimpiade dan Kejuaraan Dunia. Pada Olimpiade Tokyo 2020, ia mendapat medali emas di nomor 5.000 meter dan 10.000 meter, serta medali perunggu di nomor 1.500 meter. Pencapaian ini menjadikan dia satu-satunya atlet yang meraih medali di nomor jarak menengah dan jarak jauh dalam satu edisi Olimpiade. 

Keberhasilan Hassan berlanjut di Olimpiade Paris 2024, ia meraih medali emas di nomor maraton dengan catatan waktu 2:22:55, yang juga menjadi rekor Olimpiade. Ia juga meraih dua medali perunggu di nomor 5.000 meter dan 10.000 meter. Kejuaraan Dunia juga menjadi ajang bagi Hassan untuk menunjukkan dominasinya. 

Laporan World Athletics, pada Kejuaraan Dunia 2019, ia mendapat medali emas di nomor 1.500 meter dan 10.000 meter. Di Kejuaraan Dunia 2023, Hassan menambah koleksi medalinya dengan mendapat perak di nomor 5.000 meter dan perunggu di nomor 1.500 meter.

Sifan Hassan juga telah mencatatkan namanya di berbagai kompetisi bergengsi lainnya. Di ajang Diamond League, Hassan telah memenangkan banyak lomba di berbagai nomor, termasuk 1.500 meter, 3.000 meter, dan 5.000 meter. 

Pada 2023, ia memenangkan London Marathon dan Chicago Marathon dalam waktu 2:13:44. Pada 2020, ia memecahkan rekor dunia dalam lari satu jam, dan dari 2019 hingga 2023, ia memegang rekor dunia untuk lari mil di trek.

Hassan juga memegang beberapa rekor Eropa di nomor 1.500 meter, 3.000 meter, 5.000 meter, 10.000 meter, dan maraton. Selamat dan semangat selalu buat Sifan Hassan!

Pilihan Editor: Nurul Akmal Gagal Raih Medali di Olimpiade Paris 2024, Terpacu Jadi Lebih Baik Lagi

MUHAMMAD RAFI AZHARI

Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."