Detail dan Makna Kebaya Erina Gudono saat Upacara 7 Bulan Kehamilan

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Ecka Pramita

google-image
Erina Gudono mengenakan kebaya rancangan Didiet Maulana saat menggelar upacara tujuh bulan kehamilan/Foto: Instagram/Didiet Maulana

Erina Gudono mengenakan kebaya rancangan Didiet Maulana saat menggelar upacara tujuh bulan kehamilan/Foto: Instagram/Didiet Maulana

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Putra ketiga Presiden Joko Widodo, Kaesang Pangarep dan sang istri Erina Gudono baru saja menggelar upacara tujuh bulanan kehamilan yang berlangsung khimat dan lancar. Melalui laman instagramnya, Erina mengatakan bahwa acara prosesi siraman upacara tingkeban kehamilan anak pertama mereka berjalan dengan lancar.  

Alhamdulillah sabtu hari kemarin acara tasyakuran dan tingkeban berjalan dengan lancar. "Terimakasih untuk teman dan sahabat yang datang memberikan doa dan ucapan, terimakasih atas cinta yang begitu banyak untuk kami dan anak kami," tulis Erina. 

Putri Pariwisata DIY ini juga menceritakan jika setelah siraman, upacara tingkeban dilanjutkan dengan berbagai rangkaian seperti procotan, pantes-pantes, makan rujak, dulangan dan lainnya. Makna dari tiap rangkaian acaranya begitu filosofis dan mengandung doa semoga anak kami lahir sehat tanpa kurang suatu apa pun. "Nggak sabar untuk ketemu buah hati kami sebentar lagi," imbuh Erina. 

Dalam upacara tujuh bulanan atau tingkeban tersebut, Erina mengenakan dua kebaya rancangan desainer IKAT Indonesia, Didiet Maulana. Melalui laman instagramnya, Didiet mengunggah kolase foto beserta makna dan detail kebaya yang dikenakan oleh Erina. 

"Membuat busana ini sangat aku nikmati prosesnya. Dengan melakukan riset untuk inspirasi busana Jawi yang akan kami masukan ke dalam konsep. Mbak Erina mengenakan kebaya schiffon Kutubaru yang kami berikan bordiran halus berwarna “baby blue” dengan “soft pink” dan taburan payet kristal," tulis Didiet menjelaskan look kebayanya. 

Menurut Didiet, sesuai konsep acara, ia menyematkan bunga yang dibuat bersama dari sutra yang kami celup menggunakan teknik tye die dan langsung aku sematkan setiap “kelopaknya” ke dalam busana. Sebuah konsep yang berisi doa agar ibu hamil dan bayinya sehat dan tumbuh cantik seperti bunga. 

Sementara itu, Kaesang Pangarep mengenakan beskap dengan bordir bermotif sulur, sebuah konsep yang juga melambangkan kemakmuran dan bertumbuh. "Aku menikmati setiap prosesnya dan Mbak Erina turun langsung menggarap konsep ini bersamaku. Terima kasih kepercayaannya," tulis Didiet.

Sebagai informasi, upacara tingkeban adalah upacara adat Jawa yang dilakukan untuk menyambut kelahiran bayi dari dalam kandungan sang ibu. Upacara ini biasanya diadakan pada tanggal dengan nilai tujuh, seperti tanggal ketujuh, ketujuh belas, dan kedua puluh tujuh. Masyarakat Jawa lebih menyukai tanggal ketujuh karena memiliki nilai tujuh, menjadikannya hari yang paling tua dalam sebulan.

Pilihan Editor:  Pengalaman Erina Gudono Beli Parfum di Jeddah: Bonusnya Banyak

Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."