Puan Maharani Bicara tentang Perempuan Hebat, Peserta Sidang MPR Standing Applause

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Rezki Alvionitasari

google-image
Ketua DPR RI Puan Maharani dalam sidang tahunan MPR RI di Gedung Nusantara, kompleks parlemen Senayan, Jakarta pada Jumat, 16 Agustus 2024. Foto: tangkap layar TV Parlemen

Ketua DPR RI Puan Maharani dalam sidang tahunan MPR RI di Gedung Nusantara, kompleks parlemen Senayan, Jakarta pada Jumat, 16 Agustus 2024. Foto: tangkap layar TV Parlemen

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Ketua DPR RI Puan Maharani berpidato dalam sidang tahunan MPR di Gedung Nusantara, kompleks parlemen Senayan, Jakarta, Jumat, 16 Agustus 2024. Dalam pidatonya, Puan berbicara tentang kesempatan dan kesetaraan perempuan.

Dia awalnya menyampaikan bahwa Negara hadir untuk berpihak kepada rakyat. Pembangunan yang inklusif ditandai dengan kesempatan yang luas bagi seluruh lapisan masyarakat untuk ikut berpartisipasi dan menikmati hasil-hasil pembangunan. 

"Petani, nelayan, guru, rakyat kecil, PNS, swasta, dan lain sebagainya, semua dapat berpartisipasi dan menikmati kesejahteraan. Termasuk juga kaum perempuan," ucapnya dengan berkebaya kuning keemasan dan sanggul.

Puan mengatakan pembangunan yang inklusi juga memberikan ruang bagi perempuan dalam pembangunan. "Keikutsertaan perempuan bukanlah sebagai bentuk afirmasi akan tetapi sebagai bentuk kesadaran kita bersama bahwa peran laki-laki dan perempuan setara kedudukannya dalam membangun bangsa dan negara," tuturnya.

Dia juga mengutip sebuah kalimat yang disebutnya sebagai cara pikir yang masih banyak ditemukan di masyarakat; "The happiness of man is: I will. The happiness of woman is: he wills. (Kebahagiaan laki-laki adalah: aku mau. Kebahagiaan perempuan adalah: dia mau.)"

"Seolah-olah hanya ada his story tidak ada her story," kata anak dari Megawati Soekarnoputri tersebut. Dia beberapa kali berhenti berbicara karena dijeda oleh tepuk tangan peserta sidang.

Menurut Puan, kesetaraan antara laki-laki dan perempuan bukan didasarkan karena kebencian pada kaum laki-laki. Tapi atas kesadaran bahwa harkat dan martabat manusia sama, baik laki-laki maupun perempuan, kulit putih maupun kulit hitam, rambut lurus maupun rambut keriting.

"Harkat dan martabat manusia adalah sama. Kesetaraan perempuan dan laki-laki tetap mengakui dan menghormati kodrat masing-masing. Tidak mungkin atas nama kesetaraan, perempuan menggunakan pakaian laki-laki dan laki-laki menggunakan pakaian perempuan. Apa jadinya kalau laki-laki yang hadir di sini menggunakan pakaian perempuan demi kesetaraan? Kesetaraan tetap mengakui kodrat yang berbeda antara perempuan dan laki-laki," kata Puan menjelaskan.

Dia pun menyatakan perempuan dan laki-laki mempunyai hak yang sama untuk maju,sejahtera, berkarya, berprestasi, dan hak yang sama dalam pekerjaan serta jabatan-jabatan publik. "Ayo perempuan Indonesia, tunjukkan bahwa kita adalah perempuan-perempuan hebat!" Seru Puan yang diiringi standing applause para peserta sidang, terutama dari legislator perempuan.

Pilihan Editor: Kenang Masa Sekolah yang Menyenangkan, Maudy Ayunda Rilis Lagu Hari Itu

Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."