CANTIKA.COM, Jakarta - Masalah perawatan kulit wajah menjadi salah satu kebutuhan gaya hidup masa kini. Banyak perempuan kini memperhatikan pemilihan makeup dan skincare. Di tengah maraknya produk impor yang membanjiri pasar, produk makeup dan skincare lokal ternyata juga tidak kalah bersaing dari segi kualitas dan harga.
Brand makeup dan skincare lokal kini semakin diminati oleh masyarakat, tak heran jika para produsennya pun berlomba-lomba mengeluarkan produk dengan kualitas yang tak kalah saing dengan merek luar negeri. Kelebihan dari produk kecantikan lokal baik kosmetik maupun perawatan kulit adalah kandungan dan kegunaannya sudah disesuaikan dengan iklim tropis di Indonesia sehingga hasilnya lebih tepat sasaran.
Berdasarkan ulasan para pengguna, lama berdiri, dan produk-produk favorit, Cantika memilih 10 makeup dan skincare lokal. Ada apa saja?
1. Martha Tilaar
Sariayu Hijab Series. Foto: Dok. Sariayu
Martha Tillar menjadi Perekayasa Utama Kehormatan kategori obat dan herbal dari BPPT tahun 2012 atas prestasinya mengembangkan kosmetik asli Indonesia yang berbasis alam. Martha Tilaar Group telah mengembangkan manajemen branding korporasi dengan menganggap Martha Tilaar sebagai "home brand merk", dari mana nama NET - I3 muncul. NET adalah singkatan dari Natural, Eastern, Technology; I3 singkatan dari Icon, Innovation and Institution.
Konsep NET menyoroti keunikan konsep pengembangan merek dan bisnis, sedangkan rangkaian produknya diperkaya dengan nilai-nilai tradisional timur dan dirancang oleh penggunaan teknologi modern. Perusahaan sangat percaya bahwa penerapan konsep ini menguntungkan Martha Tilaar Group dalam mendapatkan keunggulan kompetitifnya di industri kosmetik lokal dan global. Lebih dari itu, konsep tersebut diajukan untuk menguntungkan pemangku kepentingan, pemegang saham, karyawan, konsumen akhir dan masyarakat secara keseluruhan.
Martha Tilaar Group dimulai dari salon kecantikan kecil yang didirikan oleh DR. (H.C.) Martha Tilaar di garasi berukuran 4x6 meter pada tahun 1970. Pada tahun 1981, perusahaan bernama PT. Martina Berto didirikan oleh Dr. HC. Martha Tilaar, (almarhum) Pranata Bernard, dan Theresa Harsini Setiady, mendirikan pabrik modern pertama di Jl. Pulo Ayang No. 3, Pulogadung Industrial Estate, yang memproduksi kosmetik dan obat herbal dengan merek "Sariayu-Martha Tilaar" untuk pertama kalinya. Pada tahun 1986, Perusahaan mendirikan pabrik modern kedua di Jl. Pulo Kambing, Kawasan Industri Pulogadung.
2. Mustika Ratu
Bengkoang Tone Up Body Serum dari Mustika Ratu/Foto: Mustika Ratu
PT Mustika Ratu (Persero) Tbk merupakan perusahaan jamu dan kosmetik yang berdiri pada 14 Maret 1978. Awalnya, Mooryati merintis perusahaan itu dari dalam garasi kediamannya sebagai industri skala rumahan (home industry) sejak 1975. Pada akhirnya, bisnisnya semakin berkembang dan menjadi sebuah perseroan yang berada di Jalan Gatot Subroto Kav 74-75, Jakarta Selatan.
Demi menjaga standar mutu, Mustika Ratu telah memperoleh sertifikat ISO 14001 dan ISO 9002 sejak 1996. Kemudian, pada 2009, perusahaan menerapkan sistem internasional 9001 tentang sistem manajemen lingkungan. Selain itu, sertifikat Good Manufacturing Process (GMP) juga telah diraih pada 2004.
Mustika Ratu mengklaim senantiasa menjalankan bisnis dengan berpegang teguh pada filosofi budaya ketimuran dan nilai-nilai utama perusahaan, meliputi integrity (integritas), professionalism (profesionalisme), dan entrepreneurship (kewirausahaan). Melalui nilai-nilai itu, perusahaan memiliki target untuk dapat menciptakan produk yang mengutamakan kualitas sekaligus keindahan.
Mustika Ratu mengusung visi, yaitu “Menjadikan warisan tradisi keluarga leluhur sebagai basis industri perawatan kesehatan kebugaran dan kecantikan penampilan paripurna melalui proses modernisasi teknologi berkelanjutan, tetapi secara hakiki tetap mengandalkan tumbuh-tumbuhan yang berasal dari alam.”
Produk perawatan tubuh dan kecantikan yang dihasilkan Mustika Ratu, di antaranya Mustika Ratu, Mustika Puteri, Bask, Ratu Mask, dan Anargya. Kemudian, untuk kategori kesehatan dan spa ada Taman Sari Royal Heritage & Spa, House of Mustika Ratu, dan Java Princess Dry Spa & Shop.
Selain itu, Mustika Ratu juga berafiliasi dengan Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Mooryati Soedibyo (LPPMS), Puteri Indonesia, Yayasan Puteri Indonesia, Sheraton Mustika Yogyakarta Resort & Spa, PT Mustika Ratu Centre, dan Jejamu.
3. Wardah
Wardah Colorfit Fresh Matte Lip Ink dan Wardah Colorfit Cream Blush. Dok. Wardah
Tahun 1995, merupakan salah satu titik balik dalam sejarah perusahaan yang Nurhayati Subakat dirikan. Berangkat dari kesulitan mencari kosmetik halal di pasaran, Nurhayati mendapat dorongan dari sekelompok komunitas untuk meluncurkan brand kosmetik Wardah, yang kini dikenal sebagai pelopor brand kecantikan halal di Indonesia. Pada waktu itu, tidak pernah terbayangkan jika akhirnya Wardah bisa menjadi brand besar pemimpin pasar seperti sekarang. Pertama kali muncul Wardah dikenal dengam produk complexion dan riasan bibir.
Kini, PT Paragon Technology and Innovation adalah salah satu perusahaan Fast Moving Consumer Goods (FMCG) bidang kosmetik terbesar di Indonesia. Paragon sebagai perusahaan nasional kini telah menjadi market leader yang menaungi merek-merek unggulan seperti Wardah, Make Over, Emina, Kahf, Labore, Putri, Biodef, Instaperfect, Crystallure, Beyondly, OMG, Wonderly dan Tavi.
4. Avoskin
Avoskin Miraculous Retinol Ampoule (avoskinbeauty.com)
Bisnis Avoskin terbangun sejak 2014 oleh Anugrah Pakerti. Tak butuh waktu lama, produk-produk Avoskin langsung diterima pasar. Testimoni dari mulut ke mulut atas hasil yang dirasakan pengguna membuat produk ini terjual hampir 10 juta paks--harga per produknya dilego Rp 99-350 ribu. Padahal, AVO--nama perusahaan Avoskin--tak punya toko mandiri.
Aan hanya memanfaatkan e-commerce atau offline untuk menjual produk-produk andalannya seperti Avoskin Perfect Hydrating Treatment Essence dan Avoskin Your Skin Bae Serum Lactic Acid. Dia juga menitipkan daganganya ke toko kosmetik yang tersebar di seluruh Sabang sampai Merakuke. Laris di dalam negeri, AVO mulai melirik pasar asing. Baru-baru ini, Avoskin bersama Sociolla merambah Vietnam. Avoksin pun kini terpajang di rak perawatan wajah di Ho Chi Minh City, Da Nang, dan Hanoi.
Aan hanya memanfaatkan e-commerce atau offline retil untuk menjual produk-produknya. Beberapa produk yang bestseller antara lain. Dia juga menitipkan daganganya ke toko kosmetik yang tersebar di seluruh Sabang sampai Merakuke. Laris di dalam negeri, AVO mulai melirik pasar asing. Baru-baru ini, Avoskin bersama Sociolla merambah Vietnam. Avoksin pun kini terpajang di rak perawatan wajah di Ho Chi Minh City, Da Nang, dan Hanoi.
Hingga saat ini produk Avoskin menjadi salah satu brand lokal yang punya nama di industri kecantikan Tanah Air. Namun capaian ini tak langsung membikin Aan puas. Ia mengaku masih terus menikmati proses untuk mengembangkan inovasi produk-produknya.
Saat ini, ia berfokus mengembangkan produk yang memiliki aspek lingkungan. Aan meyakini, Avoskin dapat terus membuat produk kecantikan lokal yang terbuat dari bahan alami. Aan juga mengatakan bahwa kekuatan Avoskin ada pada dominasi bahan natural. "Pada 2020, Avoskin melakukan reformulasi kandungan dan mengusung konsep clean beauty yang lebih ramah untuk kulit sensitif serta ramah lingkungan," katanya.
5. Dear Me Beauty
Hypergloss Lip Balm dari Dear Me Beauty/Foto: Instagram/Dear Me Beauty
Dear Me Beauty adalah salah satu merek lokal yang tengah populer di kalangan pencinta kosmetik tanah air yang didirikan oleh Nikita Wiradiputri pada 2017. Kolaborasinya dengan merek lain kerap mengundang perhatian. Selain itu, produknya pun beragam, mulai dari lip coat, moisturizer, hingga foundation.
Awalnya, Dear Me Beauty hanya fokus untuk memproduksi lipstik cair dengan hasil matte yang tengah populer saat itu. Produk tersebut ternyata mendapat respons positif dari para beauty enthusiast Indonesia. Karena itu, brand ini terus berinovasi dengan menghadirkan rangkaian produk baru.
Brand yang sudah bersertifikat halal ini juga aktif berkolaborasi dengan merek lokal lain. Uniknya, Dear Me Beauty tidak hanya berkolaborasi dengan sesama merek kosmetik, tetapi juga produsen makanan. Dear Me Beauty pernah berkolaborasi dengan permen Yupi, wafer Nissin, Sasa penyedap rasa, hingga KFC. Kolaborasi tersebut menghasilkan rangkaian produk kosmetik limited edition.
Produk Dear Me Beauty sendiri menyasar generasi milenial. Karena itu, salah satu ciri khas Dear Me Beauty adalah kemasan produk yang minimalis dengan nuansa warna nude. Dear Me Beauty juga terus berinovasi dengan memperbanyak shade sehingga produknya dapat dipakai untuk semua tone kulit.
Halaman