Ini Perbedaaan Cara Mengasuh Anak Perempuan dan Anak Laki-laki

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Silvy Riana Putri

google-image
Ilustrasi anak sulung perempuan. Shutterstock

Ilustrasi anak sulung perempuan. Shutterstock

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Para orang tua yang telah membesarkan anak perempuan dan anak laki-laki, pasti akan setuju bahwa ada berbagai aturan berbeda untuk setiap anak. Membesarkan anak perempuan dan anak laki-laki secara berbeda kadang-kadang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan sosial, keselamatan, dan emosional tertentu.

Dengan memberikan dukungan yang disesuaikan, orang tua dapat membantu anak-anak mereka menavigasi kompleksitas harapan gender dan mengembangkannya menjadi individu yang percaya diri serta mampu.

Tantangan yang Dihadapi Anak Perempuan dan Cara Mengasuhnya

Anak perempuan sering menghadapi tekanan sosial dan masalah keamanan yang membutuhkan perhatian orang tua. Dalam banyak budaya, termasuk Indonesia ada kekhawatiran yang meningkat tentang keselamatan perempuan, yang dapat mempengaruhi strategi pengasuhan. Misalnya, orang tua mungkin perlu melakukan percakapan yang lebih rinci dengan anak perempuan mereka tentang keselamatan pribadi, dan kesadaran akan lingkungan mereka.

Anak perempuan mungkin mengalami diskriminasi berbasis gender di berbagai bidang, termasuk pendidikan dan peluang karier. Orang tua harus lebih proaktif dalam mendorong anak perempuan mereka untuk mengejar bidang dan minat yang secara tradisional didominasi oleh laki-laki.

Dengan secara aktif mendukung anak perempuan mereka dalam menantang stereotip ini, orang tua dapat membantu menangkal bias yang mungkin dihadapi putri mereka.

Anak perempuan sering menghadapi harapan masyarakat untuk mengakomodasi dan menyenangkan semua orang, yang dapat memengaruhi kesehatan mental mereka. Orang tua mungkin perlu fokus pada memberdayakan anak perempuan mereka untuk mengekspresikan pendapat mereka, membela diri mereka sendiri, dan mengejar ambisi mereka tanpa takut penilaian.

Dinamika sosial dan harapan di sekitar hubungan bisa berbeda untuk anak perempuan. Orang tua mungkin perlu menawarkan bimbingan tentang membangun hubungan yang sehat, berurusan dengan tekanan teman sebaya, dan mengelola harapan tentang penampilan serta perilaku.

Ini membantu anak perempuan mengembangkan rasa harga diri yang kuat dan menangani situasi sosial yang kompleks dengan percaya diri.

Tantangan yang Dihadapi Anak Laki-laki dan Cara Mengasuhnya

Anak laki-laki mungkin menghadapi tekanan sosial untuk tetap berpegang pada norma-norma maskulin tradisional, yang sering mencegah ekspresi emosional. Orang tua perlu mendorong anak laki-laki mereka untuk secara terbuka mengekspresikan perasaan, mengembangkan empati, dan terlibat dalam kegiatan yang mempromosikan kecerdasan emosional.

Orang tua juga perlu mendorong anak laki-laki untuk mengeksplorasi minat dan kegiatan positif termasuk yang secara tradisional terkait dengan perempuan. Tujuannya untuk membantu memecah stereotip gender. Poinnya orang tua dapat mendukung anak laki-laki mereka dalam mengejar beragam hobi yang membantu anak mengeksplor diri.

Bagi anak laki-laki, orang tua perlu menekankan pelajaran tentang rasa hormat, persetujuan, dan perilaku yang tepat dalam hubungan. Orang tua wajib memastikan bahwa anak laki-laki memahami pentingnya saling menghormati dan batasan yang sehat dalam hubungan.

Kesimpulannya, baik anak perempuan ataupun anak laki-laki, orang tua harus memperkenalkan buah hati kepada individu yang unggul di berbagai bidang. Langkah ini membantu mereka mencoba berbagai kemungkinan untuk masa depan mereka sendiri.

Pilihan Editor: Pentingnya Investasi dalam Perlindungan Hak Perempuan dan Anak

TIMES OF INDIA

Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."