Potret Chiki Fawzi dan Reza Rahadian Ikut Orasi di Seruan Aksi Kawal Putusan MK

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Ecka Pramita

google-image
Chiki Fawzi ikut dalam seruan aksi kawal putusan MK bersama mahasiswa dan buruh, Kamis, 22 Agustus 2024 di Gedung DPR/MPR, Jakarta/Foto: CANTIKA/Ecka Pramita

Chiki Fawzi ikut dalam seruan aksi kawal putusan MK bersama mahasiswa dan buruh, Kamis, 22 Agustus 2024 di Gedung DPR/MPR, Jakarta/Foto: CANTIKA/Ecka Pramita

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Sejumlah selebritis ikut seruan aksi dan orasi kawal putusan MK di depan Gedung DPR/MPR, Kamis, 22 Agustus 2024.  Berdasarkan pantauan CANTIKA, yang terlihat mengikuti orasi ialah influencer Chiki Fawzi dan aktor Rahadian. Mereka bergantian memberikan orasi kepada peserta aksi.

Putri Ikang Fawzi dan Marrisa Haque tampil dengan vest outer abu-abu, celana kulot, dan hijab dengan syal warna merah putih. Chiki Fawzi menyuarakan kegelisahan atas gejolak politik yang terjadi sejak kemarin khususnya keputusan Badan Legislasi Dewan Perwakilan Rakyat (Baleg DPR) yang menganulir putusan Mahkamah Konstitusi (MK) terkait syarat usia pencalonan kepala daerah. Baginya, tak ada pilihan lain selain melawan. "Hanya ada satu kata, lawan!" seru Chiki dengan lantang. 

Sementara itu, aktor Reza Rahadian juga mendapatkan kesempatan berorasi di hadapan ribuan massa yang terdiri dari buruh, mahasiswa, dan masyarakat sipil. Dengan suara lantang, Reza menunjukkan sikapnya untuk melawan. Ia menyindir ambisi pribadi penguasa yang menghancurkan demokrasi.

"Ini bukan negara miliki keluarga tertentu," kata Reza di atas mobil komando, depan gedung DPR RI pada Kamis, 22 Agustus 2024. "Miris melihat ini semua."

Aktor 37 tahun itu mengaku tidak pernah mau terlibat dalam kontestasi politik. Kerap berhati-hati terutama saat menyangkut politik selama ini, Reza terlihat sudah sangat geram dan akhirnya buka suara. Kehadirannya ini adalah sebagai rakyat biasa yang amat terganggu dan gelisah dengan situasi demokrasi Indonesia saat ini.

"Saya selama ini selalu menjadikan dunia seni sebagai wilayah untuk saya menyampaikan keresahan hati dan kritik sosial. Tapi hari ini saya sudah tidak bisa lagi berhenti diam, saya tidak bisa tidur tenang di rumah," katanya.

Menurutnya, keputusan MK harus terus dikawal demi mengembalikan citra lembaga tinggi negara itu yang sempat ternodai karena putusan sebelumnya. Reza tidak terima jika keputan yang terhormat dari MK tersebut justru berusaha dibegal oleh pihak tertentu. Reza mempertanyakan DPR yang seharusnya menjadi wakil rakyat, namun justru bersikap sebaliknya.

"Tadi malam saya menulis sebuah tulisan, kalau Mahkamah Konstitusi sedang melakukan perbuatan yang mengembalikan nobility-nya sebagai konstitusi, lalu hari ini kita mendapatkan kenyataan bahwa itu coba dianulir oleh sebuah lembaga yang katanya adalah wakil-wakil kita semua hari ini. Lantas Anda-anda di dalam (Gedung DPR) ini wakil siapa?" ucap Reza.

Reza Rahadian Harap Pengesahan RUU Pilkada Batal

Reza Rahadian ikut orasi dalam seruan aksi kawal putusan MK bersama mahasiswa dan buruh, Kamis, 22 Agustus 2024 di Gedung DPR/MPR, Jakarta/Foto: CANTIKA/Ecka Pramita

DPR resmi menunda rapat paripurna pengesahan Rancangan Undang-Undang Pilkada atau RUU Pilkada hari ini. Alasan penundaan ini karena jumlah anggota DPR yang hadir tidak kuorum.

Hal tersebut cukup melegakan dan membuat Reza semakin optimis agar langkah DPR merevisi UU Pilkada dan menganulir putusan MK benar-benar tak terealisasi. "Mudah-mudahan inilah yang harusnya mereka lakukan, tidak ada keputusan itu bisa lahir hari ini," kata Reza.

Selain Reza Rahadian, sejumlah artis dan komedian yang ikut demo di depan Gedung DPR RI adalah Bintang Emon, Arie Kriting, Abdel Achrian, Abdur Asryad, Andovida Lopez, Ebel Cobra, Rigen Rakelna, dan Mamat Al Katiri.

Pilihan Editor: Dibintangi Widuri Putri hingga Reza Rahadian, Film Siksa Kubur Ramaikan Tontonan Lebaran 2024

TEMPO.CO 

Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."