CANTIKA.COM, Jakarta - Kain sutra dan satin adalah jenis kain yang lembut dan halus yang memberikan kesan mewah pada desainnya. Kemilau dan kesan yang serupa membuat keduanya tampak hampir identik. Tidak mengherankan jika kami sering ditanya: Apakah satin dan sutra itu sama? Ada beberapa perbedaan utama antara sutra dan satin seperti ulasan berikut ini.
Perbedaan Kain Sutra dan Satin
Kain Sutra
Sutra adalah serat alami yang berasal dari kepompong ulat sutra. Sebagai produk organik, sutra memiliki banyak manfaat yang sama dengan serat organik lainnya — misalnya, sutra sangat mudah bernapas, menyerap kelembapan, dan antibakteri. Selain itu, sutra memiliki sifat intrinsik yang memberikan tampilan dan kesan khasnya. Sutra cenderung sangat halus dan berkilau, serta kuat dan elastis secara bersamaan.
Baca Juga:
Yang mungkin paling penting, sutra adalah kain isotermal, mirip dengan linen. Singkatnya, ini berarti bahwa pada suhu yang lebih dingin, sutra akan membantu tubuh Anda menahan panas. Namun, pada saat yang sama, sutra akan memungkinkan panas menguap pada cuaca yang lebih hangat.
Kelebihan dan kekurangan kain sutra
Jadi, ada banyak kelebihan dalam hal penggunaan sutra; namun, ada juga beberapa kekurangannya. Anda mungkin bertanya-tanya, seperti banyak orang, apakah sutra mahal? Dan ya, sejujurnya, sutra lebih mahal daripada kebanyakan pilihan kain lainnya di luar sana. Itu karena cara uniknya dalam memanennya. Harganya tidak menjadikannya pilihan yang sangat hemat biaya.
Selain itu, sutra sering dianggap lebih berkelanjutan daripada kebanyakan kain, karena terbuat dari serat alami. Namun, pemanenan kepompong ulat sutra sering membunuh pupa yang sedang berkembang, menjadikan sutra salah satu kain yang paling tidak ramah hewan di pasaran.
Sutra juga tidak cocok untuk dicuci dengan mesin. Baca semua tentang rutinitas perawatan sutra di Cara mencuci sutra. Perlu diketahui: bagaimanapun juga, sutra memerlukan pencucian dengan tangan.
Kain Satin
Baju dengan kain sutra/Foto: Instagram/@mobeli.id
Satin bukanlah bahan, melainkan teknik menenun khusus yang menggunakan benang-benang kain yang ditenun sangat rapat. Cara menenun khusus ini menghasilkan tampilan yang lentur dan berkilau, mirip dengan sutra. Akan tetapi, satin memiliki sifat yang berbeda karena terbuat dari bahan lain.
Apakah satin termasuk kain alami? Itu pertanyaan yang sulit dijawab karena Anda dapat membuat serat apa pun menjadi kain satin, jika ditenun menggunakan metode tenun satin. Misalnya, beberapa satin yang paling populer adalah satin katun, satin poliester, atau campuran satin yang menggunakan serat yang berbeda.
Kelebihan dan kekurangan kain satin
Anda mungkin bertanya-tanya, apakah satin terasa seperti sutra? Nah, satin dan sutra memiliki tampilan dan nuansa yang serupa: keduanya berkilau, halus, dan lentur. Selain itu, keduanya terlihat sangat mewah dan terasa nyaman di kulit. Perbedaan antara kain sutra dan satin terletak pada serat yang digunakan untuk membuat kain satin.
Terkadang sulit untuk menentukan jenis serat yang digunakan untuk membuat kain satin, tetapi hal ini sangat relevan dengan sifat kain. Itulah sebabnya House of U selalu mencantumkan bahan yang digunakan pada halaman produk kami.
Kain satin katun jauh lebih menyerap kelembapan daripada kain satin poliester. Di sisi lain, satin katun lebih sensitif terhadap kerutan daripada satin poliester. Satin juga dapat dicuci dengan mesin dan umumnya memerlukan perawatan yang jauh lebih sedikit dalam hal perawatan.
Kelemahan paling signifikan dari penggunaan satin adalah bahannya tidak terlalu tahan lama dan cenderung tersangkut dan menumpuk, sehingga menimbulkan riak pada kain. Selain itu, sebagian besar kain satin cenderung terbuat dari poliester atau nilon, yang menghasilkan bahan yang tidak terlalu menyerap keringat.
Pilihan Editor: Bangga Pakai Batik, Intip 5 Gaya Dian Sastrowardoyo Padu Padan Kain
HOUSE OF U
Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika