Profil dan Perjalanan Karier Politik Anne Ratna Mustika

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Silvy Riana Putri

google-image
Anne Ratna Mustika salah satu penerima penghargaan Apresiasi Kepala Daerah Perempuan Inspiratif 2022 kategori pelayanan warga. Foto: Cantika.com/Ecka Pramita

Anne Ratna Mustika salah satu penerima penghargaan Apresiasi Kepala Daerah Perempuan Inspiratif 2022 kategori pelayanan warga. Foto: Cantika.com/Ecka Pramita

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Anne Ratna Mustika resmi diusung oleh Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Golongan Karya (Golkar) sebagai bakal calon bupati di pemilihan kepala daerah atau Pilkada Kabupaten Purwakarta. Anne merupakan mantan istri Dedi Mulyadi. Diketahui, Dedi juga maju sebagai bakal calon gubernur di Pilkada Jawa Barat (Jabar).

Ambu Anne, begitu sapaannya, secara resmi mendapatkan B1-KWK atau surat rekomendasi pencalonan bupati dari Golkar pada Sabtu malam, 24 Agustus 2024.

Mengenai pasangan Bupati Purwakarta periode 2018-2023 itu, Sekretaris DPD Golkar Purwakarta Dias Rukmana Praja masih merahasiakannya. “Soal siapa wakilnya, tunggu saja nanti pada saat pendaftaran di KPU Purwakarta," ujarnya seraya menambahkan, pada Pilkada Serentak 2024, Golkar berkoalisi dengan partai lain untuk mengusung Anne.

Lantas, siapa sebenarnya Anne Ratna Mustika? Berikut profil dan perjalanan karier politiknya.

Profil Anne Ratna Mustika

Melansir Tempo, perempuan yang dikenal dengan Ambu Anne ini lahir di Cianjur pada 28 Januari 1982. Anne menempuh pendidikan pertamanya di Sekolah Dasar Gudang 2, Cianjur pada 1988. Kemudian, Anne melanjutkan pendidikan sekolah menengah SMPN 1 Cikalong Kulon, Kabupaten Cianjur pada 1994.

Setelah tamat SMP, Ambu Anne menempuh pendidikannya di SMAN 1 Cikalong Kulon, Kabupaten Cianjur pada 1997. Lalu, pada 2012, Anne mengambil kuliah di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi WIKARA, Kabupaten Purwakarta.

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."