Healing Hemat di Kampung Wisata Adidaya PIK 2, Melihat Pemandangan Sawah

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Rezki Alvionitasari

google-image
Spot foto berlatar hamparan sawah yang menguning menjadi favorit pengunjung di Kampung Wisata Adidaya PIK 2. TEMPO/ JONIANSYAH HARDJONO

Spot foto berlatar hamparan sawah yang menguning menjadi favorit pengunjung di Kampung Wisata Adidaya PIK 2. TEMPO/ JONIANSYAH HARDJONO

IKLAN

CANTIKA.COM, Tangerang - Angin sepoi-sepoi berembus lembut membawa kesan damai ketika kita berada di kampung wisata Adidaya PIK 2 di Kampung Melayu Barat, Kecamatan Teluknaga, Kabupaten Tangerang, Selasa, 27 Agustus 2024. Pemandangannya yang jarang ditemui di Jakarta, yaitu hamparan sawah.

Pada akhir Agustus lalu, puluhan petani yang sedang memanen padi terlihat bersemangat. Dengan mata berbinar dan wajah ceria mereka membabat batang padi saat waktu panen telah tiba.

"Alhamdulilah, ini panen saya yang ketiga kalinya tahun ini," ujar Rasiman, 55 tahun, warga setempat yang mengelola sawah seluas 3.000 meter persegi di kampung wisata Adidaya itu.  

Rasiman menuturkan, pada panen pertama tahun ini, dia berhasil mengumpulkan 17 kuintal beras, panen kedua 18 kuintal, dan panen ketiga ini meningkat menjadi 20 kuintal beras.

"Berasnya buat makan sekluarga dan sisanya dijual," ucapnya kepada Tempo.

Selain Rasiman masih ada 29 petani yang tergabung dalam 20 kelompok tani yang menggarap lahan seluas 20 hektare tersebut. Setiap petani menggarap 3.000 meter sawah. Selain melihat aktivitas pertanian, berikut aktivitas yang ditawarkan di kampung wisata ini.

Banyak Spot Foto 

Kampung Wisata Adidaya PIK 2 menawarkan pemandangan alam yang menyejukkan, salah satunya adalah hamparan padi. Pengunjung bisa berswafoto dengan latar hamparan sawah hijau dan menguning. Tempat wisata alam di pinggiran Jakarta ini juga menyediakan beberapa spot foto yang instragammable

Salah satu spot foto yang paling menarik adalah berfoto di tengah sawah dengan latar belakan hamparan sawah, ada yang masih hijau dan ada yang sudah menguning. Untuk bisa berfoto di spot ini, pengunjung berjalan di sebuah jembatan kayu sepanjang 100 meter dan ujungnya dibuat melingkar. 

Ada Fasilitas Taman Baca 

Selain tanaman padi, tempat wisata yang dikelola para petani dan kelompok ibu Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK) kampung Melayu Barat ini juga menyediakan kolam ikan, tanaman obat obatan atau apotek hidup, sayur mayur seperti cabe, terong, melon, pare hingga tomat. 

Tempat wisata ini juga dilengkapi saung-saung tempat pengunjung beristirahat, menyantap makanan dan minuman. Di sini, pengunjung bisa memesan hidangan nasi liwet dan minuman kelapa muda, kopi dan teh di sebuah warung makan yang ada di dalam kawasan itu.  

Sebuah saung yang dijadikan taman bacaan menjadi fasilitas yang unik dan menarik banyak pengunjung. Sambil duduk santai menikmati sejuknya area persawahan, pengunjung bisa membaca berbagai koleksi buku dan majalah di taman baca ini.

"Enak sekali healing di sini, jauh dari hingar bingar meski dekat dengan Jakarta," ujar Arfian, salah seorang pengunjung yang sedang membaca sambil menghirup kopi hitam panas.

Kawasan wisata yang baru satu tahun beroperasi itu juga dilengkapi musala, toilet, kamar mandi, dan arena permainan anak. 

Jadi Tempat Penanganan Stunting 

Menurut Kepala Desa Kampung Melayu Barat Subur Maryono, lahan seluas 20 hektare yang dikelola warga tersebut merupakan milik pengembang PIK 2 yang dimanfaakan masyarakat sebagai tempat wisata, pertanian, dan kegiatan masyarakat desa. "Selain tempat wisata, di sini juga dijadikan pusat kegiatan penanganan masalah stunting," kata Subur. 

Kelompok PKK Kampung Melayu Barat memanfaatkan tanaman sayuran, tanaman rempah-rempah dan ikan yang dipelihara di kolam kolam sebagai asupan gizi anak-anak desa sebagai program penanganan stunting.

"Jadi untuk bahan makanan tambahan anak-anak kami tidak beli lagi, tapi diambil dari yang ada di lahan wisata ini," kata Subur. 

Subur menambahkan, kampung wisata itu terbuka untuk umum dan gratis, Begitu juga untuk petani yang menggarap sawah di sana, seluruh hasilnya bisa diambil para petani.

Pilihan Editor: Restoran Apung di Greenbelt PIK 2, Makan Romantis di Atas Perahu Catamaran

JONIANSYAH | MILA NOVITA

Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."