CANTIKA.COM, Jakarta - Aktris, Maudy Ayunda kembali menunjukkan pesonanya melalui penampilannya di acara A Magical Night at de De Tjolomadoe yang digelar Bank CIMB Niaga. Pada gaya fashion Maudy kali ini ia tampil magis dalam balutan busana ala putri keraton rancangan Fadlan.
"Mengenakan busana adat @fadlan_indonesia, menyelami lebih dalam budaya Jawa," tulisnya di laman keterangan foto yang diunggah.
Menurut Maudy, selain musik dan lagu, istri Jesse Choi ini juga banyak bercerita lewat pakaian. Busana adat Maudy terinspirasi dari baju Ageman, yakni baju adat yang dikenakan Raja dari Keraton Solo yang dilengkapi singkepan ageng berupan kerah besar melengkung. Fadlan memodifikasi atasan menjadi crop top dengan bahan beludru warna hitam dengan bagian dalamnya warna merah marun.
"Setiap elemen di look kemarin adalah interpretasi dari tema acara tahun ini: Javanese Royalties, terinspirasi dari baju Ageman (baju adat yang dipakai Raja Surakarta di Keraton Solo) dan dilengkapi dengan Singkepan Ageng (kerah besar yang melengkung)," tulisnya.
Terdapat aksen embroidery di bagian train-nya yang juga men-highlight motif-motif batik dari Jawa dan Solo. "Sawunggaling - burung phoenix dan garuda yang melambangkan beauty, strenght and resilience. Wahyu Temurun - blessings for happiness and a blissful life. Dan motif Cakar Ayam yang melambangkan prosperity," papar Maudy.
Tak lupa, pelantun Perahu Kertas ini juga melengkapinya dengan brooch dari Frank & Co dan sepatu boots panjang berbahan beludru dengan detail keemasannya. Sementara untuk riasannya lebih natural untuk mengimbangi gaya fashion yang sudah megah dan grande.
Baju adat Ageman Songkok Singkepan Ageng dari Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat memiliki makna. Busana tersebut menggambarkan tingkat kedudukan yang tinggi bagi seorang bangsawan. Baju adat Ageman biasanya dipakai oleh para Raja Pakubuwono Surakarta Hadiningrat dalam acara Enggar-enggar Soho Tedhak Loji.
Baju adat ini memiliki arti kemahsyuran raja yang mencerminkan kegiatan Raja saat keluar dari keraton dan menaiki kereta kuda. Kemudian, Sang Raja diikuti dengan perangkat keraton untuk terjun langsung melihat kondisi kawulo atau masyarakat. Dalam pelaksanaannya, di sepanjang jalan Sang Raja membagikan uang dan makanan sebagai rasa cinta kasih kepada kuwalonya atau bisa disebut dengan turuba atau turun ke bawah.
Pilihan Editor: Persiapan Maudy Ayunda Debut jadi Produser Film: Banyak Bertanya
RINDI ARISKA | DWI ARJANTO
Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika