5 Tips Merawat dan Mencuci Kain Batik

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Rezki Alvionitasari

google-image
Salah seorang peserta pelatihan menjemur batik tulis kontemporer dan ecoprint di Rumah Batik Komar, Bandung, Jawa Barat, Kamis, 11 Juli 2024. Pelatihan ini untuk meningkatkan edukasi desain batik agar memiliki daya saing dan posisi tawar lebih baik di pasar lokal maupun internasional. TEMPO/Prima mulia

Salah seorang peserta pelatihan menjemur batik tulis kontemporer dan ecoprint di Rumah Batik Komar, Bandung, Jawa Barat, Kamis, 11 Juli 2024. Pelatihan ini untuk meningkatkan edukasi desain batik agar memiliki daya saing dan posisi tawar lebih baik di pasar lokal maupun internasional. TEMPO/Prima mulia

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Kolektor sekaligus seniman batik, Dave Tjoa, menjelaskan cara mencuci kain batik yang benar. Menurut dia, batik tulis yang baru, harus dilakukan dengan menggunakan lerak atau deterjen khusus batik. Deterjen tersebut dirancang untuk melindungi warna batik agar tidak cepat pudar.

1. Mencuci batik dengan lerak atau detergen khusus

“Biasanya kalau untuk mencuci batik tulis itu, kalau batik baru biasanya hanya dicuci dengan lerak atau dengan deterjen khusus batik. Nah, pencucian juga sekarang makin mudah sebenarnya, karena bahan warna yang dipakai kan kimia,” kata Dave Tjoa, dikutip dari Antara. Dia hadir dalam pembukaan pameran batik bertajuk “Kukila Khatulistiwa” di Antara Heritage Center, Jakarta, Sabtu, 31 Agustus 2024.

2. Mencuci batik dengan hati-hati

Meskipun pencucian batik saat ini semakin mudah berkat deterjen khusus, perawatan batik dengan bahan alami memerlukan perhatian lebih. Dave menjelaskan batik yang terbuat dari bahan alam cenderung lebih sensitif terhadap pencucian dan perawatan, karena warna yang dihasilkan dari bahan alami bisa sangat mudah luntur jika tidak dirawat dengan hati-hati.

3. Jauhkan batik dari suhu ekstrem

Oleh karena itu, penting untuk menjaga agar batik tersebut tidak terkena air dengan suhu ekstrem atau deterjen yang tidak sesuai. Sedangkan untuk batik tua, perawatannya jauh lebih rumit. 

4. Bilas dan perasaan batik secara perlahan 

Menurut Dave, pencucian batik tua harus dilakukan dengan sangat hati-hati. Proses memeras atau membuang air dari batik tua juga harus dilakukan secara perlahan untuk menghindari kerusakan pada kain.

“Yang paling susah adalah batik tua, karena pencuciannya harus hati-hati, membuang airnya, menjemurnya dan lain sebagainya juga harus hati-hati. Jadi perawatannya ini lebih intensif, lebih rumit,” ungkap Dave.

5. Jemur di tempat teduh

Selain itu, menjemur batik tua juga memerlukan perhatian khusus, yakni batik tidak boleh dijemur di bawah sinar matahari langsung karena sinar matahari dapat menyebabkan warna batik memudar atau pudar.

Sebaiknya, jemur batik di tempat yang teduh dan terlindungi, seperti di pinggir teras atau di area yang terlindung dari paparan matahari langsung.

Dengan memahami dan menerapkan langkah-langkah perawatan yang tepat, batik tidak hanya akan tetap awet, tapi juga akan mempertahankan keindahan serta kualitasnya selama bertahun-tahun.

Perawatan yang baik mencerminkan apresiasi terhadap seni dan kerajinan batik, menjadikannya lebih dari sekadar pakaian. Batik juga sebagai bagian dari warisan budaya yang berharga.

Itulah 5 tips merawat dan mencuci kain batik. Semoga informasi ini bermanfaat ya, Sahabat Cantika!

Pilihan Editor: Bagaimana Cara Mencuci Denim Agar Tetap Nyaman Dipakai?

ANTARA 

Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."