Daftar Perempuan Peraih Nobel Sastra, dari Toni Morrison hingga Annie Ernaux

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Ecka Pramita

google-image
Annie Ernaux. Francesca Mantovani-editions Gallimard/Handout via REUTERS.

Annie Ernaux. Francesca Mantovani-editions Gallimard/Handout via REUTERS.

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Selain usaha perdamaian, nobel sastra juga menjadi salah satu kategori. Penghargaan Nobel Kesusastraan atau Nobel Prize in Literature adalah satu dari lima Penghargaan Nobel yang diadakan atas permintaan oleh penemu dan industrialis Swedia Alfred Nobel. Penghargaan ini diberikan pada orang yang paling giat melaksanakan hubungan yang bersifat internasional, pendiri pergerakan perdamaian atau berusaha mengurangi peperangan.

Karya para peraih nobel sastra mewarnai jagat sastra dunia, siapa saja mereka? Berikut daftar perempuan pemenang nobel sastra yang diulas Cantika: 

1. Selma Lagerlof

Selma Lagerlof/Foto: The Public Domain Review

Selma Ottilia Lovisa Lagerlöf, lahir 20 November 1858, meninggal 16 Maret 1940) adalah penulis Swedia, terkenal atas buku kanak-kanaknya Nils Holgerssons underbara resa genom Sverige. Ia meraih Penghargaan Nobel Sastra pada 1909. Sebagian besar ceritanya berlatar di Värmland, meskipun sebuah perjalanan melalui benua Eropa mengilhami karya seperti Antikrists mirakler. Pada 1996 Jerusalem diadaptasi ke gambar bergerak yang diakui secara internasional. Sejak 1991 ia telah digambarkan di keping 20 krona.

Orientasi menulis Lagerlöf berporos kepada kesukaannya akan cerita rakyat, legenda, dan cerita-cerita dari kampung halamannya, Värmland. Dikatakan oleh para kritikus bahwa tulisannya berhasil menggambarkan mengenai kondisi hidup, ide, dan bahkan keadaan sosial di hidup seseorang.

Lagerlöf pertama kali menerbitkan buku perdana dan yang paling terkenal miliknya ketika ia memenangkan kompetisi literatur Swedia pada tahun 1890.[3] Sebelumnya, Lagerlöf bekerja sebagai seorang guru sekolah menengah pada di sekolah khusus wanita di Landskrona. Setelah mendapatkan kritik dan pengakuan dari banyak pihak, pada tahun 1895 Lagerlöf berhenti mengajar dan memfokuskan dirinya pada pekerjaannya sebagai penulis yang dibiayai oleh keluarga kerajaan Swedia dan Akademi Swedia.

Tulisannya yang paling terkemuka adalah Gosta Berlings Saga (1891), Antikrists mirakler (1897) yang ditulis olehnya ketika berada di Italia, Jerusalem (1901-1902), serta Nils Holgerssons underbara resa geno Sverige (1906) yang dikatakan sebagai buku anak-anak terindah dalam bahasa apapun.

2. Grazia Deledda

Grazia Deledda. Dok. http://id.wikipedia.org

Grazia Deledda, penulis Italia, lahir di Nuoro, Sardinia pada 1871, meninggal di Roma pada 1936. Grazia Deledda dianugerahi Hadiah Nobel Sastra 1926. Ia pertama kali menerbitkan beberapa novel di majalah "L'ultima moda" saat majalah itu masih menerbitkan karya dalam bentuk prosa dan puisi. Nell'azzurro, diterbitkan oleh Trevisani pada 1890 bisa dianggap sebagai karya pertamanya.

Di Nuoro, Sardinia di sebuah rumah di mana Grazia Deledda lahir.[1] Menikah dalam usia yang sangat muda, kemudian pindah ke Roma pada 1899 dimana hidupnya sangat tenang, selama hidupnya dia sering berkunjung ke Sardinia. Pada usia 17 tahun Deledda menulis cerita pertamanya berdasarkan pembacaan yang penuh perasaan atas cerita-cerita rakyat.

Dengan Il vecchio della montagna (1900; “The Old Man of the Mountain”) dia mulai menulis tentang efek tragis dari godaan dan dosa di antara manusia primitif. Diantara karya-karya dia yang menonjol adalah Dopo il divorzio (1902; After the Divorce); Elias Portolu (1903), kisah seorang mantan narapidana mistik yang jatuh cinta dengan pengantin saudara laki-lakinya, La madre (1920; The Woman and the Priest; U.S. title, The Mother) tragedi seorang ibu yang mewujudkan mimpinya pada anak laki-lakinya untuk menjadi imam yang kemudian melihat anaknya menyerah pada godaan dosa. Karya-karya Deledda lebih dari 40 novel.

Kini rumah Deledda dijadikan museum. Di sebuah gereja kecil, Chiesetta della Solitudine, dimana dapat ditemukan makamnya. Berikut ini adalah beberapa karya populer Deledda: Fior di Sardegna (1892), Le vie del male (1892), Racconti sardi (1895), Anime oneste (1895), Elias Portolu (1903), Cenere (1904), L'edera. 

3. Toni Morrison

Toni Morrison. Dok. http://id.wikipedia.org

Toni Morrison, ahir dengan nama Chloe Ardelia Wofford, 18 Februari 1931 - 5 Agustus 2019 adalah seorang penulis Afrika-Amerika. Romannya Beloved mengantarkannya memenangkan Penghargaan Pulitzer pada 1988. Pada 1993 ia dianugerahi Hadiah Nobel dalam Sastra, dan merupakan tokoh pertama Afro-Amerika yang menerimanya.

Ia tumbuh di Midwest dalam keluarga yang sangat mencintai dan menghargai budaya kulit hitam. Bercerita, lagu, dan cerita rakyat merupakan bagian yang sangat membentuk masa kecilnya. Saat Wofford berusia 12 tahun, ia memeluk agama Katolik Roma dan mengambil nama baptis "Anthony" untuk menghormati Santo Antonius dari Padua. 

Setelah lulus SMA, ia kuliah di Howard University di Washington, D.C., di mana ia mulai dipanggil dengan nama panggilan "Toni." Ia lulus dari Howard pada tahun 1953 dengan gelar sarjana dalam bahasa Inggris dan kemudian memulai studi pascasarjananya di Cornell University, dan menerima gelar masternya pada tahun 1955. Setelah mengajar di Texas Southern University selama dua tahun, ia mengajar di Howard dari tahun 1957 hingga 1964. Pada tahun 1958, ia menikah dengan Harold Morrison, seorang arsitek Jamaika. Mereka menikah enam tahun sebelum bercerai dan memiliki dua putra. Karier penyuntingan dan pengajaran

Pada tahun 1965 Morrison mulai bekerja sebagai editor buku teks untuk anak perusahaan Random House di Syracuse, New York. Dua tahun kemudian, ia direkrut sebagai editor di Random House di New York City, tempat ia bekerja selama lebih dari 15 tahun. Ia adalah editor wanita Afrika-Amerika pertama dalam sejarah perusahaan tersebut.

Sebagai editor, Morrison menerbitkan karya-karya dari banyak penulis dan tokoh masyarakat Afrika-Amerika, seperti Toni Cade Bambara, Henry Dumas, Angela Davis, Huey P. Newton, Muhammad Ali, dan Gayl Jones. Mengenai pekerjaannya sebagai editor, ia pernah menyatakan, "Saya sangat giat mencari fiksi orang kulit hitam karena saya ingin berpartisipasi dalam mengembangkan kanon karya orang kulit hitam di mana orang kulit hitam berbicara dengan orang kulit hitam." 

Pada tahun 1974, ia bekerja sama dengan editor Middleton A. Harris untuk menyusun koleksi besar tulisan surat kabar, foto, surat, selebaran, dan item lain yang mendokumentasikan pengalaman orang kulit hitam untuk sebuah karya ensiklopedis berjudul The Black Book. Saat mengerjakan proyek ini, ia menemukan kisah Margaret Garner yang akan menginspirasi novelnya Beloved.

Pada tahun 1983 Morrison meninggalkan pekerjaannya di Random House, dan tahun berikutnya ia mulai mengajar menulis di State University of New York (SUNY) di Albany. Pada tahun 1989, ia meninggalkan SUNY untuk bergabung dengan fakultas di Princeton University; ia pensiun pada tahun 2006.

Karya Morrison antara lain The Bluest Eye, Sula, Song of Solomon, Tar Baby, Beloved, Jazz,  Paradise, Love, A Mercy, Home, God Help the Child, Buku anak (bersama Slade Morrison) The Big Box, The Book of Mean People, Who's Got Game, The Ant or the Grasshopper, The Lion or the Mouse, Poppy or the Snake, Peeny Butter Fudge, Please, dan Louise.

4. Wislawa Szymborska

Wislawa Szymborska. Dok. http://en.wikipedia.org

Maria Wislawa Anna Szymborska (bahasa Polandia) lahir pada 2 Juli 1923 adalah penulis, eseis, kritikus sastra dan penerjemah sastra Prancis dari Polandia. Pada tahun 1996 Szymborska dianugerahi Penghargaan Nobel Sastra. Pada 1931 keluarganya pindah ke Kraków, dan hingga kini tinggal di sana.

Pada bulan Maret 1945 Szymborska menerbitkan karya pertamanya, "Szukam slowa" di harian Dziennik Polski. Dari tahun 1945 hingga 1948 ia belajar bahasa Polandia dan sosiologi di Uniwersytet Jagiellonski, Krakow. Pada tahun 1953 ia mulai bekerja di harian sastra Zycie Literackie hingga tahun 1981. Szymborska meninggal karena kanker paru-paru tahun 2012 di Krakow. Karya terakhirnya diterbitkan pada tahun 2012.

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."