Mengulik Kandungan Susu Ikan yang Diusulkan jadi Pengganti Program Susu Sapi Gratis

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Ecka Pramita

google-image
Ilustrasi susu. Shutterstock

Ilustrasi susu. Shutterstock

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Ramai perihal susu ikan yang digadang-gadang dapat menjadi alternatif pengganti susu sapi dalam Program Makan Bergizi dan Susu Sapi Gratis. Sebabnya, stok susu sapi di Indonesia diperkirakan tidak cukup untuk menyokong kebutuhan program yang digagas oleh presiden dan wakil presiden terpilih periode 2024-2029 Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka tersebut. 

Lantas, Apa itu Susu Ikan? Susu ikan diluncurkan pertama kali oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) bersama Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Kemenkop UKM). Produk yang menjadi bagian dari upaya untuk meningkatkan hilirisasi produk perikanan itu berbahan dasar ikan yang diproses dengan teknologi modern hingga menghasilkan hidrolisat protein ikan (HPI). 

“Ini akan menjadi faktor penting dalam meningkatkan hilirisasi produk perikanan, sejalan dengan arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi),” kata Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono dalam keterangan resminya di Indramayu, Jawa Barat, Kamis, 24 Agustus 2023. 

Trenggono menjelaskan, susu ikan merupakan produk inovasi yang menggabungkan antara keunggulan protein ikan untuk kesehatan dengan diversifikasi produk olahan, sehingga dapat meningkatkan nilai tambah dan daya saing produk. Dia menyebut susu ikan menjadi langkah penting untuk memastikan kekayaan sumber daya perikanan Indonesia dapat dinikmati masyarakat. 

“Saya sangat bangga dan bersemangat untuk berbicara tentang produk perikanan yang mempunyai banyak manfaat sebagai sumber protein utama dalam mencetak generasi bangsa yang unggul dan cerdas,” ucap Trenggono. 

Kelebihan dan Kekurangan Susu Ikan

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."