Profil Desainer Kebaya Lenny Agustin yang Karyanya Tampil di Front Row Paris 2024

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Ecka Pramita

google-image
Lenny Agustin, desainer kebaya dan National Chair Indonesian Fashion Chamber/Foto: Doc. pribadi

Lenny Agustin, desainer kebaya dan National Chair Indonesian Fashion Chamber/Foto: Doc. pribadi

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Salle Wagram, auditorium bersejarah yang dibangun tahun 1865 di Kota Paris, Perancis, menjadi tempat perhelatan tahun kelima Front Row Paris pada 7 September 2024. Karya 10 desainer dan jenama Indonesia telah ditampilkan di Front Row Paris tahun ini dengan latar keanggunan dan kemewahan dari bangunan historis Salle Wagram. Salah satu desainer yang tampil ialah perancang mode, Lenny Agustin.  

Sejak awal berkarier, Lenny selalu konsisten mengangkat budaya tradisional Indonesia ke dalam rancangannya yang bergaya muda, playful, funky, dan edgy. Misi dan visinya adalah untuk membuat anak-anak muda Indonesia lebih mengenal budaya tradisional Indonesia melalui produk yang sesuai dengan gaya mereka. 

Lenny Agustin memulai karirnya sejak tahun 2001 dengan membuka butik lini pertamanya busana inggil "Lenny Agustin" di jl. Setia Budi 2 no 500, kuningan, Jakarta Selatan, setelah menyelesaikan pendidikan mode di tiga sekolah yaitu; Akademi Seni Rupa dan Desain Mode ISWI, La Salle College Jakarta, dan Bunka School of Fashion. Pada tahun 2008 membuat lini keduanya busana siap pakai "Lennor". 

Kemudian menyelesaikan S1 jurusan Desain Produk Peminatan Mode dan Busana di IKJ (Institut Kesenian Jakarta) dan lulus S2 jurusan Pengkajian Seni Urban dan Industri Budaya di Pascasarjana IKJ di tahun 2018. Saat ini Lenny Agustin sedang menyelesaikan program doktoral-nya di Universitas Indonesia, Fakultas Ilmu Budaya, jurusan Sejarah.

Lenny Agustin  telah mengikuti berbagai peragaan busana (Fashion Show) pada acara perhelatan mode tahunan baik lokal maupun internasional, seperti Surabaya Fashion Week, Surabaya Fashion Parade, Bali Fashion Week, Festival Kebaya banyuwangi (juga sebagai pencetus), Payakumbuh Fashion Week, Malang Fashion Festival, Jogya Fashion Week, Jakarta Fashion Week, Jakarta Fashion & Food Festival, Jakarta Fashion Trend, Indonesia Fashion week, Japan Fashion Week, Who's Next Paris, Malaysia Fashion Week, Penang Fashion Week, Lao Fashion Week, Granada Fashion Week, Mad Mood Fashion Week Milano, Asean Digital Fashion Week, International Digital Fashion Week, dan sebagainya. Juga sejak tahun 2007 secara rutin mengadakan Fashion Show tunggal setiap tahun. 

Menampilkan tema Dark Romance, Lenny Agustine coba mendekonstruksi kebaya dengan gaya funky dan seksi di Jogja Fashion Trend 2024/Foto: Doc. Asmat Pro

Lenny Agustin menerbitkan buku fashion pertamanya pada februari 2012 dengan judul "fashion is my playground" yang didedikasikan untuk siswa sekolah mode dan perancang-perancang busana muda yang ingin mengetahui proses kreatif dan ide-idenya dalam merancang busana. Buku kedua adalah "In Between Colors" tentang perjalanannya menapaki industri mode.

Sejak awal memasuki dunia mode hingga kini, Lenny Agustin telah mendapatkan penghargaan dari berbagai pihak atas karier dan dedikasinya pada dunia mode dan ekplorasinya terhadap budaya Indonesia, di antaranya adalah Juara 1 Perancang Busana Pengantin Internasional 2003 Majalah Perkawinan, CHIC 2008 Award as "Woman in Art and Culture, Desainer Masa Depan versi Majalah HERS 2008, Desainer Paling Menjanjikan versi Majalah A+ 2008, dan One of Talented Asean Young Designer 2009 by Japan Fashion Week.

Saat ini Lenny Agustin aktif dalam; organisasi mode Indonesian Fashion Chamber (sebagai salah satu founder, 2 periode menjabat sebagai National Vice Chair VI Marketing Communication and Public Relation, dan menjadi National Vice Chair periode 2024-2027), mendirikan komunitas perancang mode se-ASEAN yaitu Asean Fashion Designer Showcase yang beranggotakan 60 fashion designer dari Negara-negara ASEAN. 

Perempuan kelahiran Surabaya, 1 Agustus 1973 ini mendirikan komunitas Funky Kebaya, sebagai dosen tetap dan Pembantu Direktur III di sekolah mode yaitu ASRIDE ISWI, menjadi dosen tamu di berbagai sekolah mode di Indonesia, menjadi juri dalam berbagai lomba desain mode maupun pemilihan model, memberi berbagai pelatihan dan seminar yang berhubungan dengan mode maupun art dan craft.

Lenny juga menjadi mentor di program Bekraf yaitu IKKON, sebagai salah satu tim perumus Indonesia Trend Forecasting, dan aktif memberikan pelatihan-pelatihan kepada perajin di berbagai daerah di Indonesia, serta pernah menjadi beberapa brand ambasador atau spokesperson untuk produk-produk antara lain laptop, handphone, mesin cuci, kamera, motor, supermarket, maupun produk kecantikan.

Pilihan Editor: Potret Anggun Selvi Ananda dalam Ragam Kebaya, dari Encim hingga Kutubaru

Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."