Belajar dari Jennifer Lopez, Ini 7 Tips CLBK yang Mesti Kamu Tahu

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Ecka Pramita

google-image
Jennifer Lopez/Foto: Instagram/Jlo

Jennifer Lopez/Foto: Instagram/Jlo

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Memutuskan apakah akan menghidupkan kembali hubungan dengan mantan bisa menjadi proses rumit yang membutuhkan refleksi diri yang mendalam. Seperti yang dialami pasangan Jennifer Lopez dan Ben Affleck, mereka sempat kembali lantas memutuskan untuk berpisah. 

Setelah dua tahun menikah, penyanyi-aktor itu telah mengajukan gugatan cerai dari Ben Affleck di Pengadilan Tinggi Los Angeles County. Berita itu mengejutkan para penggemar yang telah mengikuti hubungan mereka yang fenomenal.

Pasangan itu, yang dikenal dengan sebutan "Bennifer," pertama kali memadu kasih di lokasi syuting film "Gigli" tahun 2003. Mereka awalnya bertunangan pada tahun 2004 tetapi akhirnya memutuskan untuk berpisah. Mereka bertemu lagi tahun 2021 dan pernikahan berikutnya pada tahun 2022 menyenangkan penggemar dan menyalakan kembali ketertarikan publik dengan kisah cinta mereka.

Memutuskan apakah akan menghidupkan kembali hubungan dengan mantan bisa menjadi proses rumit yang membutuhkan refleksi diri yang mendalam. Meskipun kembali bersama mungkin tampak menarik, mengevaluasi potensi risiko dan manfaatnya sangatlah penting. Karena itu, Dr. Neerja Agarwal, psikolog dan salah satu pendiri Emoneeds, menyarankan untuk mengajukan beberapa pertanyaan penting kepada diri sendiri guna memastikan bahwa bersatu kembali adalah pilihan terbaik bagi kedua belah pihak.

Sebelum memutuskan kembali pada mantan pasangan, simak tips CLBK berikut ini

1. Apakah masalah yang menyebabkan putusnya hubungan telah terselesaikan?

Salah satu pertanyaan pertama dan terpenting yang harus ditanyakan kepada diri sendiri adalah apakah masalah yang menyebabkan putusnya hubungan telah diatasi sepenuhnya. Jika Anda atau mantan belum mengatasi masalah yang mendasarinya, masalah tersebut kemungkinan akan muncul kembali. Konflik yang belum terselesaikan, baik itu tentang komunikasi, kepercayaan, atau kecocokan, dapat menimbulkan pola-pola buruk yang sama.

2. Apakah ada pertumbuhan pribadi?

Kedua individu pasti telah tumbuh secara emosional dan pribadi selama masa perpisahan. Jika tidak ada pertumbuhan atau perubahan perilaku yang berarti, hubungan tersebut dapat kembali ke siklus yang sama yang merugikan. Luangkan waktu untuk menilai apakah Anda dan mantan telah mengembangkan mekanisme penanganan yang lebih baik, kecerdasan emosional, atau kebiasaan yang akan mendukung hubungan yang lebih sehat kali ini.

3. Apakah saya melakukan ini karena kesepian atau tekanan?

Penting untuk merenungkan alasan di balik keinginan untuk berhubungan kembali. Jika motivasi Anda berasal dari kesepian, takut melajang, atau tekanan masyarakat, itu mungkin bukan keputusan yang tepat. Bertemu kembali harus datang dari tempat hubungan yang tulus dan keinginan untuk membangun ikatan yang lebih kuat, bukan dari faktor eksternal yang dapat memudar seiring waktu.

4. Apakah masih ada manipulasi atau kontrol emosional?

Manipulasi emosional adalah tanda peringatan penting bahwa rekonsiliasi mungkin tidak bijaksana. Jika mantan Anda terlibat dalam perilaku gaslighting, perilaku mengontrol, atau manipulasi, itu adalah tanda bahaya yang serius. Tidak peduli seberapa besar Anda merindukan hubungan tersebut, keamanan emosional tidak boleh dikompromikan.

5. Dapatkah saya membangun kembali kepercayaan dan merasa aman?

Kepercayaan dan keamanan emosional adalah landasan dari setiap hubungan yang sehat. Tanyakan pada diri Anda sendiri apakah Anda dapat sepenuhnya mempercayai mantan Anda lagi dan apakah Anda merasa aman dan dihormati dalam hubungan tersebut. Jika kepercayaan telah rusak dan belum dibangun kembali, hubungan tersebut mungkin sulit untuk bergerak maju ke arah yang positif.

6. Apakah batasan dihormati?

Sebelum mempertimbangkan untuk kembali bersama mantan, pastikan batasan, baik emosional maupun fisik, dihormati. Mengabaikan batasan merupakan indikator yang jelas bahwa hubungan tersebut mungkin tidak sehat dan dapat menyebabkan komplikasi lebih lanjut jika ditinjau ulang.

7. Mengapa saya ingin berhubungan lagi?

Terakhir, jujurlah kepada diri sendiri tentang alasan Anda ingin kembali bersama. Apakah Anda mencari kenyamanan dalam hal yang sudah dikenal, atau apakah ada keinginan tulus untuk membangun sesuatu yang lebih kuat? Jika keinginan untuk bersatu kembali murni berdasarkan kebiasaan, penting untuk mempertimbangkan kembali apakah hal itu layak untuk ditinjau ulang.

Pilihan Editor: Jennifer Lopez Batal Tur, Pilih Quality Time Bersama Keluarga

INDIAN EXPRESS 

Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."