CANTIKA.COM, Jakarta - World Atopic Eczema Day 2024 ingatkan jika eksim seringkali dianggap “hanya ruam biasa”. Padahal, penderita eksim atopik merasakan berbagai dampak. Eksim atau dermatitis atopik merupakan reaksi peradangan pada kulit yang ditandai dengan adanya ruam kemerahan yang terasa gatal, baik pada orang dewasa maupun anak-anak.
Berbagai faktor pemicu eksim antara lain: faktor genetik, sistem kekebalan tubuh yang terganggu, kondisi lingkungan, alergi makanan, stres, paparan bahan kimia dan skin barrier yang terganggu.
Secara global, 204 juta orang menderita eksim, menjadikannya sebagai salah satu penyakit kulit paling umum di dunia. Eksim seringkali dianggap “hanya ruam biasa”. Padahal, penderita eksim atopik merasakan berbagai dampak dimulai dari rasa sakit, sosial, emosional, hingga ekonomi. #AtopicEczemaUnfiltered menjadi tema global untuk meningkatkan kesadaran dan mengangkat pengalaman nyata para penderita eksim.
“Dalam penanganan eksim, penting sekali untuk segera dirawat sedini mungkin, karena pada sebagian besar pasien, eksim mungkin dapat memicu terjadinya masalah lain seperti asma dan rinitis alergi di kemudian hari,” jelas dr. Srie Prihianti G, Sp.DVE.
Menjadi penting bagi pasien setidaknya memahami 5 hal: pemahaman akan penyebab atau faktor pencetus eksim, menghindari faktor pencetus tersebut dengan menyesuaikan gaya hidup, memperbaiki skin barrier kulit dengan pelembap, menghilangkan peradangan pada kulit, dan harus menghindari kebiasaan gatal garuk.
Pentingnya merawat Skin Barrier untuk Eksim Ceramide adalah lipid (lemak) alami di kulit yang berperan penting dalam memperkuat skin barrier dan menjaga kelembapan. Tanpa ceramide, kulit bisa menjadi kering, gatal, atau bahkan meradang.
dr. Srie menekankan pentingnya penggunaan pelembap yang teratur sebagai terapi dasar untuk menjaga fungsi pertahanan kulit dan mengurangi tingkat kekambuhan. Salah satu di dalamnya penggunaan pelembap dengan essential ceramides – seperti Ceramide 1,3, 6-II. Pelembap yang ideal sebaiknya hipoalergenik, non-komedogenik, bebas bahan pewangi, dan bermanfaat untuk mengembalikan dan meningkatkan fungsi skin barrier. Segera setelah mandi, penting untuk aplikasikan pelembap untuk menjaga kelembapan kulit.
Dukungan untuk Pejuang Eksim
Diskusi interaktif bertajuk "CeraVe Skin Chat: Atopic Eczema Unfiltered" digelar untuk memperingati World Atopic Eczema Day 2024 di Jakarta, Jumat, 13 September 2024/Foto: Doc. CeraVe
Dalam rangka World Atopic Eczema Day 2024 CeraVe Indonesia berkolaborasi dengan Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Indonesia (Perdoski) untuk memberikan dukungan bagi para pejuang eksim di Indonesia. Bentuk dukungan ini diwujudkan melalui edukasi publik dan akses konsultasi gratis dengan dokter spesialis kulit yang bisa didapatkan di Halodoc hingga bulan Oktober 2024, khusus untuk pejuang eksim.
Tidak hanya itu, CeraVe juga menyelenggarakan diskusi interaktif bertajuk "CeraVe Skin Chat: Atopic Eczema Unfiltered" yang mengangkat isu seputar dampak eksim terhadap kualitas hidup penderitanya. Acara ini dihadiri oleh berbagai pakar, termasuk dr. Srie Prihianti G, Sp.DVE, perwakilan Kelompok Studi Dermatologi Anak Indonesia (KSDAI).
Hansen Gandhi, Medical Director, L’Oreal Dermatological Beauty, Indonesia mengatakan jika misinya ialah untuk membawa keahlian dermatologis lebih dekat untuk masyarakat di Indonesia. Selain melalui inovasi produk CeraVe yang dikembangkan bersama dengan dermatolog dunia juga berkolaborasi dengan PERDOSKI, KSDAI dan KSIDAK, dalam berbagai program, seperti melakukan studi, edukasi publik dan diskusi interaktif untuk terus meningkatkan kesadaran tentang eksim.
"Hal ini sejalan dengan komitmen kami untuk membantu komunitas para pejuang eksim di Indonesia untuk mendapatkan diagnosis yang tepat, penanganan yang optimal, serta meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya merawat eksim sejak dini,” jelas Hansen.
”Kami menyambut baik inisiatif dari Cerave dalam acara hari ini, yang menjadi wadah bagi sesama pejuang eksim di Indonesia untuk bisa saling berbagi pengalaman. Kami harap kegiatan ini dapat membantu orang lebih memahami eksim, dan mendukung teman-teman yang menderita eksim bisa menjalani kehidupan terbaik mereka.”, tambah Dr. dr. Hanny Nilasari, Ketua Umum Perdoski.
Cerita Pejuang Eksim
Sementara itu, Marlisa Tenggara, pejuang eksim dan Founder dari Seputar eksim mengatakan dirinya pernah merasakan gatal luar biasa saat eksim kambuh, dari area wajah, leher dan tangan. Rasanya sangat tidak nyaman sampai saya menangis karena tidak sanggup menahannya. Tak bisa tidur nyenyak karena setiap kali kulit ini menyentuh sprei, rasanya gatal dan sakit. Benar-benar putus asa dan frustasi
“Bagi teman-teman pejuang eksim, kalian tidak sendiri, mari berjuang bersama dan fokus untuk lebih mengenal kondisi kita. Dari pengalaman saya, yang terpenting adalah mengubah pola hidup dari dalam, jaga imun dan secara konsisten menggunakan pelembab yang bisa membantu meredakan gatal dan memperbaiki skin barrier”
Tanya Larasati, pejuang eksim dan Founder dari Pelan-Pelan Sehat turut berbagi pengalamannya, “Sebagai pejuang eksim, aku struggling banget sama kulit aku dari kecil, kulit aku yang sensitif dan mudah gatal. Sempat merasa malu karena sering kambuh, terutama di area kepala, paha dan sela-sela tangan. Tapi aku belajar untuk hidup berdampingan dengan eksimku dan secara konsisten merawat kesehatan kulitku. ”
Pilihan Editor: Eksim pada Orang Dewasa: Penyebab, Jenis, dan Cara Mengatasinya
Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika