CANTIKA.COM, Jakarta - Suasana hati dan keinginan Anda bukanlah satu-satunya hal yang dapat berubah karena siklus menstruasi. Kulit wajah Anda juga mengalami beberapa perubahan, dengan munculnya kulit berminyak dan berjerawat menjadi masalah yang paling umum. Faktanya, penelitian menunjukkan bahwa hampir setengah dari wanita mengalami jerawat sebelum menstruasi.
Fluktuasi hormon memicu perubahan kulit. Penurunan dan peningkatan estrogen, misalnya, dapat memengaruhi tekstur, keseimbangan cairan, dan ketebalan kulit. Perubahan hormon juga dapat meningkatkan produksi sebum di kulit Anda. Ini dapat bercampur dengan sel-sel kulit mati, menyumbat pori-pori dan menyebabkan munculnya jerawat.
Siklus Menstruasi
Menstruasi dan ovulasi bukanlah satu-satunya fase dari siklus menstruasi wanita. Durasi rata-rata siklus ini adalah 28 hingga 29 hari, tetapi bisa juga sesingkat 21 hari dan lebih dari 35 hari. Aliran menstruasi biasanya berlangsung selama tiga hingga lima hari, tetapi masih dianggap normal jika periode hanya berlangsung selama dua hari atau selama tujuh hari.
Fase menstruasi (hari ke-1 hingga ke-6)
Disebut juga sebagai fase menstruasi, ini adalah waktu ketika kadar hormon Anda (estrogen dan progesteron) berada pada titik terendah. Hal ini kemudian dapat membuat kulit terasa kering dan lebih sensitif, serta membuat garis-garis dan kerutan lebih terlihat.
Apa yang harus dilakukan: Selama fase ini, jangan mengabaikan pembersihan dan pelembap kulit Anda. Gunakan pembersih lembut yang tepat untuk jenis kulit Anda dan pilih serum atau pelembap dengan bahan-bahan yang menenangkan dan menghidrasi. Pilihan yang baik adalah yang mengandung asam hialuronat.
Fase folikular (hari ke-7 hingga ke-11)
Ini dimulai pada hari pertama menstruasi dan berakhir dengan ovulasi. Selama fase ini, kadar estrogen Anda meningkat, yang membantu produksi kolagen, elastin, dan asam hialuronat. Hal ini mendorong pertumbuhan sel kulit yang lebih elastis, dan merangsang pergantian sel, sehingga kulit Anda tampak lebih berisi, segar, dan awet muda.
Yang harus dilakukan: Fase folikular adalah saat Anda harus fokus pada pengelupasan kulit secara lembut untuk mencegah pori-pori tersumbat. Anda juga dapat menggunakan serum vitamin C berkualitas untuk meningkatkan manfaat pengencangan dan pencerahan dari pengelupasan. Produk yang ampuh ini juga menghidrasi dan melembapkan kulit.
Fase ovulasi (hari ke-12 hingga ke-16)
Sebelum fase ovulasi, kadar estrogen Anda meningkat, sehingga Anda akan melihat kulit yang berseri-seri. Peningkatan estrogen juga menyebabkan kelenjar pituitari melepaskan hormon lain yang disebut hormon luteinisasi. Hal ini menyebabkan ovarium melepaskan sel telurnya. Jika tidak dibuahi (bertemu sperma) selama fase ini, sel telur akan mati.
Yang harus dilakukan: Meskipun Anda mungkin juga melihat kulit yang lebih cerah selama masa ovulasi, ada juga beberapa kasus di mana kulit Anda mungkin menjadi lebih berminyak, yang dapat menyebabkan munculnya beberapa jerawat. Pastikan untuk membersihkan kulit Anda secara teratur, dan hindari produk-produk berat yang dapat menyumbat pori-pori Anda.
Fase luteal (hari ke-17 hingga ke-28)
Pada tahap ini, kadar hormon progesteron meningkat, yang membantu mempersiapkan lapisan rahim untuk kehamilan. Peningkatan progesteron dapat menyebabkan kelenjar sebum Anda memproduksi lebih banyak minyak dari biasanya, yang menyebabkan Anda mengalami jerawat sebelum menstruasi dimulai.
Yang harus dilakukan: Pastikan untuk mencuci wajah Anda secara teratur dan gunakan pembersih dengan asam salisilat jika Anda melihat jerawat muncul sebelum menstruasi. Ini dapat membantu mengurangi kemerahan dan peradangan, serta mempercepat penyembuhan. Anda juga dapat memperoleh manfaat dari penggunaan masker tanah liat, yang membantu menghilangkan kotoran dan memperbaiki pori-pori.
Ilustrasi wanita memegang kalendar menstruasi. Freepik.com
Menjaga Kesehatan Kulit
Anda dapat memperoleh manfaat dari penggunaan pelacak periode untuk mempelajari lebih lanjut tentang siklus menstruasi dan menyesuaikan perawatan kulit Anda. Melakukan beberapa penyesuaian pada kebiasaan harian Anda juga dapat membantu, serta mencari bantuan untuk menemukan perawatan yang paling cocok untuk Anda.
Perlu dicatat juga bahwa tidak semua jenis jerawat berhubungan dengan hormon atau siklus menstruasi Anda. Jerawat memengaruhi pria dan wanita, serta remaja dan orang dewasa. Ada juga beberapa faktor lain yang dapat memicu atau memperburuk jerawat, termasuk pola makan, genetika, obat-obatan tertentu, dan stres.
Cara menjaga kesehatan kulit
1. Selalu kenakan tabir surya spektrum luas (minimal SPF 30) saat bepergian. Gunakan kacamata hitam, topi, dan pakaian pelindung untuk perlindungan ekstra.
2. Hindari menyentuh wajah atau memencet dan memencet jerawat. Melakukan hal itu hanya akan mendorong nanah atau bakteri lebih dalam ke kulit Anda, yang menyebabkan lebih banyak peradangan, bintik hitam, dan jaringan parut.
3. Jangan terlalu sering mencuci wajah meskipun Anda memiliki kulit berminyak atau berminyak. Bersihkan wajah dua kali sehari dan setelah berolahraga. Anda dapat menggunakan kertas minyak untuk mengontrol minyak dan kilap.
4. Perhatikan pola makan dan batasi konsumsi makanan yang mengandung gula, lemak, dan karbohidrat sederhana dalam jumlah tinggi. Anda juga dapat mempertimbangkan untuk menghentikan konsumsi susu jika memicu atau memperburuk jerawat.
5. Saat menggunakan obat jerawat, bersabarlah dan konsisten. Diperlukan waktu sekitar enam hingga delapan minggu agar obat bekerja.
6. Ganti atau cuci sarung bantal setidaknya seminggu sekali. Hal yang sama juga berlaku untuk bahan atau permukaan lain yang sering bersentuhan dengan kulit seperti seprai atau topi.
Pilihan Editor: Bukan Hanya Kulit Wajah, Ini Pentingnya Eksfoliasi untuk Perawatan Tubuh
CUTIS LASER CLINICS
Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika