Daftar Penyanyi Solo Perempuan Peraih AMI Awards, Rita Effendy hingga Yura Yunita

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Ecka Pramita

google-image
Yura Yunita/Foto: Instagram/Yura Yunita

Yura Yunita/Foto: Instagram/Yura Yunita

IKLAN

5. Rossa

Rossa/Foto: Instagram/@itsrossa

Sri Rossa Roslaina Handiyani atau yang akrab di panggil Rossa atau Teteh Ocha di Indonesia, dan Dato’ Sri Rossa[3] di Malaysia (lahir 9 Oktober 1978) adalah Diva Indonesia terlaris sepanjang masa berdasarkan penjualan album-albumnya dan lagu-lagu hitsnya. SM Entertainment, Anugerah Planet Muzik, Asia Pop 40 & Media-media Indonesia menyebut Rossa adalah "Ratu Pop Indonesia (Queen of Pop Indonesia)". Bukan hanya penyanyi, Rossa juga pebisnis, aktris, produser rekaman, produser eksekutif film, sutradara video klip, dan juri kontes bernyanyi. 

Sebagai seorang diva Indonesia, Rossa telah menghasilkan banyak lagu hits dan mendapatkan Multi-Platinum Award hingga Million Awards untuk album-albumnya. Bahkan hingga terkenalnya lagu-lagu Rossa, ia pernah dibayar 150 juta menyanyikan satu buah lagu miliknya yang berjudul "Sakura" dan 210 Juta untuk menyanyikan satu buah lagu miliknya yang berjudul "Ayat-Ayat Cinta". Ia juga merupakan artis Indonesia termahal di Malaysia & Singapura. Serta salah satu yang termahal di Indonesia.

Presenter terkemuka Metro TV, Alvin Adam menyebutkan dalam buku biografinya "The Story Book Just Alvin Part.2" bahwa Rossa adalah "Ratu Konser di Indonesia (Queen of Concert in Indonesia)" karena terlalu banyaknya permintaan untuk menyanyi di konser. Penyanyi sekaligus juri ajang pencarian bakat Judika juga memiliki pandangan yang sama dengan Alvin Adam bahwa Rossa adalah Ratu Konser di Indonesia karena terlalu seringnya mengadakan konser.

Sejak 1999, album-albumnya telah dirilis di Asia Tenggara dan juga Jepang. Lagu-lagunya yang hits juga sering menjadi langganan film & sinetron, baik di Indonesia maupun di negara tetangga dengan total lebih dari 160 judul lagu tema hingga 2022. Dibawah naungan label Trinity Optima Production (dulu bernama Dian Records/Pro-Sound), Rossa telah menjual lebih dari 12 Juta keping album rekaman fisik hingga tahun 2023.

Album kompilasi keduanya, The Best of Rossa (2011) masuk ke dalam 10 daftar album terlaris sepanjang masa di Indonesia posisi ke-5 dengan penjualan album melebihi 2 Juta keping CD. Album Rossa yang berjudul Love, Life & Music (2014) juga berhasil memecahkan Rekor Penjualan Album Tertinggi Dalam Sejarah Musik Indonesia, yaitu terjual lebih dari 100.000 Keping CD hanya dalam kurun waktu satu hari saja dan telah ditetapkan oleh Museum Rekor Dunia Indonesia serta Asosiasi Industri Rekaman Indonesia. Hingga tahun 2022, Rossa telah meraih banyak penghargaan dengan total lebih dari 120 Awards.  Salah satu penyanyi dengan jumlah penghargaan terbanyak dalam sejarah musik Indonesia.

Pada tanggal 5 Oktober 2017, Rossa kembali meraih penghargaan 4x Platinum Awards untuk album terbarunya yang berjudul "A New Chapter", yaitu sebuah album hasil kolaborasinya dengan musisi-musisi Internasional seperti Mitch Allan, Tushar Apte, Fiona Bevan dan lain sebagainnya. Di album ini Rossa juga bertindak sebagai produser. Ia juga telah di anugerahi penghargaan "Planet Muzik Special Award (Kategori: Legend Award)" dalam ajang musik bergengsi di Singapura yaitu Anugerah Planet Muzik 2018. Rossa merupakan penyanyi Indonesia pertama yang mendapatkan award dari Anugerah Planet Muzik untuk kategori ini.

Awal bulan Februari 2019, Rossa kembali mengukir sejarah baru dengan menjadi artis Indonesia pertama & artis solo Asia Tenggara pertama yang bergabung dengan SM Entertainment. Sebuah label dan management Internasional asal Korea Selatan yang menangani artis-artis ternama seperti BoA, Super Junior, Girls' Generation, Super-M, EXO, NCT Dream, Red Velvet, Aespa dan masih banyak lagi lainnya.

Di tahun 2023, Rossa mengeluarkan album Trilogy Part 1 berjudul Another Journey: The Beginning yang terinspirasi berbagai Pop Icon dari berbagai generasi. Album yang di produseri Rossa ini langsung mendapatkan Double Platinum (150.000 Keping CD) hanya dalam waktu 22 hari saja setelah peluncuran dan menjadi album dengan penjualan tercepat dan teringgi di tahun 2023. 

Sementara di iTunes album ini menduduki posisi No.1 hanya beberapa menit setelah perilisan, serta menjadi best-selling pop album No.1 bagi penyanyi wanita Indonesia. 3 bulan dirilis, album ini mendapatkan 4x Platinum karena berhasil terjual sebanyak lebih dari 300.000 Keping CD, serta berhasil mendapatkan Multi-Platinum dalam waktu 8 bulan.

Rossa, penyanyi yang telah menorehkan jejak gemilang selama lebih dari dua dekade, membagikan rahasianya untuk tetap relevan di industri musik yang terus berubah. Salah satu strategi utama yang dia terapkan adalah dengan aktif mengikuti perkembangan musik terkini.

Penyanyi bersuara emas ini mengakui bahwa ia sering menjadikan lagu-lagu dari musisi global sebagai bagian dari pengalaman mendengarnya. “Kalau aku tuh selalu berusaha untuk bukan mengikuti tren zaman, tapi aku cinta musik. Jadi, aku mendengarkan setiap genre yang aku bisa nikmati,” kata pelantun ‘Terlalu Cinta’ itu, dalam konferensi pers film dokumenter All Access to Rossa 25 Shining Years di kawasan M.H. Thamrin, Jakarta Pusat pada Senin, 29 Juli 2024.

6. Audy Item

Audy Item/Foto: Instagram/Rio Motret

Paula Allodya Item, yang lebih dikenal dengan Audy Item adalah seorang penyanyi Indonesia keturunan Minahasa dari pihak ayah dan Sunda dari pihak ibu. Ia merupakan putri dari musikus jazz Indonesia, Jopie Item. Perempuan kelahiran 23 April 1983 ini meraih AMI Awards sebagai Artis Solo Wanita Pop Terbaik melalui lagu Menangis Semalam.

7. Agnez Mo

Agnez Mo. Foto: Instagram/@agnezmo

Agnes Monica Muljoto dikenal secara profesional sebagai Agnez Mo, adalah seorang penyanyi, produser musik, aktris, penari, model, pengusaha dan tokoh televisi. Dia secara profesional dikenal sebagai Agnes Monica sebelum mengubah nama panggungnya. Sebagai penyanyi dwibahasa yang merekam dalam bahasa Indonesia dan Inggris, ia dikenal karena penciptaan ulang citra dan keserbagunaan musiknya sepanjang kariernya. 

Agnez Mo merupakan seorang Diva Indonesia dengan penghargaan terbanyak baik penghargaan dari Indonesia maupun International. Lagunya yang berjudul "Patience" merupakan salah satu lagu RnB yang paling banyak diputar oleh Media mainstream di Amerika Serikat sepanjang tahun 2022 yang mengantarkan lagu ini masuk dalam tangga lagu R&B/Hip-Hop Airplay dan menjadikannya musisi Indonesia pertama yang berhasil menoreh pencapaian tersebut dan pada tahun yang sama Agnez didaulat menjadi Kapten Kehormatan Los Angeles FC.

Sebelum merekam tiga album anak-anak dan menghadirkan beberapa program televisi anak-anak, Agnes Monica juga mengasah kariernya sebagai penyanyi rohani di sebuah Gereja di Jakarta. Ia merilis album remaja pertamanya yang berjudul And the Story Goes pada tahun 2003, yang melambungkan namanya di industri musik Indonesia. Perempuan kelahiran 1 Juli 1986 ini  adalah artis dengan penghargaan terbanyak dalam sejarah Indonesia dengan lebih dari 190 penghargaan di antara nya 18 Anugerah Musik Indonesia, 8 Panasonic Awards, 5 Nickelodeon Indonesia Kids' Choice Awards, 4 MTV Indonesia Awards, 2 Mnet Asian Music Awards, 1 World Music Awards, 1 iHeartRadio Music Awards, dan masih banyak lagi. 

8. BCL

Bunga Citra Lestari/Foto: Instagram/Bunga Citra Lestari

Bunga Citra Lestari, yang lebih dikenal dengan inisial BCL adalah penyanyi, aktris, dan model Indonesia. BCL sempat menjadi model video klip lagu Jikustik berjudul Seribu Tahun Lamanya pada tahun 1999 dan mendapat peran sebagai Sri remaja di sinetron "Bukan Perempuan Biasa" pada tahun 1997. Bunga juga menjadi model untuk majalah Hai.

Pada tahun 2004, karier bernyanyi BCL dimulai sebagai featuring singer dari PAS Band dan Fikuistik ketika manggung di acara PESMABA. Sejak itu, BCL memutuskan untuk fokus di industri musik dan merilis banyak lagu hit. Ia berkolaborasi dengan musisi papan atas Indonesia hingga musisi mancanegara, seperti Christian Bautista dan Julio Iglesias.

Perempuan kelahiran 22 Maret 1983 ini memulai debutnya sebagai aktris di film Cinta Pertama. Bersama dengan film tersebut, ia merilis single pertamanya sebagai soundtrack film aslinya, Cinta Pertama (Sunny). 'Cinta Pertama' telah mengubah dirinya menjadi superstar yang dicintai dan membuktikan ketenarannya sebagai salah satu artis terkemuka Indonesia.

Pada 2012, BCL membintangi film box office terbesar pada waktu itu "Habibie & Ainun", sebuah film tentang kisah cinta presiden Indonesia ke-3, B.J. Habibie dan istrinya, Ainun Habibie. Film ini sukses menjadi hit dengan 4,6 juta penonton dan menetapkan tonggak sejarah bagi BCL.

Di bulan Maret 2017, BCL sekali lagi membuat gebrakan di dunia entertainment dengan suksesnya memproduksi konser solo "It's Me BCL Concert" yang disebut konser dengan biaya produksi tertinggi sepanjang masa di Indonesia, berkolaborasi dengan creative director yang berbasis di Los Angeles, The Squared Division. Banyak yang memujinya, dan bahkan The Jakarta Post menerbitkan ulasan dan menulis, "BCL telah menaikkan standar".

Tahun 2018, BCL berkolaborasi dengan JFlow mengeluarkan single "Dance Tonight", di mana lagu tersebut menjadi salah satu official song untuk Asian Games 2018.

Dengan membawa pesan woman empowerment dan self-love, BCL merilis single "Memilih Dia" pada tahun 2019, yang memperkuat citra BCL sebagai wanita yang inspiratif di Indonesia. Hal tersebut hingga membuat komunitas fans BCL atau yang dikenal sebagai BCLicious mendedikasikan sebuah acara bernama XOXOBCL pada tahun yang sama, sebagai wujud apresiasi dan persembahan untuk BCL yang telah menjadi sosok inspirasi mereka.

Di awal tahun 2020, BCL merilis single "Menghapus Jejakmu" bersama Ariel NOAH, sebuah single yang ditulis selama 3 hari. Berbagai prestasi telah menjadikan BCL menjadi salah satu bintang terbesar di Indonesia, termasuk menjadi salah satu juri untuk Indonesian Idol pada tahun 2017 hingga 2020 serta 2022 hingga sekarang.

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."