Mengapa Jendela Pesawat Harus Dibuka saat Take Off dan Landing?

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Ecka Pramita

google-image
Ilustrasi wanita bepergian dengan pesawat terbang. Freepik.com/Jcomp

Ilustrasi wanita bepergian dengan pesawat terbang. Freepik.com/Jcomp

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Jika kamu sering melakukan perjalanan dengan pesawat, pasti familiar saat mendengar aturan bahwa jendela pesawat harus dibuka saat proses take off (lepas landas) dan landing (pendaratan). Meskipun ini bisa terasa sepele, ada alasan penting di balik kebijakan ini.

Kenapa jendela pesawat harus dibuka saat take off dan landing? Penting untuk diketahui karena fase lepas landas (take off) dan fase mendarat (landing) merupakan dua fase paling penting dalam penerbangan.

Alasan Jendela Pesawat Harus dibuka Saat Take Off dan Landing

Aturan tentang kewajiban penumpang pesawat membuka jendela saat mengalami dua fase penting dalam penerbangan direkomendasikan oleh Asosiasi Transportasi Udara Internasional (IATA). 

Namun dalam praktiknya, keputusan penerapan rekomendasi tersebut berada di tangan maskapai penerbangan masing-masing. Setidaknya ada empat alasan kenapa jendela pesawat harus dibuka saat take off dan landing. 

Berikut ulasannya yang dikutip dari Dinas Perhubungan Aceh. 

1. Evakuasi Darurat

Alasan pertama adanya kebijakan membuka jendela pesawat saat take off dan landing adalah untuk memastikan stabilitas maksimum dalam situasi darurat.

Dalam situasi darurat, seperti kebakaran atau keadaan darurat lainnya, membuka jendela memungkinkan penumpang untuk melihat keadaan di luar pesawat dengan cepat.

Dengan demikian, penumpang dapat dengan mudah melihat apakah ada bahaya di luar sehingga mereka dapat bergerak cepat untuk proses evakuasi.

2. Penyesuaian Mata Terhadap Cahaya Alami

Alasan berikutnya, adalah memudahkan penumpang menyesuaikan mata dengan cahaya alami di luar pesawat. Kondisi saat jendela tertutup dengan jendela terbuka tentu berbeda. Saat jendela tertutup, penumpang akan terbiasa dengan cahaya dalam pesawat yang berbeda dengan cahaya luar.

JIka terjadi keadaan darurat, jendela yang dibuka saat take off atau landing akan memudahkan penumpang untuk menyesuaikan mata dengan cahaya luar sehingga dapat melihat jelas dan bergerak lebih cepat saat meninggalkan pesawat.

3. Memudahkan Tugas Pramugari

Jendela pesawat yang dibuka saat take off dan landing akan memudahkan tugas pramugari yang memiliki tanggung jawab besar dalam memastikan keselamatan seluruh penumpang.

Dengan jendela terbuka, pramugari dapat lebih mudah melihat kondisi di luar pesawat, terutama selama proses take off atau landing. Ini membantu mereka untuk segera mengidentifikasi potensi masalah dan mengambil langkah-langkah cepat jika diperlukan.

4. Mengurangi Risiko Cedera dari Penutup Jendela yang Terbuka

Dalam keadaan darurat, jendela yang tertutup dapat menambah risiko keselamatan. Misalnya, jika pesawat mengalami guncangan keras atau benturan, penutup jendela yang tidak terkunci dengan baik bisa terbuka secara tiba-tiba dan menyebabkan cedera pada penumpang.

Dengan membuka penutup jendela dari awal, risiko seperti ini dapat dikurangi secara signifikan. Ini memungkinkan penumpang untuk lebih siap menghadapi situasi darurat tanpa harus berurusan dengan penutup jendela yang mungkin menambah bahaya.

Pilihan Editor: 7 Film Netflix tentang Pesawat Jatuh, Ada yang Diadaptasi dari Kisah Nyata

AULIA ULVA | MILA NOVITA 

Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."